Another Secret
By: Pororo.
.
.
Ketika jarak dan waktu menjadi absurd seperti sekarang ini, yang tersorot hanya tiga orang itu, Yves dengan sebuah rubric di tangannya. Namun matanya mengamati putranya yang sedang duduk di hadaan Neji sambil memainkan psp. Sementara Neji sedang duduk dan memendam kesedihannya sendiri saat melihat senyum Hinata ketika menerima video call dari Sasuke.
.
.
Disclaimer: Naruto © Masashi Kishimoto
Standar warning applied.Happy reading, minna—
Limousine berwarna dark sky itu melenggang mulus menyusuri jalan raya menuju Konoha, di dalamnya pria berambut raven itu menatap keluar jendela. Ia menghela nafas pelan, jika saja waktu dapat dilompati, atau sekedar dikembalikan, bisakah ia memperbaiki semuanya? Ia mendengarkan ocehan dari orang kepercayaannya,
.
“Bos.. kau mendengarku?” Juugo mulai sebal dengan bosnya yang terkesan cuek.
“Hn.”
“Aku sudah mendapat ‘jackpotnya’..” Juugo meletakkan sebuah map bersampul hitam ke pangkuan orang dihadapannya,
Sasuke membaca berkas itu sekilas, matanya memincing.
.
“Poin pertama, Neji menghianati Hinata. Menghianati klannya sendiri. Ia memang membantu dana Klan, tapi sesungguhnya itu hanya sebuah omong kosong. Ia berusaha menyenangkan sang Heiress dengan membangun image bahwa Hinata bisa mengendalikan semuanya. Sial! Ia berusaha menjadi malaikat penolong..”
.
Sasuke tersenyum kecut, sadar betul kalau ucapan Juugo. Neji seolah menjadi Dewa yang menyelamatkan Hinata dari kehancuran, ia menginginkan Hinata untuk terus tergantung padanya. Gila! Bagaimana mungkin dengan otak jeniusnya itu ia berusaha menjadi Tuhan untuk Hinata?! Benar-benar memuakkan.
.
“Kau yakin ini sudah valid?!” ujar Sasuke dingin,
“Hei..” Juugo melepas kacamatanya yang berwarna hitam, “Aku bahkan sudah terbang ke Paris untuk mengeceknya,”
“Paris?” Sasuke mengernyitkan dahi, ia merasa ada hal yang tidak pada tempatnya.
.
“Kau tidak akan percaya temuanku..” Juugo memperlihatkan laptop yang sejak tadi nangkring di meja kecil dihadapannya.
Mata Sasuke menyapu bersih informasi yang diretas oleh asisten bayangannya ini.
“Naruto Namikaze telah membeli saham Hyuuga Enterprise 60%..”
Sasuke menggeleng, penjelasan ini terlalu absurd bahkan untuk sekelas rasionya, “Neji orang yang sangat hati-hati, sangat aneh jika para Hyuuga tidak tahu penjualan sebesar ini.”
“Well, sebenarnya tidak menjualnya sih..” Juugo merapikan poninya, “Neji ‘menjaminkan’ saham itu untuk membangun kerajaan Hyuga yang baru, tentu saja untuk Hinata..”
.
Mata Sasuke memejam, benci sekaligus iri atas tindakan Neji. Sebegitu cintakah lelaki itu pada kekasihnya? Hingga mengambil resiko sebesar ini, sejenak ia menyunggingkan senyum sedih. Mengingat betapa pengecut dirinya untuk mempertahankan Hinata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Secret
FanfictionMenyerah bukan berarti kalah. Tapi ada beberapa hal yang tidak untuk diraih. Ketika Sasuke berusaha mengambil cinta dan miliknya, ketika Itachi berusaha untuk tetap dalam ketiadaannya. Dan Hinata yang melindungi hal terakhir dalam hidupnya, serta Ne...