04

473 33 0
                                    


   Sejak saat itu mereka berdua saling mendiami ahh lebih tepatnya Solar yg mendiami Taufan.

  Taufan menerima telpon dari temannya, ia menyebrang ingin menghampiri Thorn yg sedang menunggunya disebrang. Tanpa disadari ada sebuah mobil yg melaju kencang kearah nya.

  "TAUFAAAN" teriak Thorn dan segera berlari menuju Taufan,

  Taufan yg mendengar teriakan Thorn menengok ke sebelah kanan dimana ada mobil yg melaju kencang ke arahnya, matanya melotot, untuk berlari saja rasanya kaku karna dgn hitungan detik mobil itu akan menabrak nya.

brukhhh

Taufan merasa tubuhnya terdorong, ia terlempar ke pinggir jalan. Ia berpikir tidak mungkin jika Thorn menolongnya bukan? Ia pun menoleh kebelakang dan ia terbelalak.

  Ia melihat Solar yg memeluk erat Thorn seakan membungkus Thorn. Wajah Solar penuh dengan darah hingga darah itu mengenai Thorn. Ia pun berlari menghampiri mereka.

  "So-Solarr?" ucap Thorn tak percaya,

  Sedangkan Solar hanya tersenyum  "gua seneng lo baik-baik aja" ucap Solar lalu ia menutup matanya dan menghembuskan nafas terakhirnya.

  "Ja-jangan, heyy! Solar bangunn!!" teriak Thorn,

  "Solarr! hey ini gk lucu Solar!" ucap Taufan yg memeluk tubuh mungil itu,

  "Heyy!! bangun Solar! jangan bercandaa" lirih Taufan,

  "SOLARR!!! JANGAN BERCANDAA! GUA GAK SUKAAA!!" Teriak Taufan sembari menangis.

  "SOLARRR!!" Teriak pilu Taufan,

"SOLARR"teriak Halilintar yang baru keluar toko langsung bingung kenapa ramai²,saat bertanya dirinya langsung berlari menghampiri seseorang yang dikenalinya.

Halilintar menatap tubuh Solar yang ada di dekapan Taufan,tatapan mata tajam nya tertuju pada Taufan,

"Lo!"ucap Hali menatap Taufan.

End





























Gak lah bercanda






































  "SOLARRRR!!!" teriak Taufan yg terbangun dari tidurnya, nafasnya terengah-engah. Ia berkeringat dingin.

  "Ehh? Upan, ada apa? kamu mimpi buruk ya?" tanya Solar khawatir,

  Saat ini mereka sedang berada di atap sekolah nya, mereka ingin membolos dulu ingin berduaan hihii. Taufan tadi tertidur di paha Solar dan Solar duduk menjaga Upan dan menatap wajah tampan pacarnya yang sudah 1 tahun ini,umm ralat besok hari anniversary nya.

  Namun Ia terkejut saat Taufan tiba-tiba berteriak dan terbangun dengan nafas yg terengah-engah

  "Solarr!" seru Taufan yg segera memeluk erat Solar. Seakan-akan Solar hanya miliknya, seakan-akan ia tak akan melepaskan Solar.

  "Ihh! see..sakk tauu..." gerutu Solar yg berada dalam pelukan Taufan,

  "ehh? hehehe. Maaf.. maaff.." ucap Taufan, Ia pun mengendurkan pelukannya agar Solar tak merasa sesak.

  "Gua sayang banget sama lo Solar, gua cinta banget sama lo, jangan pernah tinggalin gua" lirih Tauan.

  "nggak akan Fan, aku gak akan tinggalin kamu" ucap Solar yg membalas pelukan Taufan.

***
Besoknya..

Malam ini Solar sudah rapi,dengan kaos putih dibalut jaket jingga dan celana jeans hitam,sangat cocok untuk dirinya yang handsome.

"Solar.."panggil seseorang di depan pintu rumah Solar,

"Ah iya Fan bentar"sahut Solar mengambil handphone nya lalu keluar,

"Kita mau kemana Fan?"tanya Solar sembari mengunci pintu,

"jalan-jalan"jawab Taufan tersenyum,selesai mengunci pintu tangan Solar langsung digandeng,

Solar sih iya aja,mereka pun jalan bersamaan,

"Ga bawa motor?"tanya Solar,Taufan menggeleng dan masih tersenyum,

"Aku mau ngehabisin waktu malam ini sama kamu,kita jalan kaki ke taman depan,terus jajan"jelas Taufan, membuat Solar mengulum senyum.

Skip..

Setelah berjalan lumayan jauh,akhirnya mereka berdua sampai di suatu taman yang indah,dihiasi bunga matahari di pinggir jalan dan bunga bunga lainnya.

Disertai lampu kelap-kelip yang berwarna warni,semakin mempercantik pemandangan,jujur Solar belum pernah ke taman ini lagi setelah taman ini direnovasi,makanya dia terkagum kagum.

"Kamu tunggu sini"ucap Taufan menuntun Solar duduk di bangku panjang berwarna biru, Solar mengangguk.

Taufan berjalan sedikit berlari menuju salah satu stand makanan,tak berselang lama dia kembali dengan membawa 2 bungkus gulali  berwarna kuning dan biru.

"Nih, yang biru buat kamu"ucap Taufan menyerahkan gulali berwarna biru kepada pacarnya,

Solar menerimanya dengan senyuman "makasih,udah lama aku ga makan gulali"

Taufan mengangguk lalu duduk di samping Solar "Lar"panggil Taufan menatap Solar,

Solar balik menatap Taufan,"iya?"

"Happy anniversary 1 tahun,maaf aku ga bikin acara khusus"

Solar kembali tersenyum "happy anniversary juga Taufan nya Solar, aku hampir lupa kalo hari ini anniversary kita haha, begini aja aku senang kok, kita jalan berdua menikmati angin malam di taman indah ini, sama kamu"

Taufan menggenggam sebelah tangan Solar yang tidak memegang gulali "makasih karna udah hadir dalam hidup aku, semoga...kamu jadi yang pertama dan terakhir buat aku"

Mereka berdua bercanda riang,sembari menghabiskan gulali ditemani petasan2 yang indah.

"1 tahun juga ya hubungan mereka"ucap Gempa,

"Semoga mereka langgeng"ucap Hali yang menggenggam tangan Gempa ◕‿◕

"Gue ngantuk dah"keluh Ice,

"Ah!!pegel tangan gue nyalain petasan doang"kesal Blaze yang ada disamping Thorn,iya mereka berdualah yang memainkan petasan memperindah suasana TauSol.

***

TAMAAAAAAT!!!

buat kalian yang udah baca dari chap 1 sampe 4, makasii banyak yyaa, luvvv.

jangan lupa baca cerita aku yang sebelah yaa❤️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 14, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

sorry for everything [end] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang