Vote
Comment
Jangan forget ❣️
°°°°
"Dia adalah Dazeus Dirgenta, lelaki terkuat yang pernah ku kenal yang selalu membela orang lain tanpa memikirkan dirinya sendiri."
—Hera Asterla—
Hari demi hari terus berlalu seperti biasa, Hera berjalan di sepanjang lorong untuk menuju kelasnya. Sesampainya di kelas, Ia meletakkan tasnya di kursi.
Tatapannya tertuju pada sebuah mawar dengan boneka rilakuma kecil yang di ikat di tangkainya. Hera celingak-celinguk mencari seseorang namun kelas memang masih sepi karena Ia hari ini datang lebih pagi.
Ia meneliti barang itu, sebuah senyuman terbit di bibirnya kala menemukan sepucuk surat yang diikat bersamaan dengan bonekanya.
"Selamat pagi, atas nama rindu yang tidak pernah saya rasakan sebelumnya dan kamu orang yang pertama mengajarkan apa arti itu."
—ZHera menggeleng-gelengkan kepalanya. Lelaki itu selalu mempunyai caranya sendiri untuk membuat hatinya menjadi lebih baik.
Kalau kemarin Ia mendapatkan sekotak susu cokelat berserta isi surat yang berbeda, semenjak tiga hari Zeus tidak masuk sekolah pasti setiap paginya Hera mendapatkan hadiah kecil seperti ini.
Hera mengerutkan keningnya baru sadar. Jika Zeus tidak masuk lantas siapa yang menaruh ini semua? Tidak mungkin juga lelaki itu datang hanya untuk menaruh barang ini di mejanya.
"Tunggu. Ini udah lebih dari tiga hari, harusnya Zeus udah boleh masuk hari ini." gumam Hera pada dirinya sendiri.
Hera masih tampak berpikir lalu Ia mengangkat bahunya mencoba untuk tidak peduli.
°°°
Kantin terasa sangat sesak, terlihat Chico yang sedang menyeruput es teh manis miliknya dan disampingnya ada semangkok bakso yang tadi Ia beli. Ia hanya duduk sendirian di meja khusus Keivazro tanpa teman-temannya.
Pandangannya teralih ketika melihat Hera datang dan langsung duduk di depannya.
"Eh, kenapa nih Ra?" tanya Chico.
Hera tampak melihat kesana-sini lalu keningnya berkerut ketika tidak mendapati anak Keivazro lainnya.
"Pada gak masuk Ra. Gue doang yang masuk biar bisa mantau lo," ucap Chico yang seakan tahu maksud Hera.
"Kenapa gak masuk?" tanya Hera.
Namun Chico hanya diam tidak menjawabnya. Hera menatap cowok di depannya dengan tatapan bingung, Ia semakin di buat penasaran. "Chi, kok gak jawab gue?" tanya Hera lagi seakan ingin tahu.
Chico menghela napasnya pelan sebelum menjawab. "Ada masalah sama geng Rouranz, tapi jangan kasih tau Zeus."
"Kenapa gak boleh kasih tau? Bukannya dia ketua kalian?"
Chico menatap Hera serius. "Zeus lagi sakit Ra,"
Detik itu juga beban pikiran Hera bertambah. Apa yang membuat Zeus sakit jika sekeras apapun orang menghajarnya, cowok itu tetap berdiri tegap melawan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEUSHERA (SUDAH TERBIT)
Novela Juvenil"Lo kenapa segitunya bela gue sih?" "Gue berada di titik dimana gue bisa kasih seluruh hati gue untuk lo Ra." °°° "Hera, lo udah suka sama gue?" "Gue gak tau, Ze." "Sesusah itu ya bilang kalau lo sayang sama gue?" **** Bagi Hera, Zeus itu pelindungn...