"Makeuuuu!!" seru Baekhyun yang langsung memeluk erat Mark begitu ia melihat sosok laki-laki berkacamata dengan rambut bergelombang di pintu. "Kakak kangen banget sama kamuuu!"
"Aku juga, Kak," kata Mark sambil memeluk tubuh mungil Baekhyun.
Gadis 25 tahun itu melepaskan pelukannya. Matanya tidak lepas memandangi wajah Mark yang tampak semakin dewasa sejak terakhir kali ia bertemu dengannya. "Kamu tinggi banget sekarang. Padahal terakhir kali bertemu, kamu masih lebih pendek dariku."
Mark tersenyum lebar mengetahui bahwa Baekhyun memperhatikan perubahan dirinya.
Selama tiga tahun ini, Mark rutin berolah raga hanya supaya tingginya bertambah. Dulu tingginya hanya 160 cm, sedangkan sekarang ia sudah 174 cm. Baekhyun sekarang hanya setinggi hidungnya.
Semua itu semata-mata Mark lakukan untuk menjadi pria idaman Baekhyun. Gadis itu bilang, ia suka laki-laki bertubuh tinggi.
Gadis cerewet bersuara indah itu adalah tetangga seberang rumah Mark. Sejak kecil, ibu Mark terbiasa menitipkan Mark di rumah Baekhyun karena harus pergi bekerja. Baekhyun dengan senang hati membantu menjaga Mark kecil.
Baekhyun selalu menyayangi Mark seperti adiknya sendiri. Namun untuk Mark, Baekhyun lebih dari sekedar kakak. Byun Baekhyun adalah cinta pertama Mark sejak pertama kali ia mengenal yang namanya cinta. Sayang, Mark tidak pernah berani mengutarakan perasaannya.
Mark tersenyum hangat melihat seluruh orang di rumah itu. Rumah keluarga Byun sore itu ramai menyambut kepulangan Baekhyun dari Seoul sejak tiga tahun lalu pergi merantau. Kak Baekbeom juga pulang bersama istri dan kedua anaknya.
Baekhyun pergi menarik seorang laki-laki bertubuh tinggi besar yang sejak tadi duduk di sofa, bermain bersama Kkyeong, anjing corgi peliharaan Baekhyun. "Mark, perkenalkan. Ini Chanyeol, calon suami aku."
Senyum di wajah Mark perlahan memudar. Ia memperhatikan wajah laki-laki berpipi tembam dengan rambut agak gondrong dan senyum lebar yang sejak tadi ia tunjukkan. Mark tidak sadar kalau pria itu sudah menjulurkan tangan, hendak bersalaman.
"Ah. Oh, iya." Mark terkesiap setelah disenggol Baekhyun. Remaja laki-laki berusia 19 tahun itu berusaha melukis senyum di wajahnya. "Mark Lee."
"Ini adik yang suka aku ceritakan padamu," kata Baekhyun pada Chanyeol. "Dia jago main alat musik juga, loh."
Entahlah, rasanya seluruh dunia Mark mendadak runtuh. Ia bisa melihat bagaimana Baekhyun tampak begitu bahagia di sebelah Chanyeol. Senyumnya tidak hilang dari wajahnya. Mark melirik cincin yang melingkari jari lentik Baekhyun, lalu beralih pada Chanyeol.
Ah iya... Chanyeol itu tipe ideal Baekhyun sekali. Tinggi dan tampan. Sedangkan Mark?
Hah... jangan mimpi untuk bersaing, deh. Mau Mark berenang bolak-balik selama seminggu juga dia tidak akan jadi setinggi Chanyeol.
"Kapan pernikahannya?" tanya Mark sebelum makan malam.
"Bulan depan," Baekhyun dan Chanyeol saling melempar pandang penuh cinta. "Mark, kamu mau kan menyanyi di pesta pernikahan kami?"
Mulut Mark rasanya keluh sekali. Suaranya mendadak jadi mencicit. "Ya," jawab Mark dengan hati hancur.
.
.
."Senior Mark!" seru suara cempreng dari depan pintu kamar apartemen Mark. "Makeu! Melt! Milk!"
Mark mengerang di dalam bantalnya. Ya ampun, dinding apartemennya tipis sekali. Bisa tidak sih ia melewati hari ini dengan tenang saja tanpa gangguan si setan kecil itu?
"Mark! Kalau tidak dibuka, aku dobrak, ya!"
"Ya Tuhan... kenapa harus aku?" keluh Mark sambil beranjak bangun dari kasur. Ia meraih kaca mata di meja samping kasur, lalu tanpa membereskan rambutnya lagi yang sudah seperti sarang burung, ia membuka pintu unitnya hanya untuk mendapati seorang gadis berkulit kecoklatan hendak mengambil ancang-ancang untuk mendobrak pintunya. "Mau apa?" tanya Mark malas.
KAMU SEDANG MEMBACA
New Love
Fanfiction[END] Mark menyukai Baekhyun sejak ia masih kanak-kanak hingga ia dewasa. Namun hatinya patah saat tahu Baekhyun akan menikah dengan Chanyeol. Di tengah masa berkabungnya karena Baekhyun, ia terus diusik oleh kehadiran setan kecil berwujud Lee Haech...