02

326 31 0
                                    

*******

  Keesokan harinya..

  "Kamu buatin bekal lagi buat si Topan?" tanya Hali,

  "iya, aku mau dia nyobain masakan aku hehe" ucap Solar dengan cengirannya.

  "Oke, mau kutemanin gk?" tanya Hali,

  "Gak usah Li, tunggu aja disini oke?" ucap Solar yg diangguki Hali.

  Solar pun pergi menuju kelas Taufan, Ia kembali senyam senyum sendiri. Ia sangat berharap kalau kali ini Taufan akan memakan masakannya.

******

Didalam kelas B terlihat Taufan yg sedang memijit kaki Thorn yg terkilir kemarin.

  "a-aww" ringis Thorn,

  "ehh? sakit ya? maaf-maaf" ucap Taufan yg memelankan pijitannya.

  "Fan" panggil Thorn

  "hm?"

  "Kenapa kamu gk kelarin aja semuanya?"  tanya Thorn

  "hahhh, belum waktunya Thorn" jawab Upan

  "tapi sampai kapan? kamu gak perlu ikutin dare dari Fang, kamu bisa putusin dia sekarang jugaa! aku cemburu Faaan" ucap Thorn sedikit terisak

  "....Maaf" ucap Taufan

  "Kalau waktunya dah selesai secepatnya aku putusin Solar"sambung Taufan

  "tapi sampai kapan? aku takut kalau kamu beneran jatuh cinta sama Solar" ucap Thorn, ia tak ingin jika kekasihnya jatuh cinta dengan orang lain. Kekasih? iya mereka jadian sekitar 1 bulan yg lalu.

'wahh berarti Taufan jadian sama Solar duluan yaa?' //plak #abaikan

  "gak! aku gak akan jatuh cinta sama dia! semua cuma tantangan dari Fang! kamu tau kan kalau aku gak mau kalah sama dia!" bantah Taufan.

Note :kat sini Upan ngan Fang rival, tapi teman juga

  Thorn tersenyum  "oke, aku percaya" ucap nya

Namun entah mengapa ia merasakan sesak didada kirinya, 'ada apa ini?' batin Taufan.

  "Upaan" panggil Solar dengan girangg sembari menghampiri Taufan yg sedang memijit kaki Thorn.

  "Nih bekal buat kamu, itu buatan aku sendiri lohh" ucap Solar dengan bahagia.

  Taufan mengambil kotak bekal biru itu  "ya, makasih" ucap Taufan, Solar yg mendengar itu sangat bahagia namun tatapan matanya sulit untuk dibaca.

  "Ahh iya, Thorn gimana kaki kamu? udah mendingan belom?" tanya Solar pada Thorn.

  "Masih sakit sih, tapi udh mendingan kok" jawab Thorn,

  "Syukurlahh" ucap Solar yg ikut bahagia,

  "Yaudah aku ke kelas dulu yaa, byeee" pamit Solar,

  Mereka yang menatap Solar merasa sedikit bersalah,

  "Fang kejam bangat ya kalau kasih tantangan" ucap Blaze

  "Jadi? Gimana Fan?" tanya Thorn

Taufan terdiam  "belum waktunya Thorn" ucap Taufan.

******

  "Solarrr!!!! Gimanaa? gimanaaa?" tanya Hali sangat heboh,

dini baru tau kalo gledek syaiton bisa heboh
//plak #abaikan.

  Solar tersenyum "Taufan terima bekalnya Li" ucap Solar tersenyum,

  "Wahhh! kerennn!!! Dia pasti suka sama masakanmu, masakanmu kan enak bangettt!" ucap Hali ikut tersenyum, untung kelas masih sepi, jadi tidak ada yang melihat senyuman dari wajah tamvan seorang Hali.

  "Ya..semoga" lirih Solar, ia merasa tak yakin jika masakannya akan dimakan oleh Taufan.

*****

  "ke kantin yok" ajak Blaze pada teman-temannya,

  "ayok, gua lapar nih" ucap Ice,

  "Kamu bisa jalan?" tanya Taufan pada Thorn,

  "bisa kok, pelan pelan" jawab Thorn,

  "terus bekal itu gimana?" tanya Gempa,

  "udah ikut aja" ucap Taufan yg bangkit dari duduknya dan berjalan menuju keluar kelas diikuti oleh teman-temannya.

  Taufan pun menghentikan langkahnya, ia menatap datar kotak bekal pemberian kekasihnya. apa masih lantas ia dikatakan kekasih? entahlah.

  Ia pun membuang kotak bekal itu pada tempat sampah yg ada disebelahnya dan kembali melanjutkan jalannya.

  "Whatt? Topaan! Kok lo buang itu bekal nyaa? kan sayang bangettt!!" teriak Gempa.

  "kita kan mau ke kantin kan?" tanya Taufan,

  "Kasian amat si Solar ckck" ucap Blaze.

***
Chap 2 selesai!

sorry for everything [end] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang