18 | FAKTA CEWEK

54.3K 6.4K 632
                                    

HUAA HAPPY 500+ FOLLOWERS !! makasihh yg udah follow akun ini..

Jangan lupa klik bintang dan komentarnya yaa jgn kebablasan baca.

Bantu aku yuk share cerita ini ke akun sosial media kalian dan tag aku ya @coretan.vira / @viraa.as

Follow tiktok aku : @helloitsvira
Disana bnyak video" Dan info wattpad termasuk visual ZEUSHERA.

Makasihh selaluuu 🙏🙏🙏

Selamat membaca ❤

****

"Sahabat bukan sebuah Perkumpulan karena sebuah persamaan, melainkan mereka yang memiliki perngetian dari setiap perbedaan."

-KEIVAZRO-

Pagi ini adalah pagi yang cerah meskipun kemarin Hujan begitu deras tetapi sepertinya cuaca sedang bergembira pada hari ini.

Hera menghirup aroma roti bakar yang telah Ia buat untuk sarapannya, tak lupa untuk kakak tercintanya juga.

Gadis itu dengan hati-hati memindahkan roti itu ke piring. Setelah itu, Ia tak lupa menuangkan madu di atasnya.

Hera tersenyum puas melihat hasil karyanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hera tersenyum puas melihat hasil karyanya. Mungkin kalau dari penampilan kurang menarik namun pasti rasanya memanjakan lidah.

"Kakak!!" teriak Hera sembari duduk di kursi makan.

"KAK LIAM!!" teriaknya lagi. Beberapa detik kemudian muncul lah sosok Liam dengan rambut yang basah sehabis mandi.

Hera tersenyum, "Kak. Hera buatin roti, cuma ada itu gak apa kan?"

Liam tak menjawab. Tak menyentuh makanannya juga. Lelaki itu mengambil jaketnya yang di gantung di dekat pintu.

Lantas Hera menatap bingung. "Kakak mau kemana?" tanya Hera ikut berdiri lalu menghampiri Liam.

"Ck! Lo bawel banget sih!" ucap Liam dengan ketus.

"Tapi kakak mau kemana?"

"Ada urusan."

"Urusa--" Hera tak melanjuti ucapannya ketika melihat tatapan Liam yang seperti akan membunuhnya detik itu juga.

Melihat Liam yang akan keluar, sontak Hera dengan cepat langsung memegang tangan cowok itu membuat Liam terkejut.

"Kak! Tunggu."

"Apaan lagi?!" jawab Liam seraya menepis tangan Hera dengan kasar.

"Tunggu. Hera bawain bekal ya? Kakak 'kan belum sarapan."

ZEUSHERA (SUDAH TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang