6. Hamil
Jaemin tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, Lia ingin bertemu dengannya sekarang juga. Tapi untuk apa? tak mungkin Lia meminta bertemu dengan Jaemin jika itu bukan karena hal yang sangat-sangat penting.
Maka dari itu, kala Jaemin mendapat pesan dari lia bahwa perempuan itu ingin bertemu dengannya, tanpa kata Jaemin langsung mengambil jaket miliknya dan bergegas keluar dari appartementnya.
Dia melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, Jaemin hanya tidak ingin Lia yang menunggu terlalu lama.
Sesampainya di cafe yang dimaksud, Jaemin memarkirkan motornya lalu membuka helm dan turun darisana. Saat Jaemin melangkah memasuki cafe, suasana sangat sepi hanya ada satu pelanggan―dan itu Lia
Jaemin menghampiri cewek itu, mendapati Lia yang langsung berdiri melihat kedatangannya. Mereka duduk saling berhadapan, ada coffee latte dihadapan Lia dan dirinya.
"Ada apa?" tanya Jaemin.
Dan Jaemin dibuat terkejut kala melihat air mata yang mulai menumpuk di mata Lia, cewek itu memandangnya sembari menahan tangis.
"Lia?" tanya Jaemin dengan lembut. Dia tidak tahu alasan mengapa perempuan dihadapannya ini malah menangis, namun dia tahu ada sesuatu yang benar-benar menggangu Lia, bahkan tatapan kesedihan tercetak jelas di matanya.
Tanpa kata Lia mengeluarkan sesuatu dari tasnya dan meletakkannya di atas meja. Jaemin mengamati benda itu dengan serius, dia memungut benda persegi itu dan menatapnya teliti.
Tidak, Jaemin bukan lelaki bodoh yang tak paham apa arti dari benda itu. Jantungnya berdegup kencang melihat dua garis yang tercetak di sana.
Sontak Jaemin langsung mengangkat pandangnya menatap Lia terkejut. Cowok itu benar-benar tak bisa berkata-kata.
"L-Lo?―"
Suaranya terbata-bata, dan Lia mengangguk dengan air mata yang mengalir deras di pipinya.
"Gue hamil Jaem." Lia berbisik serak, ucapan cewek itu sukses mengguncang dunia Jaemin.
Cowok itu terdiam tak bisa berkata-kata, namun yang pasti Jaemin sangat shock. Hamil, Lia hamil―dan Jaemin adalah alasannya.
"Ta-tapi, kita masih SMA Li."
Tapi perkataan Jaemin itu malah semakin membuat Lia menangis sesenggukan.
"Itu masalahnya Jaem, kita masih SMA tapi gue udah hamil." ucapnya terdengar begitu pilu di telinga Jaemin.
Entahlah Jaemin tidak suka melihat Lia menangis, seolah dia ikut merasakan kesedihan perempuan itu. Maka tanpa kata Jaemin beranjak dan duduk di samping Lia, cowok itu menggenggam tangan Lia meminta sang perempuan agar menatapnya.
"Gue bakal tanggung jawab Li."
Lia menatap cowok itu dengan berlinang air mata.
"Terus gimana sekolah gue Jaem, gak mungkin gue sekolah dalam keadaan perut yang buncit. Apa kata orang-orang disekitar."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hiraeth
Fanfiction❝Jaem, aku hamil.❞ Jaemin dan Lia tidak pernah akrab, mereka saling membenci satu sama lain. Selalu menjadi rival untuk mendapatkan nilai tertinggi di sekolah. Bagi Jaemin, Lia hanya gadis menjengkelkan yang selalu berusaha mengalahkannya. Tatapan...