07

910 132 18
                                    

Kini yuuji dan adik-adiknya Di mall dan sedang berbelanja untuk memilih hadiah yang akan diberikan ke kakek mereka sekaligus membeli makanan ringan untuk diperjalanan nanti.

"Megumi, kau tidak perlu berpikir jika jii-san tidak akan menerimamu. Dia bahkan menelponku untuk membawa kalian semua liburan ini" yuuji tersenyum cerah saat mengakatannya

Walaupun dia percaya dengan apa yang dikatakan oleh kakaknya dia masih berkutat keras beragumen dengan dirinya sendiri melalui pikirannya dan asik dengan dunia perdebatan nya sendiri

Yuuji yang melihat Megumi melamun dan tak mengambil satu makanan pun mencium pipinya

Chuupp...

"Megumi percayalah pada Nii-san mu ini. Aku tidak akan pernah meninggalkan kalian" Megumi memerah saat melihat yuuji, senyum tipis yuuji sangatlah mempesona itu membuat binatang buas dalam diri Megumi ingin memakannya bulat-bulat disini. Tanpa mereka sadari si bungsu yang tadinya sedang asik memilih makanan melihat yuuji mencium Megumi. Satoru berteriak dan memeluk kaki yuuji

"Ah! Nii-san ini tidak adil! Aku juga menginginkan nya! Cepat berikan padaku!" Satoru memajukan pipinya bermaksud agar yuuji menciumnya

Plakkk...

Megumi memukul lembut pipi Satoru dengan sayangnya. "Hari ini Nii-san hanya boleh memberikan nya kepadaku kau tidak memiliki izin atasnya"

"Apa?! Kau kekanak-kanakan sekali Megumi!"

Perdebatan antara si sulung dan si bungsu pun mulai, itu menarik banyak perhatian dari pengunjung. Nobara yang sedang asik memilih minuman pun menoleh dan mendapatkan saudara-saudara nya sedang berkelahi dan ia tau penyebabnya dalam sekali lihat. Yuuji berusaha menenangkan keduanya tapi mereka tidak ada yang mau mengalah

"Nii-san selalu memberimu kecupan! Hari ini hanya boleh aku yang di cium oleh Nii-san" Megumi mengakatan nya dengan lantang tanpa memikirkan yuuji yang sudah memerah atas perkataan nya itu.

"Dasar kau bocah! Rahmat pantat ayam! Menyebalkan! Nii-san itu milikku! Jadi itu adalah hak ku!"

Nobara yang tak tahan melihat Nii-san nya kerepotan pun merangkul pundak Yuuji

Chuppp.....

Nobara mencium pipi Yuuji di depan Megumi dan Satoru. Mereka yang melihat itu melototkan matanya pada Nobara dan hendak berteriak

"Kalian bodoh! Apakah kalian tidak sadar jika kalian itu mencolok dengan ribut di mall?! Bagaimana jika kita diusir?! CK, aku baru tau ini kah yang dinamakan bodoh bukan penyakit tapi itu bawaaan dari lahir? Ayo Nii-san kita tinggalkan mereka berdua disini. Memalukan" Nobara  marangkul yuuji dan pergi mencari yang mereka butuhkan meningglkan Satoru dan megumj yang sedang terdiam.

"Ini semua salah kau Rahmat" gumam Satoru.

Mengumi mengabaikan nya dan menyusul yuuji dan Nobara diikuti Satoru

.
.
.
.
.
.
.





Setelah Berbelanja heboh mereka pulang ke rumah. Megumi membantu Yuuji mengangkat belanjaan mereka. Setelah pintu dibuka Satoru langsung menata pakaian yang akan di bawanya besok. Dia sangat bersemangat Kali ini.

"Nobara, Megumi kalian juga kemas pakaian dan barang-barang kalian yang akan di bawa besok. Belanjaan ini biarkan aku yang menatanya" -Yuuji

"Baiklah" cuman mereka berdua

Setelah melihat kedua adiknya naik ke atas yuuji segera membuka ponselnya dan menelpon orang dengan nama kontak "Sukuna mine❤️❤️" tentu saja bukan Yuuji yang menamainya itu Sukuna sendiri! Sukuna mengancam Yuuji jika dia menggantinya Sukuna akan memperkosanya, entah bener atau tidak siapa yang tau kecuali saya🫂

Setelah seorang di sana mengangkat telpon yuuji berkata "aniki, apa kau akan kerumah jii-san? Aku dan yang lainnya akan pergi besok. Sebaiknya kau juga kesana saat kerajaanmu libur jii-san juga merindukanmu ku yakin"

Yuuji yang mengatakan itu hanya mendapat kekehan dari sebrang "jiji tidak akan melakukan nya padaku dia sangat tsundere"

"Jika memang begitu maka kau sebaiknya pulang aniki! Kita akan berbabeque disana" -Y

"Entahlah, akan ku usahakan" - S

Yuuji tersenyum saat mendengarnya. "Okee, jika memang begitu aku tutup telponnya. Aniki jaga kesehatan mu ok?"

"Hm"

Sambungan pun terputus. Yuuji melihat ponselnya lagi dan mencari kontak kakaknya yang lain dia menelpon kontak dengan nama "Nii-chan the besttttt💞💓💓" bagaimana bisa? Y mau bagaimana lagi choso akan merengek jika dia tau nama kontaknya di ganti. Telpon pun terhubung

"Yuuji ini mengejutkan kau menelponku ada apa? Aku juga merindukanmu kok~ yuuji aku ingin bersamamuuu"  yuuji yang belum sempat mengatakan apapun tersenyum

"Nii-chan, kalau begitu ayo bertemu di rumah jii-san. Kau akan pergi?" -y

"Heee kenapa harus kesana? Tidak bisakah dirumahmu saja?" -chosi

"Tidak bisa, aku akan pergi ke rumah jii-san dengan yang lainnya. Apakah kau tidak bisa datang liburan nanti? Walaupun demi adik tercinta mu ini?" Yuuji sengaja membuat suara sedih di kalimat terakhir. Kini tidak ada jawaban dari sembrang

"Choso-nii? Halo? Choso-nii?"

Setelah sekian lama terdiam choso menjawabnya

"Aku akan pergi" yuuji menang yeah dia menang sangat mudah membujuk kakaknya yang satu ini

"Hum, aku menyayangimu Nii-chan! Aku akan menutup telponnya. Jangan lupa menjaga kesehatan mu"

"Hum, aku juga menyayangimu" telpon terputus

Yuuji sangat senang karena dia akan berkumpul dengan semua keluarga nya dia sangat senang sampai-sampai tidak merasakan kehadiran Megumi didepannya yang dengan memperhatikan

"Nii-san kau sangat bahagia"

Yuuji tersentak. Dia tidak menyadari bahwa Megumi berada di depannya.

"Kau mengagetkanku Megumi" ucap yuuji sambil mengusap dadanya (... Masih rata nak)

"Aku sangat senang kita semua akan berkumpul. Kalian adalah alasan dimana aku hidup tentu saja aku senang" lanjut yuuji

"Nii-san aku... " Megumi mendekati yuuji dan memeluknya. "Kau kenapa? Sudah lapar?" Megumi tidak menjawab pertanyaan yuuji dia hanya memeluk yuuji dengan erat. Ah, dia sangat mencintai orang ini dia ingin memberitahukan kepada seluruh dunia bahwa ia sangat mencintai pria ini, tapi dia tidak bisa, dia takut orang tercinta nya ini hanya menggapnya sebagai adik walaupun itu kenyataan tapi Megumi tidak ingin mengakuinya. Dia mencintai orang ini. Semakin cintanya dia semakin takut kehilangan pula dirinya.

Yuuji mengelus kepala Megumi yang hanya diam dan tak ingin melanjutkan perkataannya.

"Tidak perlu khawatir"

Megumi membelak saat yuuji mengatakan nya seolah-olah yuuji tau akan apa yang ia pikirkan. Ah Megumi kau harus mengendalikan hewan buas dalam dirimu. Megumi semakin mengeratkan pelukannya.

"Itu curang Nii-san"

"Eh....?"

.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.

.




















TBC....

.
.
.
.
.
.

Haloo乁 ˘ o ˘ ㄏ

Gimana??? Aku up cepat lohh~
Tadinya males tapi karena aku inget kalian makanya ku up

Aku sad book ku yang lainnya g ada yang baca.·´¯'(>▂<)´¯'·.

Padahal itu seru tapi emang deskripsi nya gitu aku hingun bikinnya tapi ku jamin itu juga seru kokkkkkkkk

Jangan lupa tandain typoku ok?( ̄︶ ̄)

See you next timeeeeeee

Jan luoa vote itu gratis ya~
↓↓↓

Nii-san! [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang