5

5 1 0
                                    

11 November 2021

Aku menarik tubuhku dari mimpi, mengamati langit-langit kamar

Senyap memekakkan telinga, dingin menusuk di antara kedua mata

Tak ada yang setenang pukul tiga. Ketika mimpi memberikan rasa manisnya untuk beberapa orang, yang lainnya akan mendapat sesak sampai-sampai ia harus bangun supaya tak mati

Aku menyeret tubuhku yang kembali ambruk, mencoba sekali lagi membelalakkan mata sembari menunggu kesadaran tiba

Tak ada yang semenegangkan pukul tiga. Ketika udara membeku dan saat aku tak bisa melepaskan ketakutan

Ku bawa tubuhku menjauh dari kasur, menyeduh kopi, untuk duduk melupakan diri sendiri

Tak ada yang sebaik pukul tiga dalam memberikan ruang untuk sakit hati

-

"Senang bisa kembali, terima kasih sudah berkenan membacanya"

Kisah Di Balik WajahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang