28 November 2021
Di jalan menuju rumahmu, lampu-lampu menyala. Ruas-ruas langit sekan membuka dirinya, bintang penuh hingga beberapa jatuh saat mendengar orang-orang di tepi kota menangis. Ribuan harapan membumbung saat satu bintang jatuh membelah langit, satu di antaranya adalah milikku.
Ini adalah untuk ciptaan-Mu wahai Tuhan, biarlah benci kepadaku memenuhi hatinya lebih lama. Namun gantikan dengan sehat dan kelancaran untuk kehidupannya.
Di jalan menuju rumahmu, saat lampu-lampu menyala. Aku hanya mampu sampai di pertigaan saja.
-
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Di Balik Wajah
Poetrytanganku tak sampai, suaraku luruh, tetapi ku harap kata-kata bisa membuat lukamu membenci dirinya sendiri -