🌼🌼🌼
...
Ketika pagi telah tiba, Naruto bangun sedikit santai. Dia bersiap untuk pergi mengunjungi sebuah tempat yang sejak dua hari lalu selalu dia datangi. Dua hari yang lalu,setelah membawa Yuki ke sebuah tempat Rehabilitasi. Pemuda itu tau,jika keadaan anak itu sedikit memprihatinkan melihat kondisi mentalnya yang tidak terkendali.
Karna tidak ingin membuat Yuki bertambah buruk kesehatannya,mau tak mau Naruto hanya bisa membawanya ke sana. Berharap Yuki bisa mendapatkan perawatan yang baik dna memulihkan kesehatan fisik dan mentalnya. Melihat Yuki yang ketakutan setiap kali seseorang mendekatinya,dia bahkan akan berteriak ketika Naruto ingin mengusap kepalanya. Seakan sinyal di kepalanya bereaksi terhadap sentuhan biasa dan menganggap itu sebuah pukulan.
Naruto tidak bisa membayangkan bagaimana kehidupan anak ini setelah kabar menghilangnya dia dari sekolah. Mendengar dari apa yang anak muridnya katakan beberapa tahun lalu,bahwa Yuki di bawa oleh orangtuanya pergi setelah terlibat perkelahian.
“Apa yang terjadi?” suaranya halus bertanya. Suster itu sedikit kewalahan.
“Dia menolak untuk makan dan minum obat. Saat aku mendekat,dia akan berteriak dan melemparku dengan bantal.”
Saat dia sampai,Yuki lagi-lagi bertindak kasar terhadap suster yang ingin memberikannya obat beserta makanan. Itu hanyalah obat biasa,dan reaksinya bahkan seperti dia akan di racuni. Namun Naruto tetap mendekat,suara lembutnya terdengar,“Tidak apa-apa. Itu hanya vitamin agar kau sehat..”
“PERGILAH!!Jangan mendekati ku!!”
Yuki menggeram. Duduk di pojok ruang kamarnya. Dia meringkuk seperti kucing liar yang akan di rebut makanannya. Dan melihat Naruto dengan kelembutannya, samar-samar Yuki menurunkan kewaspadaan. Naruto tersenyum lembut,melihat Yuki akhirnya melunak dia mengambil makanan pada suster itu.
“Makanlah. Jangan takut,aku akan menemanimu di sini.” aku tidak tau apa yang terjadi padanya.. Bagaimana bisa dia berubah menjadi seperti ini? Dalam hatinya, Naruto bertekad menyembuhkan Yuki seperti sedia kala.
Pada dasarnya, Naruto yang berhati lembut dan halus tidak bisa membiarkan orang lain di sekitarnya mengalami kesulitan. Apalagi menderita. Dan saat dia melihat Yuki,rasa ingin melindungi seorang anak,timbul dalam hatinya.
Yuki memperhatikan Naruto yang menatapnya hangat. Matanya tidak terlihat adanya ancaman atau bahkan dendam di sana. Hanya ada kelembutan dan kasih sayang. Sentuhan halus itu membuat Yuki merasa aman. Di matanya jelas Naruto terlihat berbeda dari orang yang pernah dia temui yang akan memukulinya hingga sekarat. Melemparkannya batu,dan memukul dengan tongkat kayu.
“Yuki-kun,kau masih mengingatku?”Naruto mulai bertanya.
Anak itu melirik sebentar sambil mengunyah makanannya. Tidak mengatakan apa-apa lalu kembali sibuk dengan makanan itu. Tampak tidak tertarik,Yuki bahkan tidak repot-repot untuk menjawab pertanyaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Limerence : BYT-2
Fanfiction-[Book 2]- (Selow update) Pengorbanan besar yang dilakukan Naruto seperti menjadi boomerang terhadapnya. Demi agar bisa menghentikan aksi berbahaya yang dilakukan oleh Sakura, Naruto rela memberikan takdirnya kepada Sakura. Lantas apa yang akan di...