11 November 2021
Aku menarik tubuhku dari mimpi, mengamati langit-langit kamar
Senyap memekakkan telinga, dingin menusuk di antara kedua mata
Tak ada yang setenang pukul tiga. Ketika mimpi memberikan rasa manisnya untuk beberapa orang, yang lainnya akan mendapat sesak sampai-sampai ia harus bangun supaya tak mati
Aku menyeret tubuhku yang kembali ambruk, mencoba sekali lagi membelalakkan mata sembari menunggu kesadaran tiba
Tak ada yang semenegangkan pukul tiga. Ketika udara membeku dan saat aku tak bisa melepaskan ketakutan
Ku bawa tubuhku menjauh dari kasur, menyeduh kopi, untuk duduk melupakan diri sendiri
Tak ada yang sebaik pukul tiga dalam memberikan ruang untuk sakit hati
-
"Senang bisa kembali, terima kasih sudah berkenan membacanya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Di Balik Wajah
Poetrytanganku tak sampai, suaraku luruh, tetapi ku harap kata-kata bisa membuat lukamu membenci dirinya sendiri -