kebodohan

590 64 10
                                    

"Jimin"

Benar saja satu nama itu masih sangat berpengaruh dalam kehidupan Rose, bahkan setelah beberapa tahun lamanya mereka tidak saling bertemu atau bahkan berhubungan, tetap saja mendengar nama itu bagaikan bom yang meledakan seisi dunia Rose

Rose memutar tubuhnya dengan gerakan slwomo, angin menerpa rambut panjang itu dengan lembutnya, kini pandangan mata Rose tertuju pada sosok laki laki bertubuh tegap dengan jas berwarna abu abu, dan belahan dada yang sedikit terlihat, sangat susah payah menyita perhatian kaum hawa

"Jimin" Bibir mungil itu berhasil mengucapkan satu nama dengan suara lirih

"Mommy itu papah mommy" Haeri menarik narik gaun Rose tapi tetap saja tidak bisa membuyarkan lamunannya

Enteh sejak kapan gengaman itu terlepas, dari tangan lembut itu, pandangan matanya masih menatap sosok laki laki yang tersenyum tipis kearah lawan bicaranya

"Wah Senior akhirnya datang juga" Mark menjabat tangan jimin dengan gaya laki laki

"Tentu, selamat atas keberhasial proyek mu" Jimin berbicara pada mark sambil melipat lengan jas nya

"Hai mark jangan lupakan kami" Taehyung menatap tajam ke arah mark yang di balas dengan cengingisan

"Oh ya mark jangan mengecewakan kami, karna kami harus memerobos hujan untuk sampai ke sini" Jhope merangkup baru mark dengan sangat riang

"Benarkah, di luar hujan? "

"Itu benar" Seru jisoo tersenyum lembut

"Papah" Seorang anak kecil menarik jas jimin dengan suara lembut yang mengemaskan

"Oh astaga anak siapa nih" Lisa berjongkok guna mencubit pipi heerin

Yah anak itu adalah Heerin gadis kecil yang berhasil lepas dari genggaman tangan Rose untuk berlari kearah jimin

"Jim bukan kah ini anak yang di restaurant waktu itu" Namjoon mengaruk dagunya yang tak fatal

"Hem, lo bener bang, sayang dimana mommy mu kenapa berlari ke kakak" Jimin mengusap lembut surai indah dari gadis kecil itu

"Eh Bang lo nikah sama Mrs. Rose? tapi kapan kok gak undang undang?" Pertanyaan mark yang berhasil menyita perhatian ketuju laki laki itu dan Tiga perempuan di antara mereka

"Rose? " Seru mereka semua menatap mark yang terkejut dengan ekpresi konyolmu

"Eh kenapa wajah kalian menatap ku seperti ini? Bang jhope mundur sedikit gue masih normal" Sedikit mendorong jauh tubuh Jhope

"Ah ok oke gue juga masih normal bocah" Gerutu Jhope

"Lupakan, Mark katakan siapa yang lo maksud dengan Rose? " Jimin menatap Mark tengan tajam serta tangan yang masih mengenggam tangan gadis kecil itu

"Gimana ya aku ngomong nya, eemm ya Mrs. Rose itu adalah senior Rose yang satu kampus dengan ku di fakultas kedokteran, yang ku dengar dulu Mrs.Rose adalah kekasihmu Bang Jimin"

"Dan gadis kecil ini adalah putri ke dua dari Mrs.Rose, iya kan sayang" Tambah Mark sambil mengusap rambut gadis kecil itu setelah menyamakan tingginya dengan gadis yang di gandeng oleh Jimin

"Iya om itu mommy" Gadis itu menunjuk Rose yang tengah melamun sambil menatap kearah mereka

"Rose" Ujar mereka semua

Rose berjalan mendekati ke arah mereka semua, berjalan dengan anggun dan tetap terlihat santai, meski saat ini jantungnya tengah berdetak dengan kencang,

Seakan di restaurant mahal ini tak tersedia begitu banyak oksigen untuk seluruh tamu undangan, sampai Rose merasa sesak berada di tempat itu untuk saat ini

The Love Story JIROSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang