Vote
CommentGais vote nya di seimbangin dong.. Jangan jadi siders :( cuma vote doang kok gak sampe 5 menit, aku nulis berjam-jam 😩
Kecil bagi kalian tpi besar bagi penulis. Makasih ya yg udh vote dan komentar semoga berkah kalian ❤
Selamat membaca 🙏
"Aku akan mencintai kamu sampai si bisu berbicara kepada si tuli bahwa si buta melihat si lumpuh berjalan. Kesimpulannya mencintai kamu itu adalah keajaiban yang tak pernah aku pikirkan di dunia ini,"
-Dazeus Dirgenta, untuk ratuku, Hera.
°°°
Hembusan angin malam kembali menerpa wajah cantik Hera yang sedang menunggu pesanannya di depan gerobak nasi goreng dekat rumah Bintang. Gadis itu akan menginap di rumah Bintang malam ini bersama Hazel. Sebelum datang, Ia juga membelikan makanan untuk teman-temannya agar bisa makan bersama nanti.
"Bang yang satu jangan pedes ya, soalnya buat temen saya." ucap Hera mengingatkan karena itu untuk Hazel yang tidak bisa makan pedas.
"Siap Neng," sahut Abang penjual nasi goreng itu.
Napas Hera berhenti ketika melihat segerombolan laki-laki yang tengah berkumpul tak jauh dari tempatnya sekarang. Ada geng Rouranz disana. Hera melotot kemudian menunduk dan mundur kebelakang gerobak untuk menutupi dirinya, namun terlambat karena salah satu dari mereka sudah melihatnya.
Oliver yang melihat Hera langsung memberi tahu Nevan jika gadis yang pernah di tolong Keivazro itu berada di sini.
"Van, itu kayaknya ada si Hera deh." ucap Oliver sembari menunjuk kearah Hera.
Liam yang mendengar nama adiknya itu langsung ikut menoleh. Ia memincingkan matanya untuk memastikan bahwa itu Hera, adiknya.
Nevan tersenyum miring kemudian beranjak dari duduknya untuk menghampiri Hera namun Liam langsung menahan pundak Nevan agar cowok itu kembali duduk di tempatnya. Nevan menatap Liam dengan tatapan bertanya.
"Gue aja yang samperin. Kalau itu beneran Hera, gue bawa kesini." ucap Liam dengan raut serius membuat Nevan langsung menyetujuinya.
Liam berjalan menyebrang menuju gerobak nasi goreng itu. Hera tampak terkejut melihat kedatangan kakaknya, baru saja Ia ingin berbicara tetapi Liam langsung menyuruhnya diam dengan meletakkan jari telunjuk di mulutnya.
Tubuh mereka di tutup oleh gerobak jadi Nevan dan yang lain tidak terlalu bisa melihat kearah mereka. Liam menarik tangan Hera bertepatan pesanannya telah jadi, Hera segera membayar kemudian mengikuti Liam dari belakang.
"Pergi, ada Nevan." ucap Liam singkat.
"Lo—"
"Jangan peduliin gue. Pergi cepet!!" sentak Liam membuat Hera mau tidak mau pergi dari sana sambil berlari dengan kantong plastik berisi nasi goreng di tangannya.
Liam menatap punggung kecil itu hingga tak terlihat lagi dari pandangannya. Hanya itu yang bisa Ia lakukan untuk melindungi adiknya walaupun caranya terkesan kasar. Cowok itu kembali ke arah teman-temannya yang sedang menatapnya heran karena tidak membawa Hera bersamanya.
"Itu bukan adek gue." ucap Liam seakan tahu apa yang mereka pikirkan.
"Bukan? Jelas-jelas tadi gue liat dia," sahut Oliver. Nevan masih menatap Liam tak percaya tetapi Liam pintar untuk meyakinkan Nevan dengan ucapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEUSHERA (SUDAH TERBIT)
Novela Juvenil"Lo kenapa segitunya bela gue sih?" "Gue berada di titik dimana gue bisa kasih seluruh hati gue untuk lo Ra." °°° "Hera, lo udah suka sama gue?" "Gue gak tau, Ze." "Sesusah itu ya bilang kalau lo sayang sama gue?" **** Bagi Hera, Zeus itu pelindungn...