7. That's Girl
"Ryu, anterin ke toilet yuk."
Lia merengek kecil, menarik-narik lengan Ryujin―cewek yang tengah bermain ponsel di bangkunya.
"Ck bentar lagi guru dateng Li."
Pasalnya jam istirahat sudah selesai beberapa menit yang lalu. Ryujin heran mengapa Lia baru merengek ke toilet sekarang, mengapa tidak daritadi saat masih jam istirahat?
"Please Ryu, gue kebelet. Yeji gak mau nganterin."
Ryujin dapat melihat Lia yang menatapnya dengan memelas. Wajah mungil cewek itu terlihat sedikit memerah, menghela nafas―Ryujin akhirnya mengangguk dan bangkit.
"Yaudah ayo."
Lia langsung tersenyum sumringah, cewek itu menggandeng lengan Ryujin menariknya keluar dari kelas―tapi sebelum itu Lia sempet ijin ke ketua kelas mau ke toilet.
"Kenapa gak daritadi sih?" tanya Ryujin saat mereka tengah melangkah di koridor yang sudah sepi, kebanyakan para murid sudah masuk ke kelas mereka masing-masing dan memulai pelajaran.
"Ya kan kebeletnya baru sekarang."
Ryujin memutar bola matanya malas, cewek berambut pendek itu tetap membiarkan Lia menggandeng lengannya.
Gak tau, Lia hobi banget gandeng lengan Ryujin kalau lagi jalan bareng Ryujin. Dia juga gak tau kenapa.
"Tungguin gue ya Ryu, jangan tinggalin."
Peringat Lia saat mereka sudah masuk ke dalam toilet dan cewek itu masuk ke salah satu bilik di toilet itu. Ryujin menunggu sembari bersandar di dinding, dia melirik cermin dan menatap pantulan dirinya.
Ryujin seketika merapikan rambutnya dan bergaya sedikit narsis di depan cermin. Cantik ya, pantes Haechan bucin. Dia terkekeh kala pemikiran itu terlintas di otak narsisnya.
Tapi Ryujin itu memang tipe yang disukai oleh baik cewek maupun cowok. Ryujin ingat ada salah satu adek kelas cewek yang ngejar-ngejar Ryujin. Hahaha.
Well, tipe Ryujin itu kalo cowok harus humoris dan penyayang, kalau untuk cewek tipe Ryujin lebih ke yang imut dan punya senyum yang cantik dan lucu―sejujurnya kayak Lia.
Cklek.
Pintu bilik terbuka menampilkan Lia yang sudah keluar menatap Ryujin yang masih eksis di depan cermin.
"Serem Ryu, kok lo senyam-senyum sendiri gitu sih." Lia bergidik ngeri. Ryujin menoleh dan hanya tersenyum percaya diri.
"Lagi ngagumi diri sendiri Li, gue kok cantik banget ya."
Lia memutar bola matanya malas mendengar celotehan Ryujin.
"Ah tapi gue lebih cantik sih," balas Lia lalu mengibaskan rambutnya. Cewek itu berdiri di depan cermin tepat di samping Ryujin dan menyalakan air di wastafel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hiraeth
Fanfiction❝Jaem, aku hamil.❞ Jaemin dan Lia tidak pernah akrab, mereka saling membenci satu sama lain. Selalu menjadi rival untuk mendapatkan nilai tertinggi di sekolah. Bagi Jaemin, Lia hanya gadis menjengkelkan yang selalu berusaha mengalahkannya. Tatapan...