Hi, ini cerita baru aku, yang entah tiba-tiba muncul di otak dan buat aku punya niat buat nulis cerita abal-abal ini, semoga suka
🐰🐥🐰
Lisa memandangi kertas selembar dihadapannya dengan seksama, sesekali juga melirik ke depan, melihat sosok pemuda yang kini tengah duduk santai dihadapannya sembari terus balas menatap dirinya.
Pemuda yang diketahui merupakan seorang siswa baru, atau juga biasa ia sebut Bad Junior. Junior yang kata orang sangat menggemaskan, sampai-sampai membuat Lisa ingin menghantamkan sepatunya ke kepala pemuda itu sangking gemas yang ia rasakan.
Bagaimana tidak? Beberapa minggu ini, ralat, sebulan penuh ini, ia terus dibuat kesusahan karena harus menjadi Senior yang harus mendisiplinkan Junior yang satu ini.
Mulai dari kasus merokok, perkelahian, bolos, seragam, dan jangan lupakan sikap pemuda itu yang lebih parahnya, hari ini ia mengajak seorang gadis yang merupakan teman sekelasnya sendiri untuk berciuman dihadapan sang Guru.
Lisa benar-benar harus memijat pangkal hidungnya, berat badannya bahkan turun beberapa kilo karena dibuat frustasi oleh tugas menumpuk, serta tugas untuk menghukum anak bandel ini.
"Apa kau tak lelah terus keluar masuk ruangan Studen Council seperti ini?"
"Apa kau tak lelah terus memancingku untuk datang ke ruanganmu ini?" pemuda itu malah balik bertanya, dengan seulas senyum miring yang sedikit memperlihatkan gigi kelincinya.
Lisa menarik napas panjang, ini sudah biasa terjadi, untungnya ia sudah kebal. "Jadi kau sengaja membuat masalah?"
Pemuda itu menjentikan jemarinya dengan semangat. "Agar bisa bertemu denganmu!" sambungnya setuju.
"Baiklah." Lisa mengangguk-angguk setuju.
"Baiklah, apa?" ulang pemuda itu tak paham. "Kau menerima tawaranku beberapa hari yang lalu?"
"Aku akan mengundurkan diri sebagai ketua OSIS," jawab Lisa tanpa beban, mengangkat sebuah pulpen ke udara, dan menunjuknya tepat didepan wajah sang pemuda. "Jika itu bisa membuatmu berhenti membuat masalah, maka aku akan melakukannya."
Lisa mengetuk-ngetuk jemarinya diatas sebuah notebook, kemudian mengimbuhkan. "Lagi pula tidak ada salahnya jika aku beristirahat, sebentar lagi aku akan meninggalkan Sekolah ini."
"Y-y-yak! Tidak perlu seperti itu!" pemuda itu membujuk sembari tertawa renyah. "Kau tak perlu mengundurkan diri, apa susahnya jika kau menerima tawaranku, dengan begitu aku janji berhenti membuat masalah di Sekolah ini?"
Lisa memicingkan matanya tajam. "Aku tak punya waktu untuk menjalin hubungan dengan pemuda manapun, terlebih jika itu kau, Jeon Jungkook!"
Jeon Jungkook-pemuda yang disebutkan namanya itu-hanya tertawa ketika mendengar nada permusuhan amat kental dari Lisa. "Apa salahnya mencoba?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Junior [END]
FanfictionKetika Lisa mengetahui, bahwa Junior bandel yang sering ia hukum, ternyata anak dari majikannya sendiri. *** "Noona, jadilah pacarku, dan aku tidak akan memasuki ruang Osis lagi." "Baiklah." "Kita berpacaran?" "Aku akan mengundurkan diri sebagai Ket...