Part 01

5.4K 249 21
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

"SAYANG UDAH BELUM?"

Sena memejamkan matanya kesal, sedari tadi ia terus saja diganggu oleh Azriel. Sudah tau jika perempuan membutuhkan waktu berdandan yang cukup lama, malah diburu-buru.

"IYA SEBENTAR, KAMU KIRA BIKIN ALIS ITU SEBENTAR?!"

Dibawah, Azriel meringis ketika mendengar suara teriakan istrinya itu. Bibirnya menggerutu pelan, matanya beralih menatap jam dipergelangan tangannya. Sudah menunjukkan pukul satu siang, namun sang istri belum juga turun.

Janjinya hanya 15 menit, namun ini sudah hampir sejam. Menyebalkan, namun bagaimana pun Sena adalah istrinya. Pegal menunggu sang istri tercinta, Azriel berjalan ke arah sofa. Duduk manis dan mengedarkan pandangannya ke ruangan ini.

3 menit

5 menit

10 menit

20 menit

"Buset, ini istri gue bikin alis apa bikin bom nuklir?"gumamnya, ia berdiri dari duduknya.

"Ini istri gue kalo bikin bom nuklir baik-baik aja kan ya? Gak meledak?"monolognya sambil berkacak pinggang, keningnya mengerut dengan tangan yang mengusap dagunya sendiri.

"SAY-"

"Apa?!"

"-ang."

"Apa liat-liat? Kelamaan tau, ayo ah berangkat."ajaknya kesal, membuat Azriel melongo ditempat.

Melihat Sena yang sudah berjalan duluan, ia berdecak sebal. Harusnya ia yang kesal, bukan istrinya itu.

Tak apa, harus sabar. Orang sabar pantatnya lebar.

Kini keduanya berada di mobil, keadaannya hening. Sena yang sibuk mengedarkan pandangannya keluar jendela, dan Azriel yang fokus menyetir.

"Diem-diem bae yang, kamu gak keburusutan kan?"

Sena yang sibuk memperhatikan jalanan pun menoleh ke samping, ia mengerutkan keningnya. "Kamu ngomong ke siapa?"tanya Sena.

"Biasalah, mbak Loli."jawabnya.

Sena membulatkan mulutnya, sudah tak heran dengan orang yang bernama mbak Loli itu, katanya mbak Loli itu penunggu pohon mangga tetangganya.

"Dia ikut ya?"tanya Sena.

Azriel mengusap wajahnya pelan, terkadang istrinya itu kelewat polos. Terlalu polos sampai ia ingin polosin.

Tapikan istrinya itu udah jebol.

"El."

"Apa?"

"Hari Minggu kan pernikahan Gerald sama Zora, enaknya kasih kado apa ya?"tanya Sena.

MY LITTLE FRIEND, MY HUSBAND [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang