15 - 3

134 9 0
                                    

Suasana malam sangatlah dingin, walaupun sudah malam orang-orang tak berhenti untuk berlalu lalang... Jam menunjukkan 11 malam, suara yang keras terdengar, benar-benar tempat yang digemarin oleh anak-anak muda, ya itu tempat club.

"Asahiii.. sudah berhenti minum" ucap Jaehyuk yang merebut gelas dari tangan Asahi

Asahi mabuk berat setelah bertengkar dengan Hajun, dia mengejar Hajun namun dia tak menemukan Hajun.

"Gimana hyung.. Hajun bisa dihubungin?" tanya Doyoung yang melihat Junkyu dari tadi menghubungi Hajun

"Tak bisa dihubungin sekarang" balas Junkyu yang kesal mendengar suara operator

Wajah Asahi kini kian merah sekali, dia tak pernah melakukan hal ini sebelumnya gaes... gak tau kenapa karna pertengkaran dengan Hajun membuat dia frustasi dan stress. Begitu juga dengan Hyunsuk, yang gelisah sekali, mereka khawatir kalau Hajun kenapa-kenapa.

"sudahlah... tenangkan pikiranmu" ucap Jihoon yang memegang bahu Hyunsuk

"aku takut terjadi sesuatu dengan dia" balas Hyunsuk yang menatap Jihoon dengan tatapan sedih

"hyung... sebelumnya Asahi hyung pernah mabuk seperti sekarang?" tanya Haruto pada Mashiho

"seumur hidup aku berteman dengan dia, dia tak pernah menyentuh minuman haram ini" balas Mashiho dengan wajah dingin

"Hajun itu kekasihnya ya?" sambung Jeongwoo yang disamping Haruto

"Bukan bodoh !" balas Mashiho yang hampir melayangkan pukulan ke Jeongwoo

"lalu? Kenapa Asahi hyung sampai begitunya dengan Hajun" tanya Jeongwoo kembali yang benar gak paham dengan hubungan Asahi dan Hajun

"kau tau rasanya menjadi sahabat bertahun-tahun dari kalian kecil hingga tumbuh dewasa bersamaan, memberikan kepercayaan dan saling? Namun tiba-tiba diragukan oleh sahabatmu sendiri?" jelas Mashiho dengan mata yang menusuk

"Asahi... sudah ya kita pulang saja" ajak Jaehyuk yang merangkul Asahi

"Lepasin !" satu kata yang keluar dari mulut Asahi berhasil membungkam pergerakkan Jaehyuk

"Ayo pulang" kini giliran Jihoon yang merangkul Asahi

"Lepasin!" ucap Asahi lagi

"Kalian cari Hajun sekarang juga ! temukan dia dan bawa dia kemari ! ini semua salah kalian! Bahkan kau juga..." ucap Asahi yang menunjuk wajah Jaehyuk

"kalau kau tak menahan ku, semuanya tak akan terjadi ! karna kalian meragukannya, padahal dia mengatakan hal yang benar!" ucap Asahi yang setengah sadar

Benar apa yang dikatakn oleh Asahi, andai Jaehyuk tak menahannya tadi sore, semua tak akan terjadi. Andai mereka tak meragukan ucapan Hajun, semua akan baik-baik saja

Disisi lain, seorang gadis dengan pakaian lengkap dari kampus duduk disebuah danau, dimana danau tak banyak orang tau. Karna ini juga sudah malam, dia Hajun yang duduk menyendiri, melamun dengan ponsel yang sengaja dimatikan. Walaupun sudah malam dia masih betah duduk dibawah pohon dengan cahaya lampu 

Baru kali ini dia diragukan oleh sahabatnya yang sudah mengenalnya selama puluhan tahun. Bahkan dia percaya sekali dengan sahabatnya, tak ada satupun masalah yang disembuhinkan dari Asahi. Air mata nya mengalir, dia sedih benar-benar sedih

"Pertama kali diragukan oleh Asahi, dan pertama kali aku bertengkar dengannya" ucapnya dengan suara parau

"beginikah bertengkar dengan sahabat sendiri?" lanjut Hajun yang memeluk kedua lututnya

"AKH......." teriaknya yang tak tahan menahan rasa sakitnya itu

================================================================================

Pagi mengusir dunia kegelapan. Matahari sekarang bercahaya sangat terang sekali, jam menunjukkan 9 pagi. Para penghuni apartement baru membuka matanya.

Asahi perlahan membuka matanya, dia melihat sekitarnya nampak jelas sekali bahwa ini adalah kamarnya. Kepalanya sakit, dan alkohol masih melekat pada dirinya.

"Argh..." suara kesakitan Asahi membangunkan beberapa makhluk yang masih tidur

"kau sudah bangun hyung?" tanya Doyoung yang dari dapur

"kalian disini?" balas Asahi tanya pada Doyoung

"kami mengantarmu.. aku, dan para hyung yang lain" jelas Doyoung yang duduk didepan Asahi

"kau sudah membaik?" sambung Doyoung yang melihat keadaan Asahi

"kepala ku sakit dan pusing" ujar Asahi yang memegang kepalanya

Saat mereka sedang mengobrol, masuklah manusia bertubuh mungil dengan membawa mangkuk bubur

"ini makanlah" ucap Mashiho yang meletakkan mangkuk itu dimeja

"aku tak lapar" balas Asahi dengan datar

Kini mereka bertiga saling diam. Tak tahu harus bagaimana, mereka tenggelam dalam pikiran mereka masing-masing. Tak lama kemudia terdengar suara erangan beberapa manusia lainnya, itu Junkyu dan Hyunsuk yang baru keluar dari toilet dengan wajah yang basah.

"kau membaik?" tanya Hyunsuk yang duduk dikasur Asahi bersama junkyu dan yang lain

Asahi tak menjawab. Pikirannya masih sama dia masih ingin tahu kabar Hajun sekarang.

"maaf.. ini salah kami juga" ucap Hyunsuk yang menundukkan kepalanya

Mengheningkan cipta dimulaii..................

Benar-benar hening, tatapan mereka kosong 

"Hyung... kau tau kan Hajun selalu berkata jujur walau menyakitkan?" Asahi membuka suara membuat mereka tertekuk

"kau tau kan dia juga punya masalah dengan psikolognya?" lanjut Asahi dengan tatapan kosong

"kalian juga sudah mengenalnya lebih dari empat tahun. Kalian tau kebiasaan buruknya, kebiasaan baiknya. Cara dia berbicara! Tapi kenapa gampang sekali kita meragukan ucapan dia?" jelas Asahi yang mengingat kejadian kemarin

Mereka diam.. benar harusnya mereka tau, sifat baik-buruknya Hajun, harusnya mereka paham dan bisa menjadi penengah bukan malah jadi pemihak dilain.

"dan kau tau jugakan dia kelelahan? Dia frustasi dan stress dengan tugasnya" ucap Asahi 

"dan kau tau jugakan dia kelelahan? Dia frustasi dan stress dengan tugasnya" ucap Asahi 

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
MY ENGINEER⚙️Where stories live. Discover now