Apa salahnya memulai kembali cerita lama dengan membuka lembaran baru.
Siapa tahu di lembaran yang baru , cerita nya lebih indahAkhir Cerita Dari Semesta
、、、、、、、
Pagi hari sudah mulai nampak. Suara ayam berkokok pun sudah menggema. Di dalam kamar , ada 9 dari 10 orang sudah bangkit dari rasa kantuknya dan menguap. Haekal membuka matanya dan bangkit diikuti yang lainnya. Tersisa Aji yang masih terlelap tidur dengan selimut yang menutupi separuh tubuhnya. Saat keluar dari kamar , ada Bu Ningrum dan juga kedua anaknya yang berdiri di meja makan menyiapkan makanan. Maura anak gadis bu Ningrum menanyakan keadaan Aji yang sempat kumat semalam.
"Aji gimana , Juan?"
"Aji alhamdulillah baik-baik aja pas udah di kasih obat , anaknya juga masih tidur pules banget"
"Syukur alhamdulillah , udah biarin aja dulu dia istirahat nanti biar Naren—..."
"Biar aku aja teh!!"
Potong Haekal yang menawarkan dirinya untuk mengantarkan makanan pada Aji nanti untuk makan. Maura tersenyum dan mengangguk lalu menyuruh mereka cuci muka dan lanjut untuk sarapan. Setelah cuci muka mereka langsung duduk di kursi meja makan untuk makan. Meja makannya cukup panjang dan bu Ningrum sengaja membeli kursi plastik tambahan sebanyak 10 kursi untuk di gunakan anak asuhnya makan jika mereka datang ke Bogor. Setelah selesai menyantap hidangan pagi dengan lahap , Maura sempat menyiapkan satu piring untuk Aji sarapan. Haekal yang tadinya menawarkan diri langsung mencuci tangan dan mengambil piring yang berisikan sarapan untuk Aji. Dia pamit pada yang lain dan langsung masuk ke kamar. Perlahan-lahan , Haekal mendekati kasur Aji dan mencoba membangunkannya dengan lembut. Untungnya tak butuh waktu lama , Aji segera bangun setelah mendengar suara Haekal yang menyebutkan namanya.
"Makan dulu dek , biar semangat paginya"
Sebelum memberi respon dahulu Aji bangkit dari tidurnya dan terduduk di atas kasur dengan wajah yang ala-ala masih baru pulang dari pulau kapuk. Meskipun nyawanya belum terkumpul 100% tangannya menerima piring yang berisikan makanan untuk dia sarapan dari tangan Haekal. Perlahan dia mengambil sendok dan menyendokkan nasinya lalu memasukkannya kedalam mulutnya. Kunyahannya masih belum begitu cepat karna masih baru bangun dari tidurnya.
"Kakak ambil minum dulu sebentar"
Haekal pergi meninggalkan Aji di kamar untuk mengambil air di dapur. Perlahan Aji mulai menyendok makanan dan mulai memakannya. Melahap makanan yang dibawakan oleh Haekal untuk dirinya dengan pelan karena kepalanya masih terasa sedikit pening. Si Haekal kembali dengan segelas air ditangannya untuk Aji yang sedang makan. Dia menaruhnya di nakas kecil dekat lemari dan duduk di samping Aji sembari menunggu adiknya selesai makan.
"Masih pusing?"
"Sedikit kak , tapi gapapa kok"
Aji tersenyum lebar berusaha meredakan kekhawatiran kakaknya. Dia kembali melanjutkan makannya dengan lahap meskipun dengan perlahan. Juan masuk kedalam kamar dan mendekati lemari baju , ternyata dia masuk karena ingin mengambil baju saja. Sekilas Juan melihat kearah Aji dan bertanya apa sudah mulai membaik keadaannya dan Aji mengiyakan. Juan ikut merasa lega mendengarnya. Tiba-tiba Haekal bertanya-tanya karena Juan mengambil baju yang dia beli tapi tidak pernah di pakai. Dan...sejak kapan Juan membawa baju itu?
"Wihhh baju keren tapi enggak pernah di pake...mau kemana nih?"
"Eeee...mau ngajak Mila hangout sih"
"Teh Mila mau?"
"Heh! Ini juga baru mau diajak...kali aja mau...jangan ngeremehin seorang Fernando Juan Nugraha"
![](https://img.wattpad.com/cover/291638984-288-k949522.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Akhir Cerita Dari Semesta
Fiksi Penggemar"Aji mau tidur ya kak , ngantuk banget" - Aji "Ji , kak Haekal mau nemenin Aji tidur" - Haekal "Pules banget tidur nya dek" - Jino "Pasti banyak yang merasakan kurang adanya kamu,Ji" - Theo Semesta tahu segalanya bahkan semesta secara langsung menja...