9

324 40 3
                                    

"Kau masih marah pada pria terseksi di bumi?" Tanya si brunette kesepuluh kalinya.

"Biarkan aku belajar dengan tenang." Kata gagak sambil mendesah.

"Tapi Leviiiii." Dia meletakkan tangannya di lengan Levi. "Maafkan aku."

"Temukan cara untuk membuatku memaafkanmu." Dia menatap Eren.

"Oke." Dia merenung sedikit. "Bagaimana jika aku menceritakan kisah hidupku?"

"Pffft-" Levi menyeringai. "Oke, kukira itu akan berhasil."

"Jadi, sekitar sebulan lalu, aku pergi ke club astronomiku."

"Kau pergi ke club astronomi?" Eren mengangguk. "Aku tidak tau kau menyukai hal-hal seperti itu."

"Kau harus mengenali calon suamimu." Dia tertawa. "Anygays, jadi aku pergi ke sana tapi dijalan seorang pria mendatangiku."

"Dan?"

"Lalu dia menanyakan hal-hal pribadi dan sebagainya." Dia menghela nafas. "Yang terburuk dalam cerita ini adalah aku tidak takut atau semacamnya bahahaha." Levi tercengang, bagaimana bisa dia mengatakan itu padanya? "Bayangkan pria itu menginginkan lebih dan-"

"Shhh, kau benar-benar bocah nakal, tak sadar akan bahaya." Levi melempar tatapan tajam pada brunette yang melihat ke lantai. "Aku tidak marah lagi."

"Hei Levi?" Suara Eren serius, membuat pemuda berambut gelap iu bingung.

"Apa itu?"

"Bolehkah aku memelukmu?" Si rambut coklat tersenyum.

"Tidak."

"Pfft, lalu kau tau?" Eren berjalan disamping Levi.

"Hm?" Levi bersenandung sambil melihat bocah disampingnya.

Tiba tiba, Eren memeluk Levi.

Levi tidak bjsa bergerak tapi menyukainya. Dia hanya tidak mengakuinya.

Kemudian Eren mengambil tasnya dan kabur karena ia tau Levi akan menamparnya.

"BAHAHAHA AKU CINTA KAMU, SAMPAI JUMPA BESOK KEKASIHKU!" Lalu ia menghilang dengan bahagia.

Hey Levi I Love You (Translate Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang