Satu hari, dua hari, tiga, bahkan tak terasa sudah sampai seminggu semenjak kejadian dimana Lisa mabuk dan membuat Jungkook kerepotan bukan main. Semua berjalan tidak baik-baik saja, Jungkook semakin gencar mendekati Lisa, dan Lisa yang tersiksa ingin menghindar dan menjauh meski jauh dalam lubuk hati, ia juga suka tiap kali Jungkook berada disisinya.
Jungkook tak mungkin berpura-pura seolah tidak terjadi apa-apa seminggu yang lalu, dimana ia hampir memperkosa dan untungnya masih memiliki kesadaran penuh, dan malah berakhir dengan dirinya yang mendapat pelecehan oleh Lisa.
Ya, Jungkook akan menandai memory itu disudut otaknya sebagai hal terpenting yang tak boleh ia lupakan.
“Noona ... apa yang kau lakukan?” Jungkook sedang mengemasi sepatu serta barang-barang Lisa dengan rapih, sebelum akhirnya gadis itu tiba-tiba mengapit, menarik, dan mengurung dirinya ke atas tempat tidur.
Dengan posisi Lisa yang duduk diatas perut pemuda yang tengah berbaring dengan terpaksa dibawahnya.
Diam-diam Jungkook meneguk ludah, hal itu rupanya membuat Lisa bertindak semakin jauh kala mata indah itu tak sengaja menatap jakun Jungkook yang naik-turun dengan cepat.
“Kau menggemeskan sekali, Kookia-ah!” Lisa mencubit sebentar kedua pipi Jungkook, lalu satu tangannya mengeluarkan sebuah dasi sekolah yang entah sejak kapan berada pada genggamannya, gadis itu mengikat tangan Jungkook pada kepala ranjang dengan cekatan.
Jungkook yang hampir kehilangan kesadaran segera menggeleng, niatnya untuk segera bangkit kembali tertunda saat sadar tubuhnya tak bisa bergerak leluasa lagi.
“Kau mau apa?” tanya Lisa sembari memajukan bibir. “Astaga, kau menggemaskan sekali jika sedang memasang raut seperti itu, coba lakukan aegyo untukku!”
Jungkook menggeleng keras, aegyo bukanlah kebiasaannya, sebab aegyo hanya akan meruntuhkan harga dirinya yang susah-susah ia bangun selama bertahun-tahun sebagai bad boy sejati.
“Mengapat tidak mau?” tanya Lisa murung. “Lakukanlah, Kookie Oppa! Seperti ini!” ujarnya sembari mengerucutkan bibir ke depan dengan pipi menggembung, tak lupa dua tangannya membentuk kepalan seperti seekor anjing Chihuahua mahal.
Wajah Jungkook memerah, sudah ia katakan, Lisa ketika melakukan aegyo itu benar-benar membuat Jungkook hampir gila. “Tidak! Tidak! Tidak! Hentikan Noona! Kau menyiksaku!” pintanya histeris.
“Memangnya kenapa? Aku hanya ingin mengurus bayiku ini!”
“Kau tidak mengurusnya, kau membuatnya horny!”
Lisa tak menanggapi teriakan Jungkook, tatapannya terkunci pada jakun Jungkook yang masih naik-turun, wajah gadis itu jelas bingung dan penuh penasaran, ia mencondongkan tubuh ke depan, lalu menjilat jakun itu secara tiba-tiba.
Tubuh Jungkook mematung, wajahnya tegang— bukan hanya wajahnya saja, namun sesuatu yang lain juga. Urat-urat dileher pemuda itu semakin terlihat jelas dengan keringat dingin yang menjadi pelengkapnya.
“Mengapa kau terus menelan ludah?” tanya Lisa masih dengan wajah khas balitanya. “Apa kau haus?” tanyanya lagi kemudian mengulas senyum tipis. “Ah, aku akan menyusuimu!”
Wajah Jungkook semakin panik, ini akan melewati dari sekedar pelecehan saja, Jungkook tak bisa, ia takut, bisa-bisa dirinya yang menerkam gadis mabuk itu.
Brukh!
Lisa ambruk ke samping, ia tertidur dengan wajah merah, sedangkan kedua kakinya masih terletak diatas perut Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Junior [END]
FanfictionKetika Lisa mengetahui, bahwa Junior bandel yang sering ia hukum, ternyata anak dari majikannya sendiri. *** "Noona, jadilah pacarku, dan aku tidak akan memasuki ruang Osis lagi." "Baiklah." "Kita berpacaran?" "Aku akan mengundurkan diri sebagai Ket...