Happy reading.
.
.
.
.***
"bina"teriak bulan dan rangga secara bersama
Rangga langsung mengambil tisu yang ada di meja kantin untuk membersihkan baju meta yang basah.
"maksud lo apa hah"sentak rangga kepada sabrina
"apa! Mau marah harusnya yang marah di sini tu bulan"sentak sabrina
"sebenarnya yang pacar lo tu siapa meta atau bulan hah"sentak nya lagi
"lo mikir ngk si hah tindakan lo itu nyakitin bulan" sambung sabrina
"kok lo marah bulan nya aja diam aja dan gk masalah" ucap meta
"karena bulan ngk mau buang tenaga nya hanya buat manusia tolol kayak kalian"sentak sabrina
"gitu aja lebay ini cuma masalah gue jemput meta gk usah di perpanjangan bener kata meta bulan aja bisa ngk ribut kayk lo"
"sinting lo "sinis sabrina
Sabrina muak dengan rangga yang lebih mementingkan meta dari pada bulan.
sabrina tahu meta sahabat rangga.
tetapi seengak nya rangga menghargai bulan sebagai pacar nya.Ini bukan pertama kalinya dulu rangga lebih memilih jalan dengan meta dari pada menemani bulan yang sedang sakit.
"udah bina kita balik aja" kata bulan
"ngk gue harus kasih pelajaran sama ni anak tolol "ucap sabrina
"udah na ayo balik" kata bulan lagi
"Sory atas tindakan bina tadi, tapi sekali lagi sory lo emang pantes di gituin"kata nya sekali lagi
Bulan langsung menarik tangan
sabrina menuju kelas."kenapa lan!kenapa lo masih bertahan sama tu cowok berengsek"tanya sabrina
"jawab lan" tanya nya lagi
"rasa sakit karena mencintai bukan untuk balas dendam tapi menipu dengan cara mencintai lalu di hancurkan"jawab bulan
"kita coba bermain pintar dalam hal cinta lalu hancur kan dengan sekali tepukan"sambung bulan
Bulan bukan gadis yang mudah memaafkan, bulan adalah gadis yanh penuh dengan dendam dan kejutan di setiap tindakan.
"gue emang gak tau jalan pikiran lo tapi yang pasti jangan hanya diam saat di tindas"kata sabrina
"jangan hanya melakukan tindakan itu sendiri ingat gue juga ada di sini"kata sabrina
"lo lawan mereka dengan hal yang lebih dari ini gue kangen kita yang dulu"kata sabrina
"mana bulan yang dulu, bulan yang ngk pernah mau di tindas kayak gini"ucap sabrina
"gue sayang rangga tulus na.
Cih sayang gue hanya coba bermain"jawab bulan"alasannya lo laku in ini apa lan" ucap sabrina
"tingkah lo gak pernah berubah" ucap bina pelan
"gue emang gk punya rasa sama dia tapi gue juga gak bisa lepasin dia, dengan perlakuan nya selama ini ke gue"jelas bulan
"gue tau lo gak ada rasa ke rangga karena gue tau rasa itu hanya untuk dia"ucap sabrina yang membuat bulan terdiam
PENGUMUMAN UNTUK SEMUA SISWA HARI INI BISA PULANG PAGI DI KARENAKAN ADANYA RAPAT PARA GURU.
"huuff"hela nafas sabrina
" gue anterin lo ke tempat kerja"kata sabrina
"ngk ada penolakan"katanya lagi saat melihat bulan akan menolak tawarannya
"ya udah iya"putus bulan
***
Bulab bekerja di sebuah restoran yang lumayan besar sebagai pelayan.
Padahal dia selalu mendapat kiriman uang dari seseorang yang dia yakin adalah sang kakak.tetapi bulan tak butuh hal itu bulan hanya ingin kakak nya.Bulan dan sabrina berjalan menuju parkiran sekolah dan menuju mobil sabrina terparkir.
Setelah sampai di tempat kerja bulan.
Bulan langsung keluar dari mobil dan mengucapkan terimakasih lalu masuk ke dalam restoran."loh lan kok ngk sekolah"tanya salah satu teman kerjanya
"pulang pagi kak"jawab bulan sambil tersenyum
"tumben pulang pagi"tanya teman kerjanya
"ada rapat kak"jawab bulan
"ya udah kamu ganti baju dulu sana"suruh teman nya
Bulan segera menuju tempat ganti pakaian khusus perempuan.
"ada yang bisa aku bantu kak"tanya bulan saat selesai menganti baju
"ya udah ni anterin makan ini ke meja no 20 ya"kata temannya
"ok kak" jawab bulan sambil mengambil nampan yang berisi makanan.
Bulan berjalan dengan berhati hati dengan membawa nampan yang berisi makanan tapi langkah nya terhenti saat melihat laki laki yang duduk di meja yang akan dia tuju.
Prang.
***
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*Bersambung.
Maaf jika ada salah saat penulisan kata masih pemula.
Jangan lupa vote and komen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moon Secret [ On Going ]
Teen Fiction"kau meninggalkan ku tanpa pamit meniggalkan ku sendirian di negara yang tak aku kenal" "dia mematahkan hati ku dengan hal yang tak ku percaya bisa kau lakukan" "aku tau dia mengawasi ku di segala sisi" "aku tak memiliki rasa pada diri nya tapi aku...