Part 02

2.5K 199 18
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Azriel memijit pelipisnya yang pusing, sudah beberapa kali ia membujuk Sena agar makan namun perempuan itu tetap kokoh dengan pendiriannya.

"Sayang."panggil Azriel untuk kesekian kalinya, namun tak dihiraukan oleh Sena yang sedari tadi memainkan boneka dipelukannya.

"Lima suap aja, abis itu udah."ucap Azriel, lelaki itu berdiri disamping kasur dengan tangan yang memegang piring.

"Enggak mau."tolak Sena, dengan kepala yang menggeleng namun mulut yang terbuka.

Melihat itu Azriel menyodorkan sesuap sendok nasi, yang diterima oleh Sena. "Enggak mau tapi mangap."cibir Azriel, dan dibalas dengan cengiran oleh Sena.

"Jiwa kita lagi ketuker ya yang?"tanya Azriel.

"Jwiwaa apwa?"jawab Sena tak mengerti.

"Telen dulu."titah Azriel, ia memberikan minum pada Sena.

"Jiwa apa?"tanya Sena.

"Enggak, lupain."ujar Azriel, tangannya kembali menyuapkan sesendok nasi.

"Dosa tau enggak jadi."balas Sena, mendelik sinis pada suaminya itu.

"Suruh siapa punya otak lemot."ucap Azriel.

"Aku enggak lemot ya, bahasa kamunya aja yang aku gak bisa ngerti."elak Sena.

Azriel mencibir, tak menjawab ucapan istrinya itu. Terserahnya sajalah, dilawan pun tak ada habisnya. Istrinya itu selalu membawa aturan dirumah tangannya, apalagi jika bukan aturan istri selalu benar? Jika istri salah, maka balik lagi ke no 1.

Azriel hanya bisa mengiyakan, daripada nanti macannya ini mengamuk. Susah untuk dijinakkan kembali.

"Mau dinner?"tawar Azriel.

"Ini kan lagi dinner."ujar Sena.

Azriel menggeleng. "No, bukan dirumah tapi diluar."balas Azriel.

"Kenapa harus diluar? Kan aku bisa masak nanti."ucap Sena.

"Nurut aja udah, nanti kita makan malam diluar ya."ujar Azriel, yang akhirnya diangguki oleh Sena. Lagian ia juga sedang malas memasak, pengertian sekali suaminya ini. Jadi makin cinta.

Suapan terakhir kini telah ditelan oleh Sena, Azriel yang melihatnya tersenyum gemas. Mengacak rambut sang istri lalu menyodorkan gelas air putih, yang langsung diterima oleh Sena.

MY LITTLE FRIEND, MY HUSBAND [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang