01🍒

31 7 2
                                    

"Kamu alasan kedatanganku"

#SelamatMembaca



Kembali lagi ke dunia manusia seperti kita. Ada seorang perempuan duduk di depan meja rias. Dia bernama Wichi Goritma. Jam sudah menunjukkan pukul 11.20 dan kebiasaan Wichi setiap hari libur yaitu selalu mandi siang.

Wichi mengamati wajahnya dari pantulan cermin di depannya. Wajahnya kering dan sedikit berminyak, di jidatnya juga ada beberapa bibit jerawat dan di dagunya ada jerawat yang sudah mulai dewasa. Hmm itu alasan kenapa Wichi jarang sekali bercermin ya karena akan membuatnya selalu insecure. Padahal wajahnya seperti itu karena dia selalu begadang dan mandi siang.

(Salah sendiri! Buat kalian jangan sekali-kali meniru si pemalas Wichi ya)

Wichi mengamati wajahnya yang burik dari pantulan cermin. Banyak hayalan menghiasi otak dia. Mulai dari dia yang tiba-tiba menjadi cantik hingga membuat crush nya terpikat, sampai menghayal dia menjadi kaya hingga mampu membeli mobil impiannya. Tetapi sayangnya itu hanyalah sebuah hayalan belaka.

Wichi terus mengamati cermin, dan menyadari ada yang aneh dengan cermin tersebut. Benda yang bisa memantulkan bayangan itu tiba-tiba terbang di atas angin. Wichi terkejut bukan main. Mengira bahwa itu sebagian dari khayalan nya, Wichi mengusap wajah dia yang berminyak. Hingga usapan ke sepuluh Wichi melihat kaca itu retak menjadi berbagai cabang, barulah dia menyadari kalau itu benar-benar nyata.

Wichi perlahan mundur hingga mentok ke kasurnya. Gadis itu duduk di atas kasur sambil terus melihat cermin yang bertambah retak, hingga menciptakan sebuah lubang bercahaya. Karena takut terjadi hal yang membahayakan Wichi menutup seluruh tubuhnya dengan selimut dan bantal, dengan mulut yang tak henti-hentinya merapalkan doa perlindungan pada Tuhan.

Hening...

Mata Wichi terpejam tak ingin melihat sesuatu aneh di luar selimut. Hingga berselang menit kemudian ada suara berat khas lelaki memasuki Indra pendengaran Wichi. Membuat gadis itu bertambah takut berkali-kali lipat. Apalagi satu jam yang lalu dia baru saja menonton film horor.

“Aku dimana. Ini tempat apa. Seseorang tolong aku.” Itulah yang dikatakan lelaki yang tadi di maksud Wichi.

“Woah warna dinding ini bagus mirip langit.” Sambung lelaki itu. Wichi masih memejamkan matanya takut-takut kalau nantinya lelaki aneh itu mengetahui keberadaannya. Entahlah apa gunanya dia memajamkan matanya.

Wichi menggenggam selimut  kuat saat suara langkah kaki milik lelaki itu mulai mendekati dia. Wichi mengira lelaki tersebut akan berjalan ke arahnya tetapi dugaannya salah lelaki itu tenyata berjalan menuju balkon di kamarnya.

“Gedung istana ini tidak seperti istana milik Raja Angin. Sangat murah dan tidak berkualitas tidak seperti milik Rajaku yang terbuat dari emas dan perak”

Wichi menahan gejolak ingin membunuh lelaki itu. Apa istana!! Emas dan perak!! Eyo di kata ini zaman kerajaan. Wichi jadi penasaran siapa lelaki itu dan  bagaimana dia bisa berada di kamarnya. Wichi terlalu lemot untuk memahami semuanya.

Dengan keberanian dan kekuatan yang dia kumpulkan. Wichi menyibakkan selimutnya dengan kasar. Lalu berdiri dari duduknya sambil berteriak.

“Hei. Siapa di sana. Hayo lawan gue.” Kata Wichi pada lelaki yang berdiri di balik gorden yang saat ini sibuk melihat luasnya kota dari atas sana.

“dasar budek” cerca Wichi dia dengan hati-hati turun dari kasur, mengambil tongkat kayu di samping kasurnya. Lalu perlahan membuka pintu yang terhubung ke balkon.

Hia...

Bugh...

Awhh...

Wichi menjatuhkan tongkat kayu dari tangannya. Mulutnya membisu matanya menatap lekat lelaki itu.

“Aigo. Dia tampan sekali” batin Wichi. Dia memegang dadanya yang dag-dig-dug tidak karuan.

“Kamu siapa” tanya He sambil memegang belakang lehernya yang terasa sakit, bekas di pukul Wichi.

Suara berat tapi lembut dan juga merdu membuat Wichi tersadar. Cewek itu menggeleng menyadarkan diri agar tidak terhipnotis dengan wajah dan tubuh sempurna He Nuh.

“lo yang siapa asal masuk kamar orang sembarangan” kata Wichi ketus. Cewek itu bersedekap dada angkuh penuh percaya diri. Padahal dalam hatinya memberontak ingin sekali memperbaiki rambutnya yang seperti singa dan baju tidurnya yang acak-acakan. Ah Wichi malu apalagi di hadapan cowok setampan He.

“Tidak tahu”

Hah. Jawaban jenis apa itu. Apa ini anak amnesia.

“dari mana Lo Dateng” tanya Wichi. Suaranya mulai melembut. Karena karakternya memang lembut tapi jutek dan sedikit sombong.

He dengan cepat menarik tangan Wichi membuat gadis itu kaget dan juga deg-degan secara bersamaan. He membawa Wichi ke hadapan cermin di atas meja rias.

Wichi yang melihat cermin itu utuh seperti semula dengan cepat mengambil benda itu.

“lho tadi gue lihat benda ini terbang dan retak. Gue hampir lupa masalah cermin ini gara-gara Lo.” Kata Wichi menatap He sekilas.

“hm. Saya keluar dari cermin itu” jawab He membalas pertanyaan Wichi yang tadi.

Hah. Otak Wichi yang memang lemot dari lahir kini bertambah lemot.

Oh ayolah.

Wichi melihat He dari atas sampai bawah. Ketampanan He membuat Wichi tidak menyadari penampilan cowok itu. He memakai pakaian kerajaan dengan benang langkah yang saat ini sudah punah, ada panah beserta perangkatnya yang di sampirkan di belakang tubuh He. Aksesoris di tubuh He terbuat dari emas, perak, dan kristal. Dan yang membuat Wichi terpukau adalah rambut dan bola mata He yang berwarna ke emasan.

“Ini cowok blasteran mana. Tampan amat.” Batin Wichi. Rasanya dia ingin pinsan saja jika di hadapkan pada cowok setampan ini.

Wait.

Ada pertanyaan penting yang harus Wichi tanyakan pada He?

Untung saja Wichi sendirian di rumah. Ayah dan bunda dia sedang bekerja dan adiknya sedang bermain. Kemungkinan adiknya akan pulang siang nanti. Kalau mereka tahu ada keanehan terjadi di rumah ini bisa-bisa mereka akan lebih heboh dari pada Wichi. Apalagi saat melihat pakaian dan aksesoris He, Ragas  pasti akan merebut nya langsung dari He.

######

891 kata

See you. Semoga suka

DIA YANG LUAR BIASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang