08

806 103 23
                                    

"Disini sangat panas! Oy kakek apakah kau tidak punya semangka?!"

Yeah kalian benar setelah drama dari Megumi yang enggan ke rumah kakek yuuji sekarang mereka berada di rumah kakek yuuji. Megumi awalnya sedikit gelisah takut tak diterima oleh sang kakek.

"Kau sangat tidak sopan kepada yang lebih tua bocah nakal!" Ucap kakek yuuji. Dia sangat bingung dengan sikap Nobara yang bar-bar dan dengan beraninya menaikan suaranya saat berbicara dengannya. Te hek apa ni anak g tau dia usir apa? Jika bisa digambarkan mungkin ada perempatan imajiner di dahi sang kakek.

"Tch, bilang saja jika tidak punya!"

Kakek Yuji hanya bisa mengelus dada loli eh maksudnya mengelus dadanya mencoba untuk bersabar karena takut darah tingginya naik, TAPI EMANGNYA BISA NAHAN?! 'aku akan cepat mati jika bocah ini terus seperti ini' itulah yang dipikirkannya.

"Nobara bersikap sopan lah pada jii-chan kau tidak berteriak keras dirumah ini itu bisa mempengaruhi kesehatan kakek" ucap yuuji yang datang entah darimana dengan membawa semangka ditangnnya dan meletakkan disamping Nobara (jadi mereka lagi ada diteras samping rumah gitu lah)

"Jadi kakek bisa mati jika Nobara tidak bersikap sopan?" Tanya Satoru dengan polosnya

BYURRRR.......

Toru (ceritanya nama kakek yuuji) menyemburkan teh hijau yang disuguhkan yuuji untuk nya dia menengok kearah Satoru dengan melototkan matanya 'pukul boleh g ya?' batin Toru

"Tidak bukan begitu Satoru, dia bisa masuk rumah sakit karena penyakitnya dan mati. Itulah yang dimaksud nii-san" kini Megumi yang mengatakan nya.

Baru saja Toru akan meledak dan yuuji yang ingin menjelaskan kepada tiga adiknya nya pun terhenti saat ada seorang yang menekan bel pintu.
Toru menghela nafasnya ia sangat kesal kepada tiga bocah mengesalkan ini, ia kembali mengelus dadanya mencoba untuk menahan diri dari toxic.g

Yuuji segera membukakan pintu untuk orang tersebut. Setelah membuka nya yuuji pun segera memeluk mereka di depan pintu. Ia sangat senang kedua kakaknya menepati janjinya untuk berlibur disini .

"Aniki! Nii-chan! Aku sangat senang kalian datang!"

Toru penasaran akan siapa yang datang karena yuuji tak kunjung kembali dan hanya mengobrol dengan orang tersebut didepan pintu

"Yuuji siapa yang datang?" Teriak Toru dari dalam rumah

"Sukuna aniki dan choso nii-chan!" Balas yuuji dengan teriaknya

Toru yang mendengarnya nya pun segera kembali menyemburkan teh hijau yang diminumnya. Ia segara berlari kearah pintu. Ia sedikit terharu dengan matanya yang berkaca-kaca ia melihat kedua cucu nya yang jarang datang kerumahnya.

Yuuji, Sukuna, dan Choso senang melihat wajah kakeknya. Sukuna dan Choso hendak memeluk kakeknya sebelum....

BLETAKK.....

"KALIAN CUCU LAKNAT TIDAK TAU UNTUNG! KUKIRA KALIAN TIDAK AKAN PERNAH KEMBALI KESINI LAGI KECUALI SAAT PEMAKAMAN KU DI LAKSANAKAN!"

yeah kalian benar Toru memukul mereka dengan rotan yang ia bawa tadi. Ia sebenarnya sangat kesal karena kedua cucunya yang satu ini sangat susah dan tak pernah mengunjungi bahkan menghubunginya. Jujur ia tadi ingin sekali memarahi ketiga bocah tadi dan sekarang ia ingin melampiaskan nya kedua cucunya yang membuatnya kesal juga.

"Jii-chan hentikan kau menyakiti cucu kesayangan mu ini!" -choso

"Iya! Aku sangat menyayangimu dan inilah rasa sayangku padamu cucu tak tau diri!" Toru menjambak rambut Choso dengan ganasnya

Nii-san! [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang