Diajarkan untuk mencintai apa adanya
Tanpa memandang apa yang ada dalam dirinya
Bagaimana jika kembali mencintai masa lalu yang pernah diharapkan dapat di genggam?Akhir Cerita Dari Semesta
。。。。。。。
Theo beserta adik-adiknya memutuskan untuk pergi ke Bogor menemui keluarga dari pengasuh sekaligus pemilik rumah yang mereka tinggali saat ini setelah memastikan kalau Haekal sudah benar-benar sehat dari demamnya. Beliau memang mewariskan rumah ini pada Theo dan juga yang lainnya dan kembali ke kampung halamannya yang ada di Bogor. Leo dan Aji sangat bersemangat ketika tahu kalau Theo akan membawa adik-adiknya menemui keluarga pengasuh mereka. Si kakak bilang jika memungkinkan mereka akan menginap sekitar 5-6 hari di Bogor. Disana mereka mungkin akan bertemu ibu dari pengasuh mereka yang mungkin sudah mereka anggap sebagai nenek sendiri begitupun sebaliknya. Mereka sibuk melipat baju dan memasukkannya ke dalam koper ukuran mini eh... tidak terlalu kecil juga
Anggap aja ukurannya yang kayak warna pink sekecil itu dan warnanya marna item
Aji hanya melipat bajunya sembarang dan memasukkannya kedalam koper miliknya. Haekal yang melihat Aji langsung menutup koper miliknya dan membantu Aji melipat pakaiannya dengan serapi-rapinya. Tentu perasaan mereka senang bukan main , karena sudah lama sekali tidak pergi ke rumah ibu asuhnya yang ada di Bogor. Theo sudah membereskan kopernya beserta dengan isinya juga. Dia segera mengajak yang lainnya berkumpul di lantai bawah sebelum akhirnya berangkat ke kota tujuan mereka. Sebelumnya , Jefri meminjam mobil temannya karena temannya itu punya lebih dari 2 mobil. Adik-adik Theo membuntutinya dari belakang dengan menenteng koper mini nya masing-masing di tangan mereka.
"Sudah siap kan? Gak ada yang ngerasa lupa sama sesuatu? Kakak gak mau pas di perjalanan malah heboh karena lupa sesuatu"
"Kalau gue sudah semua...charger , headset , power bank sama dompet...yang lain?"
Setelah memeriksa apa yang dia bawa , Juan bertanya pada yang lainnya sesekali melirik satu-persatu dari mereka. Yang lainnya merasa tidak ada yang tertinggal sama sekali dan mereka memilih untuk segera berangkat saja. Takut-takut jika berangkat telat mereka malah kemalaman berada di perjalanan. Sebelumnya mereka menyimpan koper mini mereka di bagian belakang mobil atau di bagasi mobil. Yang akan menyetir ke Bogor adalah Marka. Diantara mereka jelas yang paling jago menyetir mobil adalah si Marka tersebut meskipun belum memiliki SIM tetap. Bukan berarti Marka sendiri yang akan menyetir , dia juga akan bergantian dengan Jefri atau dengan Theo nantinya jika dia meresa lelah.
Juan duduk di depan bersama dengan Marka. Di tengah diisi dengan Leo , Jefri , Jino dan Rendy. Di bagian belakang diisi oleh Theo , Aji , Haekal dan juga Naren. Tanpa berlama-lama mereka langsung berangkat ke arah tujuan. Dan selama di perjalanan tidak ada kehebohan karena masing-masing dari mereka fokus dengan kegiatan di ponsel pribadi kecuali Marka yang fokus menyetir. Leo sedang bermain permainan online di ponselnya dengan raut wajah serius. Sisanya ada yang sedang menonton video , sedang mukbang cemilan ringan , bahkan ada yang sedang di pulau kapuk. Theo sang kakak tertua hanya diam saja dengan tatapan kosong di wajahnya. Entah apa yang dia pikirkan sampai-sampai Naren yang melihatnya juga ikut kebingungan menerka-nerka apa yang dipikirkan Naren hingga begitu serius wajahnya. Naren juga tidak bisa membendung dirinya yang ingin bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akhir Cerita Dari Semesta
Fanfiction"Aji mau tidur ya kak , ngantuk banget" - Aji "Ji , kak Haekal mau nemenin Aji tidur" - Haekal "Pules banget tidur nya dek" - Jino "Pasti banyak yang merasakan kurang adanya kamu,Ji" - Theo Semesta tahu segalanya bahkan semesta secara langsung menja...