Sang kakek memasuki rumah, Tuan Besar Lee menduduki dirinya. Mendengar ada keributan di ruang kerja sang anaknya, dia hanya duduk saja dan menikmatin teh yang disajikan oleh pelayan rumah tersebut.
"Dimana Lee Seokmin dan Lee Hajun?" tanya Tuan Besar Lee
"mereka ada diatas Tuan" jawab pelayan
"sampaikan pada mereka. Saya sudah di sini" balas Tuan Besar Lee
"baik Tuan" balas pelayan
Setelah dipanggil oleh pelayan, Lee Seokmin turun dari tangga untuk menemuin sang ayahnya. Dilihatnya sang ayah sedang duduk, diluar bodyguard sang ayah sudah bersiap siaga.
"Appa.. apa kabarmu? Kenapa tidak memberitahu kami kalau mau datang?" tanya Seokmin yang duduk didepan sang ayah
"dimana cucu ku?" tanya Tuan Besar Lee
Hajun pun turun diikutin oleh mereka dibelakang. Tuan Besar Lee nampak tidak begitu kaget, karena cucunya itu bergaul dengan anak-anak yang baik. Hajun dan yang lain duduk dikursi panjang
"kau kenapa? Kau menangis Hajun?" tanya sang kakek
"aniyo.. aku hanya kelelahan saja" balas Hajun dengan senyum
"bagaimana kabar kalian? Hyunsuk, Asahi,Junkyu, Doyoung, Mashiho dan kalian semua?" tanya sang kakek
"kabar kami baik semua" ucap mereka semua
"kakek baru tahu, kau mempunyai banyak teman pria" ucap sang kakek menggoda sang cucuk
"apakah salah satunya ada kekasihmu?" lanjutnya
"ini teman kampus ku kakek. Disana ada Jihoon, ada Jaehyuk ada juga Yedam, Jeongwoo Haruto serta kekasihku Yoshi" balas Hajun dengan senyum
"appa.. kau sudah makan malam?" tanya Seokmin
"tentu saja belum. Appa kesini karna merindukan masakanmu" ucap Tuan Besar Lee
"bagaimana kalau aku masak dulu...." jawab Seokmin
"silahkan. Aku juga ingin menghabiskan waktu bersama cucu..." ujar sang kakek mengelus kepala Hajun
"kalian semua bantu paman didapur.." ajak Seokmin
Kemudian mereka semua meninggalkan Hajun dan sang kakek. Mereka berjalan ke sebuah gazebo untuk bersantai sambil menikmati suasana malam yang indah. Sang kakek melihat Hajun yang pendiam merasakan keanehan yang ia rasakan
"Hajun... kau kenapa?" tanya sang kakek mengelus puncak kepala sang cucu
"kau tau, sikapmu seperti ini mengingatkan kakek pada mendiang ibumu. Dia sering diam jika ada masalah besar, padahal pribadi ibumu itu sangat sama dengan kamu" ucap sang kakek
"bagaimana dengan kuliah kamu?" tanya sang kakek
"kuliah ku sangat lancar. Dikampus ku kemarin ada pameran" balas Hajun
"apakah sepupumu sering mengunjungimu?" ucap sang kakek
"sesekali, biasanya kami hanya saling kirim pesan. Mereka juga sangat sibuk jadi jarang untuk bertemu" jelas Hajun
"kekasihmu itu bukan orang korea?" ujar sang kakek
"dia berasal dari Jepang dan menetap diKorea. Apa kakek tak menyukainya?" jawab Hajun
"ani.. katakan jika ada sesuatu yang ada ingin disampaikan pada kakek? Kakek akan mendengarkan semuanya" jelas sang kakek
Hajun nampaknya gugup, bagaimana dia bisa mengatakan hal yang sejujurnya ini? Bukan ingin berbohong, Cuma dia sangat malu. Dia tak ingin membuat keluarganya menjadi kotor karena perbuatannya.
"aku... sedang hamil anaknya..." ucap Hajun dengan suara lirih
Benar dugaan sang kakek, bahwa ada masalah yang sangat berat dialami oleh sang cucunya. Mendengar pengakuan Hajun, sang kakek lalu memeluk tubuh Hajun
"sudah berapa lama?" tanya sang kakek
"baru menjalan sebulan" jawab Hajun sambil nangis
"berapa lama lagi kau akan wisuda?" tanya sang kakek
"tinggal beberapa bulan lagi" balas Hajun
"Tuan Besar dan Nona Lee, makan malam telah siap" ucap pelayan
.
.
.
.
next levelll... eh maksudnya next pagee
YOU ARE READING
MY ENGINEER⚙️
FanfictionMenceritakan pertemuan dari kedua mahasiswa yang berbeda fakultas. Mulai pertengkaran,hingga menjadi teman dekat dan berakhir menjadi sepasang kekasih. BxB Bahasa Baku Typo?? Maaf Terinspirasi dari Sebuah film serial Drama Thailand. Ada beberapa d...