0.6

1.4K 311 39
                                    

"Maaf, gue nggak bermaksud nuduh kalian semua, gue cuma minta kalian buat hati-hati karena itu bisa berdampak besar," kata Yuta, rasa bersalah menyelimutinya karena telah membuat mereka saling menatap curiga satu sama lain. Namun, itu tidak berlaku pada pemuda bernama lengkap Kanemoto Yoshinori.

Di saat yang lain saling bertatap curiga satu sama lain, Yoshi justru teringat penuturan Yuta yang memberi tahu letak markas badut Pennywise. Sejenak suatu kejadian muncul di benaknya. Pemuda itu lantas menjentikkan jarin sambil menepuk-nepuk pundak Jihoon antusias.

"Ji, lo ingat nggak sama cewek yang nyuruh kita ngantarin paketnya ke kompleks bougenville?"

Jihoon mengernyitkan dahi seraya mengingat-ingat kejadian yang dimaksud Yoshi.

"Oh, gue ingat! Terus kita ngantarin paket itu ke rumah besar warna putih itu, kan?!"

Sadar akan tatapan heran dari teman-temannya, Yoshi pun beranjak dari duduknya lalu menjelaskan suatu kejadian di mana ia dan Jihoon bertemu dengan Pennywise untuk pertama kalinya.

"Jadi gini, beberapa hari yang lalu, gue dan Jihoon ketemu cewek yang nyuruh kita antarin paket ke kompleks bougenville. Kita dibawa oleh alamat itu ke rumah besar berwarna putih, dan waktu Jihoon nyerahin paketnya, kita ketemu sama badut Pennywise untuk pertama kalinya disana. Menurut gue, mungkin itu markas dari badut Pennywise yang kita maksud. Bener nggak, Bang Yuta?"

Yuta mengangguk benar dengan ucapan Yoshi. "Tapi lo ingat, kan, lokasinya di mana?"

Yoshi dan Jihoon menggelengkan kepala serempak, sayang sekali salah satu dari mereka tidak ada yang ingat lokasi dari kompleks maupun rumah itu.

Yuta menepuk jidatnya lelah. Kalau tidak ada yang ingat begini, mana mungkin mereka bisa menuntaskan teror?

"Kayaknya, gue tahu tempat itu di mana," ujar Mashiho menopang dagu.

Yuta menoleh pada sang saudara. "Emang lo pernah kesana?"

"Sebenarnya, dulu gue ada niatan kesana, sih. Tapi nggak jadi, karena gue takut nggak bisa pulang, hehehe."

"Tepat sekali!" Yuta menjentikkan jarinya, setelah itu ia melanjutkan, "Mashi, ambil ramuan-ramuan gue di laboratorium. Kalian bisa membebaskan teman kalian sekarang juga."

"Serius?! Tapi gimana kalau badut itu ada di sana?" tanya Hyunsuk was-was.

"Tenang aja, Mashiho udah bawa ramuan-ramuan yang gue buat sebagai senjata, jadi kalian nggak akan diganggu oleh badut Pennywise," ucapnya meyakinkan.

"Bol, emang lo paham sama fungsi begituan?" goda Jihoon ketika melihat Mashiho datang membawa banyak botol ramuan.

"Ck, gini-gini gue juga paham sama ilmu persihiran kali. Ya nggak, Yut?"
Mashiho menaikkan satu alis di depan Yuta, pemuda itu hanya tersenyum samar sebagai jawaban.

Ada beberapa macam ramuan yang akan Mashiho bawa, dua ramuan berbentuk botol sedangkan dua lainnya berbentuk semprotan. Satu ramuan berbentuk semprotan akan dia gunakan untuk menepis aura negatif dari badut Pennywise jika seandainya Yedam terkena. Sedangkan satu lagi, adalah potion invisibility, berguna untuk membuat mereka tidak terlihat di mata Pennywise.

"Goodluck for you all, Guys."























































•~•~•~•

"Ini, kan, rumah yang kalian maksud?" tanya Mashiho, Jihoon dan Yoshi mengangguk antusias.

[ⅰ] 𝐂lown of Eternity || 𝐓reasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang