Kedua

150 140 185
                                    


Anissa kurang percaya, bukannya ia suudzon atau menuduh Mayra yang tidak tidak...

Tapi, Mayra itu anaknya tidak pernah jauh dari yang namanya Annisa dan Mayra tidak pernah nginep di rumah orang sekalipun itu rumah nenek nya,kalaupun nginep pasti harus dibujuk dengan 1000 kata rayuan dan sogokan barulah dia mau,itupun terpaksa!!catat ya terpaksa

Mayra yang mendengar pertanyaan itu pun lesu,karna 'mengapa ibunya ini sangat tidak percayaan sama Mayra'

"Iya bu,Mayra In syaa Allah akan betah ko,kan ibu tau Mayra itu pengen mondok dari dulu"jawab Mayra

"AYYY mau jadi ga mondoknya??!"Teriak Elvano kakak Mayra

"Mau"teriak Mayra

"Ywdh cepetan naik mobil"

"Bu,Mayra berangkat dulu yah" pamit Mayra,memeluk sang ibu

Apakah Annisa ikut?jawabannya ngga karna bu Nissa sedang banyak urusan di butiknya dan jarak pondok Mayra dari rumah itu sangat jauh mungkin membutuhkan waktu 3 jam untuk sampai, itupun kalau jalanan tidak macet

"Iya May,hati hati yah..Maaf ibu gabisa nganterin kamu padahal ibu sangat ingin mengantar kamu nak"ujar Annisa, membalas pelukan Mayra

Tapi,dengan berat hati pelukan itu harus terlepas karna jam sudah menunjukan pukul 2 siang..

Tadinya Mayra ingin berangkat Jam 5 sore tapi Arkan melarangnya karna jika berangkat jam 5 sore kemungkinan sampai sana jam 8an kalau jalanan lancar kalau macet??terus kasian juga kalau nanti Elvano harus pulang malam malam buta

"Jaga diri baik baik yah,kalau ga betah bilang aja jangan takut okey,udah jangan nangis..Tuh abang kamu udh nungguin" ucap Annisa, mengusap air mata yang jatuh membasahi pipi tembem Mayra

"Iya ibu, ibu juga yah..Okeh siap laksanakan, doain Mayra dan bangEl selamat sampai tujuan ya bu.Assalamuallaikum"pamit Mayra, mencium tangan Annisa

"Yah, Ayra pamit"ya, itulah nama sebutan Arkana Putra untuk anak bontotnya

"Salam dulu dong,hati hati yah semoga kamu betah disana..Maaf ayah gabisa anter kamu,kasian soalnya ibu kamu sendirian dirumah kalau ayah ikut" Mayra mencium tangan Arkan-ayah Mayra

"Okey,no problem..jaga ibu ya yah" ucap Mayra diakhiri dengan tawa kecilnya

Mayra hanya diantar Vano karna kedua orang tua nya sibuk dengan pekerjaan mereka masing masing

"ay"ucap Vano yang sedang fokus menyetir mobil Alphard miliknya

"Paan"sinis Mayra

"Yaelah ay, lu itu cewe jangan dingin dingin ama orang nanti gaada cowo yang suka ama lu baru tau rasa" semua unek unek yang ada di pikiran vano akhirnya dia keluarkan

Elvano selalu berpikir Mayra ketuker waktu dirumah sakit ga sih?terus mimpi apa gue semalem bisa punya adik kayak si Mayra yang dinginnya naudzubillah, si ibu dulu ngidam apa yah waktu ngandung ni anak heran gw

"Hm"ujar Mayra yang sedang melihat pemandangan lebih tepatnya jalanan yangg begitu ramai

"Tuhkan,au ah kesel gue ama lu"

"Udah dibilangin berapa kali juga tetep aja sama"

Setelah menghabiskan waktu 3 jam di perjalanan akhirnya mereka sampai di sebuah pondok pesantren yang begitu mewah

"Alhamdulillah" ucap Vano dan Mayra ketika sampai tujuan dengan baik

"Assalamuallaikum" ucap Elvano sambil mengetuk pintu 3×

"Waallaikumsallam, anak dari ibu Annisa dan bapak Arkan betul??" Jawab gus Kafka

"Betul"jawab Elvano

ALMAYRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang