Insiden di Kantor

538 66 1
                                    



"Dek, dasi dimana?!!"

"Dek, pasangin dasinya!!"

"Dek, berkas yang tadi malem di meja kemana?!!"

Dek..

Dek..

Dek..

Kesel ga sih kalian, pagi yang seharusnya tenang, damai, tentram berubah menjadi ramai karena teriakan?

Yah... begitulah kehidupan yang Jisung jalani bersama laki laki yang sekarang menjadi suaminya.

Jisung yang sedang di dapur untuk memasak pun langsung mematikan kompor -karena masakan sudah matang- lalu berjalan ke kamar untuk mengurusi suaminya.

"Astaga mas, bisa ga pagi pagi gausah teriak?!" Tegur Jisung garang dengan muka kesal sambil membuka pintu kamar. "Ini lagi, pake di berantakin. Di kira ga cape apa beresinnya?!" Lanjut Jisung mengomel.

Sungchan yang di tegur dan di marahi oleh Jisung hanya memamerkan deretan giginya.

"Hehe, ya maaf dek. Tadi dasi yang mas cari nyelip", jawab Sungchan dengan menggaruk belakang tengkuknya.

"Ini mas beresin lagi kok". Lanjut Sungchan dengan tangan yang sibuk memasukan kembali dasi dasi yang tadi dia lempar ke kasur.

"Udah udah, nanti aja aku yang beresin. Nanti kamu telat lagi." Cegah Jisung yang melihat Sungchan memasukan dasi dasinya dengan berantakan. Bukannya rapih malah nambahin kerjaan, batin Jisung.

"Mana dasinya?" Tanya Jisung dan Sungchan mengambil dasi yang ia pilih lalu di berikan ke Jisung.

Jisung mengambil dasinya lalu memasangkan ke leher Sungchan. Jisung yang memang postur tubuhnya tinggi ramping dan hampir sama dengan Sungchan tidak kesusahan saat memasangkan dasi.

Sungchan memandangi wajah Jisung yang berada dekat dengan wajahnya, terkekeh saat melihat raut serius Jisung saat memasangkan dasi Sungchan.

Mengecup kening Jisung singkat lalu tersenyum, "Lucu banget sih, hm?" Ucap Sungchan sambil menggesekkan hidung keduanya gemas lalu memeluk pinggang ramping Jisung.

Jisung yang sudah selesai memasangkan dasi Sungchan mengalungkan tangannya ke leher yang lebih tua.

"I know that." Ucap Jisung sambil mengecup singkat bibir Sungchan lalu tersenyum. "That's why you love me, right?"

"Yaa.. dan aku ngga bisa ngelak." Mereka tertawa bersama. Setelah itu Jisung melepaskan pelukannya.

"Udah ayok ke bawah, mas harus sarapan dan berangkat kerja. Nanti telat." Ucap Jisung lalu mereka keluar bersama dari kamar dan menuju ruang makan.

Duduk di ruang makan dan memulai sarapan dengan tenang. Setelah selesai, Sungchan dan Jisung pun keluar rumah guna mengantar Sungchan kerja sampai halaman depan.

Sungchan menatap Jisung, "Mas berangkat ya." Sungchan mencium kening Jisung.

Jisung mengangguk dan tersenyum, "Hati-hati di jalan mas." Ucap Jisung.

Sungchan mengangguk, lalu masuk kedalam mobilnya dan mulai menjalankan mobilnya menuju kantornya bekerja.

Jisung melambaikan tangan kepada Sungchan. Setelah memastikan Sungchan hilang dari pandangannya, Jisung pun memasuki rumahnya guna bersih-bersih.

Saat melewati ruang tamu, Jisung melihat berkas yang tadi di cari Sungchan dengan hebohnya.

"Ck, kebiasaan banget sih." Gerutunya kesal mengingat suaminya itu sangat pelupa.

SweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang