Bab 1 : Kemarahan.

693 75 8
                                    

🌼🌼🌼


Brak!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Brak!

Pintu terbuka dengan sedikit kasar. Menyebabkan pintu malang itu tiba-tiba harus menjadi korban tak bersalah di pagi hari yang suram. Beberapa orang didalamnya di buat seakan mendapatkan ledakan nuklir secara mendadak,seketika berdiri dari duduk nyamannya.

Melihat siapa yang berani mengacau di pagi hari yang tenang dan mencekam di waktu bersamaan. Deretan pertanyaan muncul saat itu juga. Kerutan di kening menandakan bahwa mereka tidak mengerti dengsn keadaan situasi sekarang.

Ketika dua orang sepasang suami-istri memasuki rumah dengan sedikit kurang sopan. Tangan mereka terjalin erat,namun berbeda dengan raut wajah keduanya. Satu ringisan keluar begitu tangan sang suami seketika menghempaskan tubuh lemah istrinya ke depan, hampir terusungkur.

Melihat itu mereka yang ada di dalam ruang tamu menjadi shok sekaligus tidak terima karna menerima perlakuan kasar dari putri mereka. Nenek Chiyo menghampiri sang cucu yang merintih kesakitan.

“Sasuke. Ada apa ini?!” tanya Kizashi tidak mengerti. Melihat dari sisi lain pria paruh baya itu sangat terkejut mendapati putrinya,Sakura datang bersama Sasuke,bukannya Naruto,“Ada apa sebenarnya ini? Mengapa Sakura ada bersamamu,di mana Naruto?”

Mata hitam legam itu menatap Sakura sangat tajam. Membuat pandangan matanya seolah membunuh mengarah pada gadis itu. Dua orang di antara dalam ruangan itu menjadi tegang. Seolah hujan air es mengguyur kepala keduanya. Masing-masing memiliki pendapat tersendiri.

'Apakah Sasuke sudah tau? Oh ya dewa,selamatkan cucuku..'–

'Melihat dari kermarahannya saat ini bagaimana mungkin pria itu tidak akan datang kemari? Lihatlah apa yang telah kau lakukan adikku..'–

Kurama memejamkan matanya. Dia tau ini pasti akan terjadi,namun siapa yang mengira,begitu hari pernikahan selesai dalam sehari. Sasuke sudah mendatangi rumah ini dengan raut wajah gelap tercetak jelas di sana.

Sakura masih menundukkan kepalanya. Dia menangis dalam diam,meringkuk di samping neneknya. Sangat jelas bahwa dia sangat ketakutan saat ini. Bagaimana tidak,ketika malam hari di malam pertama pernikahannya,Sasuke malah mengamuk di dalam kamar setelah melihat dirinya bukan Naruto. Mulai dari memberikan pertanyaan-pertanyaan ringan, Sasuke mulai menunjukkan kemarahannya.

Sakura mencoba membangun dinding pelindung menutupi kebohongan lain. Dia berkata bahwa Naruto sendiri yang menyerahkan diri dan menyuruhnya untuk menikah dengan Sasuke.

“Jangan berbohong!! Kau pikir aku akan percaya begitu saja?!” teriaknya pada Sakura yang gemetar. Teriakan itu mampu membangunkan semua penghuni yang masih berada di bawah,Mikoto yang pertama memasuki kamar itu pun sama terkejutnya.

[BL] Limerence : BYT-2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang