Minggu, Cimahi 06.00 WIB
Pagi ini Fany bangun tidur pagi-pagi sekali. Bahkan, setelah shalat subuh, Ia langsung mandi. Biasanya Fany itu sangat anti dengan mandi pagi.
Tau gak kenapa?
Yap, karena di rumah ini sedang ada Reza. Fany mau menyiapkan sarapan untuk Reza pagi ini. Reza rela untuk bolos ibadah hanya untuk dirinya. Jangan tanya seberapa senangnya Fany saat ini.
"Masak apa nih?" tanya Almira yang baru saja keluar kamar dengan kerudung panjangnya. Karena ada Reza di rumah, Almira jadi harus memakainya kerudung untuk keluar kamar.
"Nasi goreng, Tan," balas Fany tanpa menatap Almira karena sibuk mengaduk nasinya.
"Wah, enak banget ini rasanya," puji Almira. "Fan, Tante mau beliin Mama mu bubur dulu ya. Inget jangan ngapa-ngapain sama Reza!"
"Ish! Iya-iya Tante."
Almira segera keluar dari rumahnya dan menyapa Mang Dadang, satpam rumahnya yang memang tinggal disini, jadi walau masih pagi Ia sudah setia menjaga gerbang.
"Mang, lamun bade tuang, pilarian we katuangan di dapur!" kata Almira dengan logat sundanya. Jangan heran, sunda orang Cimahi memang halus banget.
(Mang, kalau mau makan, cari makanan aja di dapur)
"Nya, nuhun Bu," balas Dadang sambil membukakan gerbang.
(Iya, makasih Bu)
Almira mendekati rumah Bu Susi, yang juga sedang membeli bubur untuk sarapan.
"Assalamualaikum, Bu Susi," sapa Almira ramah.
"Eh, Waalaikumsalam, Mir. Beli bubur?" tanya Susi.
"Iya," balas Almira dan langsung memesan satu porsi bubur ayam tanpa kacang.
"MA! ANGGA MAU BUBUR JUGA!" Teriak Angga sambil berjalan menuju tukang bubur. Mendadak malu saat melihat ada kepala sekolahnya disana.
"Kalau makan bubur doang, kamu gak bakal kenyang, Ga. Mending beli nasi uduk aja sana!" saran Susi yang hafal dengan kebiasaan Angga. Angga ini makan sekali dalam sehari, saat sarapan saja, makannya porsi sarapannya harus lebih banyak.
"Tukang nasi uduk depan perumahan lagi tutup, Bu," kata tukang bubur memberi tahu.
"Angga ikut ke rumah Teteh yu," ajak Almira setelah pesanan buburnya sudah siap.
"Teteh butuh bantuan?" tanya Angga. Karena Almira belum menikah, Angga memanggil Almira dengan sebutan teteh jika di lingkungan rumah.
"Enggak, Teteh ada sesuatu buat kamu."
Angga tampak berpikiran sebentar, masalahnya Ia malas bertemu siapapun pagi ini, termasuk Fany.
"Udah sana ikut dulu, kalau enggak nanti nilai kamu D semua. Mau?" kata Susi menakut nakuti.
"Iya Ma, iya," balas Angga pasrah.
---
Fany : udh bangun blm?
Fany : masih ngebo?
Fany : anjir minta gue siram pake air bekas cuci piring
Fany : za ihh bangunn
10 panggilan tak terjawab dari Fany
Reza mengernyit melihat beberapa pesan dan panggilan dari Fany. Ia baru sadar, kalau sekarang ini sudah jam setengah tujuh. Padahal biasanya, Ia bangun jam empat pagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
PUTUS ATAU TERUS?(HIATUS)
Teen FictionCerita kali ini mengisahkan tentang kehidupan Fany Alexandria Azzahra yang harus dewasa sebelum waktunya. Ditinggal Ayah saat usia lima tahun, dan sejak saat itu Ibu nya mempunyai gangguan kejiwaan, bahkan tak segan untuk membunuhnya. Fany tidak di...