Part 05

2.2K 208 49
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Azriel mengerjapkan matanya berkali-kali,  ia menatap jam kecil diatas nakas. Jam menunjukkan pukul tujuh pagi, pandangannya beralih pada perempuan yang kini tertidur dalam dekapannya.

Bibirnya tertarik menjadi sebuah senyuman, menyamankan posisinya lalu mengecup kening sang istri. Menjahilinya dengan berbagai cara, hingga mata cantik itu terbuka.

Sena merenggut kesal ketika tidurnya diganggu, ia mendongakkan kepalanya menatap wajah Azriel. "Ngantuk ih, jangan ganggu."ucapnya, membuat Azriel terkekeh pelan.

"Bangun sayang, kamu lupa sama acara hari ini?"tanya Azriel.

Sena yang akan memejamkan matanya mengerutkan keningnya, acara apa? Melihat kebingungan diwajah istrinya itu membuat Azriel mendengus pelan.

"Kenapa gak bangunin dari tadi?!"

Azriel terlonjak kaget ketika melihat istrinya itu berucap seperti itu, ia melihat Sena yang sudah bangun dari tidurnya. Perempuan itu buru-buru masuk ke dalam kamar mandi.

"RAPIHIN KASURNYA, CEPET BANGUN!"

Mengelus dadanya sabar, tanpa lama ia bangun dari tidurnya. Merapihkan tempat tidurnya itu seperti semula, hingga dua puluh menit kemudian Azriel melihat Sena keluar dari kamar mandi.

"Mandi sana."suruh Sena, melihat suaminya itu yang duduk bersandar pada headboard kasur.

"Siap nyonya."

Melihat Azriel memasuki kamar mandi, Sena membuka lemari pakaiannya. Menyiapkan bajunya dan suami yang telah disiapkan dari kemarin, menyimpannya diatas kasur. Langkahnya menghampiri meja rias, tanpa lama ia merias wajahnya.

•••

"Udah belum?"tanya Azriel, ia telah menunggu sang istri yang kini masih merias. Dirinya sudah selesai sepuluh menit yang lalu, sedangkan istrinya itu belum.

Padahal tadi yang duluan mandi adalah istrinya, tapi sekarang ia yang harus menunggu Sena. Menghela nafasnya sabar, Azriel keluar dari kamar. Berjalan menuju meja makan, tadi kegiatan rias merias Sena terhenti karna harus menyiapkan sarapan terlebih dahulu.

Sambil menunggu istrinya itu bersiap, Azriel memakan sarapan yang telah disiapkan oleh istrinya itu. Tangan kanannya sibuk bermain ponsel, sesekali ia tertawa melihat ponselnya itu. Hingga tak sadar jika makanan dipiring itu tengah habis.

Membawanya ke wastafel, kembali ke meja makan dan meneguk segelas air putih. Tatapannya beralih pada Sena yang menuruni anak tangga, perempuan itu berjalan santai dengan riasan sederhana diwajahnya.

MY LITTLE FRIEND, MY HUSBAND [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang