Chapter 6

281 37 1
                                    

Perhatian!
Mengandung kata-kata kasar, menyiksa diri, dan sebagainya. Jika ada kesamaan kata, Nama, Latar, sama sekali tidak ada hubunganya dengan dunia nyata.

Ps. Jangan lupa vote dan komen biar semangat.


Hembusan aneh ditelinga membuat mataku terbangun.
Sisi samping kamar yang menghadap kearahku terasa asing.

Apa aku tak sadar tidur dikamar lain?

Hidungku mencium bau aneh sesuatu.

Ini seperti bau-

Aku membalikan badanku kearah berlawanan. Mencari kenyamanan karena badanku yang sangat pegal.

-...Ejekalusi

Seperti kecepatan cahaya, aku membalikan badanku lagi ke tempat semula.

Aku mengintip tubuhku dibalik selimut.

A-apa ini?

Kakiku kaku. Rasanya ingin kabur lewat jendela.

Selangkanganku sangat perih setiap aku menggerakan kakiku.

Walaupun sulit tapi aku berhasil berdiri dan mengambil pakaianku yang berserakan.

Haruskah aku meninggalkan catatan? Lalu apa yang harus kutulis? Emm terimakasih atas malam panasnya? Aku benar benar menikmatinya?aku saja tak ingat apa yang kulakukan semalam!

Aku menulis surat seadanya saja. Itu akan lebih memalukan jika diteruskan.

Aku berjalan kearah jendela. tingginya tidak terlalu tinggi, tapi cukup membuat orang awam patah tulang, dan terimakasih atas keahlian mencuriku yang membuat aku mendarat dengan selamat walaupun keseleo sedikit. Ini efek lukaku yang kutusuk kemarin.

Sepertinya aku masih sedikit mabuk.

Kakiku yang terluka kuseret paksa.

Entah kenapa,  bahuku terus merinding. Mungkin itu efek hilangannya keperawananku.

Ugh tidak, ini jelas jelas efek seseorang yang menatapku dingin dan menusuk.

Kurasa dia sadar aku kabur.

Tunggu-tunggu, biarkan aku menampar wajahku sekali.

Kalau tidak salah semalam itu-

Kalau tidak salah semalam itu-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
UNDERTAKER (Revisi besar besaran) jangan dibaca , simpen aja di perpus duluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang