09.

1.5K 226 2
                                    

Jungkook terbangun saat cahaya matahari menerpa wajahnya, disusul sayup-sayup suara bising dari arah dapur masuk ke telinganya. Pemuda yang masih memeluk bantal itu mengerjap, melihat ke sekitar, dan sadar dimana ia sekarang. Senyum cerah merekah dibibir merah jambu pemuda itu, lalu dengan cekatan menyibak selimut tebal diatas tubuhnya dan segera turun dari tempat tidur.

Suara bising membuang Jungkook tak sabar untuk segera pergi ke arah dapur dan menyapa Senior cantik yang kini sudah berganti status menjadi kekasihnya. Dan ya, Jungkook melihatnya, gadis bersurai sebahu itu tengah sibuk didekat kompor.

Eoh, kau sudah bangun rupanya?” Lisa menoleh sembari tersenyum.

Sedang Jungkook yang baru saja ingin mengambil posisi duduk didekat meja makan malah ditarik kembali oleh gadis itu.

“Enak saja, kau baru bangun tidur, setidaknya cuci muka dan sikat gigilah,” oceh Lisa sembari mendorong Jungkook sekuat tenaga untuk masuk ke dalam kamar mandi.

Jungkook mendesah frustasi. “Ah ... Noona, tidak bisakah aku menunggu sebentar lagi? Aku masih ingin melihatmu memasak!” rengeknya.

“Tidak, sekali saja kau dengarkan aku, jika tidak, maka aku akan mengusirmu!”

Jungkook mendengus, lalu dengan langkah berat memasuki kamar mandi, saat pintu kamar mandi kembali tertutup, pemuda itu melihat ke arah cermin bulat berukuran sedang yang tertempel di dinding, pipinya memerah, lantas segera menangkup kedua pipinya itu dan tersenyum malu.

“Jadi begini ya rasanya saat seseorang membalas perasaan kita?”

Disamping itu, Lisa masih sibuk mengatur makanan diatas meja, sudah ada Jungkook yang baru keluar dari kamar mandi dengan wajah lebih segar dari sebelumnya. Senyum hangat gadis itu berikan, kemudian menggeser semangkuk ramyeon, beserta kimchi dan gimbap.

“Ah, aku tidak menyiapkan daging disini.” Lisa mengerucutkan bibirnya.

Jungkook yang sedang sibuk mengamati masakan Lisa dengan tidak percaya segera mendongak. “Apa maksudmu, Noona? Aku bahkan belum tentu bisa menghabiskan ini semua.”

Lalu, senyum Lisa kembali mengembang. “Baiklah, ayo habiskan semua makanan ini.”

Jungkook mengangguk semangat, memegang erat sumpitnya dan mulai memakan mie dengan lahap.

“Lalu bagaimana denganmu?” Jungkook mengernyit tak paham. “Apa kau tak makan?”

“Aku ingin makan Tongdak.” Lisa mendudukan tubuhnya tepat dihadapan Jungkook sembari menumpu dagu. “Cepat makan, dan kau harus mentraktirku di restaurant setelah ini.”

Lelaki dihadapannya ini berhenti mengunyah. “Apa maksudmu ... setelah ini kita akan pergi berkencan?” tanyanya salah tingkah.

“Tidak juga,” jawab Lisa tanpa dosa. “Setelah ini, kau harus membantuku membersihkan tempat ini, baru setelahnya kita akan pergi berkencan.”

Jungkook terperangah. “Noona, apa kau serius?” tanyanya lagi, masih tak percaya. “Gadis sepertimu ... ingin berkencan?”

Bugh!

Lisa berdesis pelan setelah memukul pundak Jungkook. “Memangnya aku tidak pantas untuk berkencan? Lagi pula, sudah sewajarnya jika kita berkencan!”

Jungkook spontan menutup mulut menggunakan kedua tangan, mata pemuda itu terlihat menyipit tanda sedang tersenyum, dan tentu saja senyum menggoda. “Woah ... Jadi kau tipe gadis yang ingin bermesraan juga ya?”

Lisa berdecak, mengepalkan tangannya ke udara. “Kalau tidak mau, ya sudah!”

“Eh, tidak seperti itu, baiklah-baiklah ... kita akan pergi berkencan.”

Annoying Junior [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang