"Selamat berjuang para pejuang ldr. Terlebih, ldr jalur agama!"
---"Lo mau 'kan donorin darah buat Fany?"
JEDER.
Khayalan tinggalah angan-angan semata. Terlalu berharap pada manusia membuat seseorang akan jatuh sesakit-sakitnya. Seperti Naura saat ini.
Ia berpikir bahwa Reza akan memintanya untuk kembali, namun nyatanya? Reza meminta pertolongannya untuk membantu kekasihnya.
"Fany masuk rumah sakit gara-gara Ibunya main fisik. Dia ditusuk bagian tangan atas, makannya dia kekurangan banyak darah. Stok darah PMR juga berkurang," jelas Reza.
"Golongan darah Fany apa?"
"AB negatif," jawab Reza pelan.
Naura menarik napasnya dalam, golongan darah itu memang sangat langka. Jika Naura mendonorkan darahnya untuk Fany, otomatis dia memberi peluang untuk Reza dan Fany bahagia. Tapi, jika Naura tidak mendonorkan darah dan PMR tidak mendapat donor darah, Fany akan meninggal kan? Jadi, Reza dan dirinya bisa bahagia.
"Gue pikir dulu ya, Za," kata Naura.
Terdengar helaan nafas dari Reza dengan palan, namun Naura masih bisa mendengarnya.
"Kalau gue yang diposisi Fany, dan gue butuh Fany buat donorin darah. Menurut lo Fany bakal mau gak?" tanya Naura meminta pendapat Reza.
"Pasti mau, lah!" jawab Reza cepat.
"Apa sih hebatnya Fany bagi lo? Kenapa harus Fany yang lo jadiin pengganti gue? Apa gak ada cewek baik-baik lagi di dunia ini, Za?" pekik Naura tiba-tiba, Ia tak kuasa menahan amarahnya pada Reza.
"Dengan lo yang minta tolong sama gue, gue bodoh udah ngira lo mau minta gue buat comeback. Lo bego apa tolol sih, Za? Minta tolong buat mempertahankan hidup Fany ke gue? Mantan lo yang masih ngejar-ngejar lo?" suara Naura tak lebih kencang dari ucapannya yang tadi, bahkan urat-urat lehernya sampai menonjol.
Reza diam, tapi mendengar pekikan Naura dengan baik. Ia tak ingin menahan atau balik marah dengan Naura. Membiarkan Naura melampiaskan amarah padanya, bukan pada Fany.
"Agama lo sama Fany beda! Perjuangan lo, rasa sayang lo, apapun yang lo kasih sama Fany itu semua sia-sia, Za. Mungkin sekarang lo seneng-seneng sama Fany. Tapi, ingat, masa depan lo bukan Fany." Naura berharap Reza akan sadar akan kekeliruannya.
"Udah?" tanya Reza dingin. "Sekarang giliran gue yang ngomong."
Naura membalas dengan tatapan tajam pada Reza.
"Kehidupan Fany itu sulit, Ra. Lo punya temen buat cerita, buat ngeluh. Lo punya keluarga yang selalu ada buat lo, tapi Fany? Dia gak punya temen satupun, dan keluarga nya? Lo tau sendiri, 'kan? Tuhan ngasih kebahagiaan Fany lewat gue," kata Reza.
"Lo berharap gue minta kita buat comeback? Lo lupa kalau lo yang bosen dan mutusin gue?" imbuh Reza dengan senyum miringnya.
"Lo ... cuma kasihan kan sama Fany?" telak Naura.
"Kalau cuma kasihan, kenapa perjuangan gue ke Fany besar banget? Kenapa gue menghianati Tuhan demi pacaran sama Fany?"
KAMU SEDANG MEMBACA
PUTUS ATAU TERUS?(HIATUS)
Fiksi RemajaCerita kali ini mengisahkan tentang kehidupan Fany Alexandria Azzahra yang harus dewasa sebelum waktunya. Ditinggal Ayah saat usia lima tahun, dan sejak saat itu Ibu nya mempunyai gangguan kejiwaan, bahkan tak segan untuk membunuhnya. Fany tidak di...