Akhir Cerita Dari Semesta

#1 Gambaran Keluarga

。。。。。《^_^》 。。。。。

Bangunan sederhana yang memang dirancang seperti rumah sederhana namun didalamnya terdapat penghuni rumah yang bisa dibilang membuat seisi rumah lebih ramai dan penuh warna. Disinilah penghuni rumah hidup bersama , saling membiayai hidup sesama , berbagi tugas yang harus di kerjakan dirumah , dan lain sebagainya. Tidak! Disini tidak ada yang bersama keluarga. Penghuni rumah ini bukanlah saudara kandung , bukan pula saudara tiri , bahkan bukan juga saudara angkat. Mereka dipertemukan takdir dirumah sederhana ini dan menganggap satu sama lain seperti saudara kandung. Satu persatu dahulu dari mereka di tinggalkan di depan pintu rumah tersebut saat masih bayi entah apa alasannya.

Mereka sedang berkumpul dihalaman belakang yang berjumlah sembilan orang. Mereka asik mengobrol dan bersenda gurau bersama. Nampak tawa yang lepas dengan ringan dari raut wajah mereka seperti menunjukkan pembicaraan yang sangat asyik sampai-sampai ada yang menahan airmatanya agar tidak tumpah karena tawanya semakin terbahak-bahak mendengar lelucon yang saling menimpal dari beberapa dari mereka yang berkumpul. Yang duduk di paling ujung kursi tersebut sibuk tertawa sampai memukul orang yang ada disampingnya tanpa rasa bersalah sedikitpun.

Yang tertua disana ada Bagaskhara Theo Putra Brawijaya , nama panggilannya adalah Theo. Dia yang tertua diantara yang lainnya dan yang menjadi tulang punggung utama untuk yang lainnya yang memang sisanya masih melanjutkan pendidikan di perguran tinggi dan yang masih sekolah. Dia percaya tidak percaya karena dia hanya bekerja sebagai waiters di salah satu restoran. Namun tidak semua nya beban tulang punggung di tanggung Theo sendirian. Ada yang membantunya , akan dikenalkan di perkenalan selanjutnya. Theo yang memang tampang nya super duper cakep , tinggi dan badan proposional yang menjadi daya tarik orang-orang untuk menjadikannya pekerja dalam usahanya sebagai penarik pelanggan. Sayangnya , Theo lebih memilih bekerja biasa saja dan ingin punya waktu lebih banyak dengan yang dia saudara-saudara kandungnya.

Yang kedua ada Andestio Jefri Praditya atau yang mereka akrab panggil Jefri atau Jejep. Dia yang tertua nomer dua setelah Theo. Dia juga termasuk tulang punggung untuk yang lainnya. Selain dia menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi , dia juga bekerja paruh waktu untuk membantu pekerjaan Theo yang sudah bekerja full time tanpa libur. Dia memilih Leo sebagai adik tercintanya yang dapat membuatnya gemas. Meskipun begitu dia tidak membedakan adik-adiknya yang lain. Dia sudah hampir menjelang sarjana jurusan fakultas Ekonomi di kampusnya. Dia kadang tidak bisa fokus bekerja saat mengingat si bungsu yang sering demam.

Kita kenalan sama yang selanjutnya ada Fernando Juan Nugraha atau akrab dipanggil Juan. Dia tertua nomer 3 setelah Theo dan Jefri. Dia baru berusia 23 Tahun. Hanya berbeda 1 tahun dari Jefri. Hanya saja dia tidak melanjutkan pendidikan sejak lulus dari SMA karena dia memilih bekerja saat tahu kalau si tertua yang lebih lelah bekerja demi yang lain. Dia bekerja sebagai barista di salah satu kedai kopi yang lumayan terkenal daerahnya tersebut. Gaji nya yang bisa di sebut lumayan untuk menghidupi dirinya dan saudara-saudaranya itu sudah membuatnya menghirup nafas lega. Melihat yang lain bisa makan dengan senang meskipun seadanya sudah membuat Juan ingin terus melihat senyum yang mereka dari wajah mereka.

Si keempat ada Aditya Marka Andreas alias Marka , atau yang lain selalu memanggilnya aka / bang aka. Dia baru 22 Tahun usianya. Berbeda setahun dari Juan. Karena sempat menunda untuk melanjutkan kuliahnya dan memilih bekerja selama 2 tahun , akhirnya dia kembali melanjutkan kuliahnya lagi dengan bantuan beasiswa yang dia terima. Dia termasuk orang yang pintar bahasa inggris diantara yang lain karena dia sudah bisa paham bahasa inggris sejak kecil tanpa ikut les sekalipun. Bahkan yang lain sibuk untuk les bahasa , Marka sendiri dengan santai mengerjakan tugas bahasa inggrisnya tanpa ada beban pikiran sedikitpun.