04

318 35 5
                                        


happy reading.

"hmhmm" Kuroko menggoyang-goyangkan badannya dengan tangan terkepal menikmati makanan didepannya.

Imut, batin semua orang, termasuk akashi seijurou tanpa sadar.

"Berhentilah bergoyang goyang Kuroko, kau seperti anak kecil nanodayo" perkataan midorima sukses membuat seluruh pasang mata disitu menatapnya sinis

"midorima-cchi menganggu kesenangan orang saja ssu !" Kise tidak terima, kapan lagi dia melihat Kuroko-cchinya yang super menggemaskan seperti sekarang, midorima-cchi menganggu. Pikir kise

"Hei, aku di sebelahnya lihat ini" midorima menunjukkan tangan kanannya yang ikut bergerak karna senggolan dari tubuh Kuroko, mencoba memberi tahu yang lain jika acara makan miliknya terganggu. Padahal hanya dalih

Midorima gemas tentu saja, sangat gemas sampai rasanya dia tidak bisa menahan diri untuk menggigit pipi pria manis di sebelahnya ini, untung saja pengendalian dirinya kuat.

"Midorima-san maafkan aku tapi ini sangat enak, menu pilihan terbaik karena saran darimu" senyum manis Kuroko berikan.

Buat pria dengan Surai lumut disampingnya alihkan pandangan ke arah lain, terlalu manis sampai rasanya hanya dengan tersenyum Kuroko bisa membuat midorima semakin jatuh cinta padanya.

"Ya ya baiklah, lanjutkan saja makan mu nanodayo"

"Haik" Kuroko melanjutkan acara makannya,  semua pergerakan Kuroko tidak luput dari pandangan furihata

Pemuda bersurai biru itu benar benar mengambil atensi semua orang, bahkan suaminya yang duduk disampingnya saat ini.

Iri, furihata sangat iri dengan kesempurnaan yang dimiliki Kuroko Tetsuya, semua terlihat seperti ada dalam genggamannya.

Wajahnya yang tampan juga cantik, tubuhnya yang mungil membuat siapa saja gemas, kepribadiannya yang keras kepala namun juga lembut, dan bagaimana semua orang begitu mencintai dan menyayangi sosok itu.

Kehidupan yang sempurna, pikir furihata.

Tapi maaf saja Kuroko Tetsuya, seorang yang kau cintai tidak ada padamu, izinkan aku mengambil posisi itu sebentar saja

.

.

.

"Ah rasanya sudah sangat lama kita tidak berkumpul seperti ini" ucapan kise di angguki semua orang

"Salahkan tetsuya yang mulai menjadi orang sibuk bahkan menghubungi temannya saja tidak sempat heh" senyum tidak enak Kuroko berikan, aomine benar dia terlalu sibuk dengan percintaan konyol dan pasangan aneh yang terus menyeret nya dalam masalah ; akashi seijurou dan istrinya akashi kouki

"Kuroko-cchi tidak usah dengarkan aomine-cchi ssu!" Kise menyikut perut aomine, sedangkan si biru dongker hanya mengaduh.

"salahku kise-kun, maafkan aku aomine-kun, semuanya maafkan aku jujur aku tidak bermaksud tapi tenang saja bukankah Sekarang aku ada di Jepang? Hehe"

"Kau tidak berencana pergi lagi?" Ucap midorima dengan nada serius

Menoleh ke arah sang Surai hijau, Kuroko menggeleng kan kepalanya sambil tersenyum
"Tidak" ucapnya mantap

"YUHUUUUU, ah aku benar-benar menyayangimu ssu" kise berdiri dari kursinya sembari merentangkan tangan.

Niat hati ingin memeluk kuroko dari belakang kursinya, tapi gerakan kise di tahan oleh Midorima, membuat semua mata menatap bingung ke arahnya

Tak terkecuali akashi seijurou,

"Midorima-cchi apa maksudmu ssu, aku ingin memeluk Kuroko-cchi ! " Kise kesal

"Tidak, kau terlalu berisik nanodayo Kuroko pasti terganggu"

Dengan sebelah tangan yang terus midorima rentangkan untuk menghalau kise, dengan muka kesal kise kembali ketempat duduknya dan mengadu pada aomine.

Sedangkan Kuroko ikut menatap midorima bingung.

Terkekeh dalam hati, sepertinya ada yang tidak dia ketahui disini. pikir akashi

Mereka semua tenggelam dalam percakapan yang diciptakan, mengobrol tentang masa sekolah dulu dan kisah percintaan masing-masing anggota kiseki no sedai juga kagami.

"Shintarou bagaimana denganmu, aku tidak pernah mendengar mu berkencan"
Perkataan akashi buat seluruh pasang mata menatap midorima, sedangkan Kuroko malah menatap akashi bingung

Sejak kapan akashi-kun tertarik dengan kisah percintaan orang lain pikirnya, tapi biarlah. masa bodoh.

"Midorima-chin bukankah kau pernah ditolak saat kita SMP" aomine menyemburkan minumannya dan mengenai Kagami.

"Sialan kau aomine" perempatan muncul di kepala kagami, sedangkan furihata yang tak jauh dari kagami mencoba membantu dengan memberikan beberapa tisu.

"Maaf maaf, tapi apa? Murasakibara katakan lagi" aomina benar benar kurang ajar, dia malah asyik ingin tahu tentang percintaan midorima tanpa membantu Kagami sama sekali.

"Kalau tidak salah, midorima-chin pernah di tolak saat kita SMP waktu itu" ucap murasakibara enteng.

Kuroko sedikit tersentak, sedangkan midorima menghela nafas gusar

"Nee nee, midorima-cchi siapa orang itu" kise menaik turunkan alisnya

"Orang, nanodayo" balas midorima kesal

"Aku tau, midorima-cchi trauma saat ditolak, karena itu makanya dia tidak pernah berkencan ahahaha"

"Ahahahaha sial, kise" aomine ikut terbahak.

Sedangkan Kuroko terus menatap midorima yang dia sadari seperti menghindar dari tatapannya.

Tanpa sadar Kuroko memegang lengan midorima, buat pria disebelahnya tersentak dan menoleh, tatapan ingin tahu Kuroko berikan.

Jujur saja, Kuroko sedikit mengharapkan sesuatu.

Sedangkan di meja sebrang sana, akashi terus saja memperhatikan gerak gerik dua orang itu ; shintarou dan Tetsuya

"Kuroko, kau juga ingin tau?" Pertanyaan Kagami buat Kuroko melepaskan tangannya dari midorima, salah tingkah.

"Kuroko-cchi tidak apa apa, aku saja beneran kepo dengan siapa yang menolak midorima-cchi" kise membuat mimik wajah berpikir keras.

"Dan juga midorima, kenapa kau tidak berkencan sampai sekarang? Serius man apa kau trauma?" Kata aomine

Midorima menghela nafas berat.

"Itu karena aku masih mencintai orang yang sama, nanodayo" midorima melirik ke arah Kuroko yang daritadi menatap penasaran ke arahnya.

Sedangkan semua orang yang ada disana terkejut dengan penuturan blak blakkan seorang midorima Shintaro yang bisa dibilang gagal move on.

Bersambung...


married - akakuro / Midokuro ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang