Pukul 23.00
Seorang laki-laki dengan pakaian jas nya yang sudah lusuh muka yang sudah tidak fresh lagi, menenteng tas kantornya dengan lesu
Hari ini pekerjaan kantor sangat padat dan tidak bisa dikerjakan oleh sekretaris atau bawahan yang lainnya ditambah lagi dengan mata kuliah yang bikin pusing tujuh keliling
Tengah malam dirinya baru pulang ke rumah untungnya Arkan dan Annisa sudah tidur jadi ia tidak akan mendengar ceramah terlebih dahulu sebelum sampai di kamar tidur
Saat sampai di depan pintu kamar Elvano teringat pada Mayra
"Tu anak tidur belum ya, makan belum ya" Elvano memegang knop pintu kamar dari luar kamar jadi dia belum masuk kamar tidur
"Samperin jangan ya?"
"Samperin aja deh kasian pasti dia nungguin gue pulang" Elvano membuka kamar nya lalu melempar tas kantornya setelah itu ia berjalan ke kamar Mayra
Toktoktok
"Ay tidur belum?" Tanya Elvano dari depan pintu kamar Mayra
"Abang?"ucapnya pelan, Mayra langsung berdiri dari tidurnya dan membuka pintu
"Huwaaaa abang kemana aja si?lama amat" Mayra memeluk Elvano
"Kerja nyaho, makan belum?" Tanya Elvano
"Belum hehe" Mayra melepaskan pelukannya
"Makan dulu gih" titahnya
"Look at that" Mayra membuka pintu kamarnya lebar-lebar sehingga terlihat nya plastik bekas cemilan dan makanan lainnya berserakan di lantai
"AllahuAkbar Ayra" Elvano berjalan memasuki kamar Mayra
Mayra tersenyum sampai terlihat gigi nya yang rapi dan putih bersih
"Sini duduk, abang mau nanya" Mayra duduk di sopa yang tersedia di kamarnya
"Nanya apa bang?" Tanyanya
"Semenjak mondok sikap kamu berubah jadi manja lagi ke abang, ngga dingin malah jadi bar-bar lagi gimana caranya?"
"Ha-hah?" Ucap Mayra
"Gaada pertanyaan lain gitu?untung abang" Lanjutnya dalam hati
"Ay juga gatau kenapa tapi intinya gini" Mayra menjeda perkataannya dengan menarik napas
"Apa?" Penasaran Elvano
"Selama 5 tahun Ay gapernah lagi ngerasain pelukan abang, jadi pendiem, selama SMP sering diledekin karena diem mulu"
"Ay juga aneh gatau kenapa sejak kelas 5 SD sikap bar-bar, manja, cerewet, ngelakuin hal yang unfaedah bareng keluarga contohnya liburan setiap minggu...Kebiasaan itu tiba-tiba ingin aku ilangin dari diri aku, aku ingin mencoba hal baru eh malah keterusan" Ucap Mayra diakhiri tawa kecil
"Nah terus pas kemarin Ay pergi mondok kan itu dianter sama abang doang kan?"
"Iyah, terus?" Ujar Elvano
"Dari semenjak abang pulang nganterin Ay jadi mikir, gimana kalau nanti abang udah nikah pasti waktu untuk bermain, manjain dan sebagainya itu gaada buat aku"
"Apalagi di umur abang yang segini udah bisa buat perusahaan sendiri, pasti banyak cewe-cewe yang ngincer abang buat dijadiin suami"
"Ay ga mau waktu yang Allah berikan saat ini Ay sia-sia in karena sikap dingin itu, so mumpung abang belum nikah belum punya calon maka dari itu Ay akan manfaatin waktu ini sebelum berakhir" tak terasa air mata sudah turun begitu saja membasahi pipi Mayra
KAMU SEDANG MEMBACA
ALMAYRA
Teen FictionAl Mayra Fatimatun Najla Putri Khairunnisa, gadis yang awalnya dingin, galak, ketus, bodoamat hingga pada akhirnya menjadi gadis bar-bar, heboh, tetep galak dan peduli Mempunyai mimpi yang tinggi yaitu sekolah sampe S3, menjadi seorang CEO besar da...