Disclaimer : Cerita ini hanyalah fiksi belaka, dan bukan kisah asli sang tokoh. Jadi mohon membaca dengan bijak
Mohon maaf jika ada kesalahan penulisan tokoh, informasi, tempat, dan lainnya. Semua kritik dan saran akan diterima dengan baik.
Happy reading 🤍
•••••
Sekembalinya Rissa dari Yogyakarta, ia kembali melanjutkan aktivitas seperti biasanya di Medan sebagai Rukmini. Mulai dari mengajar, membantu orangtua dan juga memerankan seorang Rukmini yang tengah menjadi seorang mahasiswa tahun awal.
Pagi ini setelah berpamitan, dirinya pergi ke salah satu kampus favorit di Medan--- dimana Rukmini melanjutkan studi.
walaupun ia juga tak tahu apa yang harus dilakukan nanti, tapi yang penting sekarang berangkat saja dulu lah.
Setelah sampai di kampus menggunakan angkutan umum, Rissa masuk dengan santai, berkeliling melihat bagaimana keadaan kampus di zaman ini. Gedungnya luas, hanya saja kampus seluas ini pun seukuran SMA elite Jakarta masa modern kelak--- yang berarti kampus ini cukup untuk dilakukannya kegiatan studi hanya saja masih kalah luas dengan kampus di masa depan.
"Oh jadi ini si Rukmini, mahasiswa baru dengan nilai tertinggi itu," Tiba-tiba seorang wanita dengan tatapan tajam sudah berada di hadapannya bersama dengan 3 orang yang berdiri di belakangnya.
Rissa memperhatikan mereka dan berusaha ramah. "Maaf, kalian siapa ya?"
"Kamu tidak tahu? Kami kakak tingkatmu...payah," Ucap wanita itu dengan tatapannya yang masih setia memperhatikan penampilan dirinya.
Kata-kata terakhir wanita itu membuat firasat Rissa mengatakan jika mereka akan berbuat tak baik kepadanya.
"Ah, begitu. Kalau begitu salam kenal, saya Rukmini kak," Rissa menjulurkan tangannya, namun wanita itu hanya membuang muka tak sudi.
"Tidak usah berlagak saling kenal. Kamu hanya pengganggu kisah cinta orang lain," Ucapnya dengan nada ketus.
"Pengganggu? Maaf, maksud nya apa ya?" Tanya Rissa berhati-hati, sejujurnya ia memang tak mengerti maksud ucapan wanita yang tiba-tiba muncul dengan wajah garang ini.
"Loh, Mas Pierre tidak pernah bilang denganmu? Saya yang seharusnya menjadi pendampingnya, bukan kamu Rukmini. Sebelumnya sudah ada perjanjian di antara dua belah pihak keluarga, jika kami akan dijodohkan. Tapi karena kamu, waktu itu Mas Pierre datang ke rumah dan menolak perjodohan kita. Kamu benar-benar merusak mimpi saya!" Wanita itu sudah akan menampar Rissa, namun tiba-tiba tangannya terhenti di udara.
Tubuh wanita itu mematung, dan tangan yang terangkat itu menjadi diam tak bergerak. Rissa mengatur napasnya yang berat, ia melihat sekeliling, semua orang berhenti bergerak.
Rissa memberanikan untuk melambaikan tangannya ke wajah wanita itu berusaha menyadarkan, namun benar saja dugaannya jika memang semuanya mematung. Ia menatap arlojinya.
Oh tidak, waktu telah berhenti. Jarum tidak berputar lagi. Hanya dirinya yang bergerak.
Ia meninggalkan para wanita tadi dan berlari melihat sekitar. Semuanya mematung. Bahkan rumput pun tak bergoyang sama sekali.
"Halo??? Ada orang???" Rissa tahu jika mustahil ada orang yang menyahuti jeritannya, tapi ia tetap melakukannya--- siapa tahu ada secercah harapan, pikirnya.
Ketika ia melewati sebuah ruangan, dirinya melihat seseorang yang berdiri di dalam ruangan itu, hanya diam. Tapi Rissa tahu jika orang itu tak ikut mematung, ia masih bisa tersenyum ketika Rissa memasuki ruangan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH YANG BELUM USAI | PIERRE TENDEAN ✔️ [REVISI]
Fanfiction[END] (Cerita ini belum sempurna dan masih banyak revisi, jadi harap maklum kalau ada alur atau bagian yang membuat bingung pembaca. Akan segera diperbaiki secepatnya 🙏🏻) ~ Cerita Fiksi Kapten Pierre Tendean Cinta adalah sebuah emosi yang kuat dan...