Chapter 5

7 3 2
                                    

BRUK.

Badan Raina terjatuh ke lantai. Dia pingsan. Badan nya sudah tidak kuat lagi.
---------------------------------------------
Jangan lupa vote + comment yaaa 😉
Udah? Okay, moving on, mari kita lanjut
----------------------------------------------

"EH!" Teriak Reihan. Dia terkejut perempuan itu tiba-tiba terjatuh, dia segera lari menghampirinya.

"WOI! LU KENAPA?!" Ucap Reihan sambil mengguncangkan tubuh Raina.

"WOI! BANGUN JIR! JANGAN NGEREPOTIN GUE." Teriak Reihan Panik.

Perempuan itu tak kunjung bangun. Reihan segera mengambil tangan perempuan itu dan mengecek nadinya. "Masih berdetak, untung."
Ucap Reihan dalam hati.

"Sial, bisa-bisanya pingsan di depan gue." Gumam Reihan. Dia tidak punya pilihan selain membawa Raina ke UKS, lebih tepatnya, menggendong Raina ke UKS.

Di mengangkat badan perempuan itu, cukup enteng untuknya, dia segera menuju UKS. Jarak antara UKS dan Gym Hall memakan waktu sekitar lima menit. Sesampainya disana, Reihan langsung memanggil suster.

"SUSTER! TOLONGIN INI ADA YANG PINGSAN!" Sahut Reihan. Dia segera meletakkan Raina di salah satu kasur yang ada di UKS. Suster pun segera menghampiri mereka.

"Kok bisa pingsan?" Tanya Suster Vega.

"Saya nggak tau, tadi dia tiba-tiba ke Gym Hall, katanya mau ambil botol minumnya yang ketinggalan. Saya perhatiin muka dia pucat, saya tanya kenapa, dia bilang nggak papa, eh trus pingsan." Jelas Reihan.

Suster Vega meletakkan punggung tangan nya di kening Raina. "Panas, sepertinya dia demam." Ujar Suster Vega.

"Kamu teman-nya?"

"Bukan sus, saya tadi kebetulan aja ada di Gym Hall."

"Kamu tahu siapa coach dia?" Tanya suster Vega kembali.

"Coach-nya Coach Stella Sus, dia anak Voli juga." Jawab Reihan.

"Bisa tolong panggilkan Coach Stella? Biar saya yang menangani dia." Kata Suster Vega.

"Siap Suster." Reihan segera berlari menuju Asrama Merah. Sementara Raina masih belum terbangun.

*

Raina membuka matanya. Kepala nya sangat sakit. Dia melihat beberapa perempuan duduk disekitarnya. Lama baginya untuk akhirnya menyadari bahwa iya sedang berada di UKS sekolah.

"DIA BANGUN!" Teriak Natasha.

"Shhh berisik amat sih, udah malem ini." Jawab Keisha.

"Halo Raina, udah bangun?" Lanjut Keisha.

"Belum masih tidur." Jawab Natasha.

"Ya liat aja lah dia melek masa tidur." Lanjut Natasha.

"Woi, ini bukan waktunya bercanda ah." Tegur Ivanna.

"Iya sorry-sorry, gimana perasaan lu Rai?" Tanya Natasha ke Raina.

Raina tidak merespon untuk sesaat, sampai akhirnya dia menjawab.

"Gue kenapa?"

"Tadi lo pingsan di Gym Hall, kan tadi udah gue bilang, mending gue temenin aja, eh lo nya ngeyel sih.." Jelas Keisha.

"Kata suster lo pingsan karena kecapekan, lo lagi demam ya? Kenapa nggak bilang?" Kata Ivanna.

"Sorry, gua cuma nggak mau ketinggalan latihan aja, sorry jadi ngerepotin kalian, apalagi ini udah malem." Kata Raina.

"Nggak papa, kesehatan anggota tim salah satu hal yang harus gue perhatiin, maaf karena gue kurang perhatian.." ujar Keisha merasa bersalah.

Lea dan Zea menghampiri mereka setelah mengobrol dengan Suster Vega.

"Oh iya, yang bawa gue kesini siapa?" Tanya Raina.

"Oh itu.. lo dibawa Reihan kesini." Sahut Lea.

"HAH? REIHAN?" Teriak Raina.

"Husshhh, udah malem, nggak usah teriak-teriak. Iya bener Reihan yang bawa lu kesini, kan tadi di Gym cuma ada kalian berdua." Jawab Ivanna.

"Kaget amat, kenapa lo buk?" Sahut Zea.

"Kaget aja, anak kayak begitu ternyata mau juga nolongin orang pingsan."

"Bukan itu doang, dia juga tadi nungguin lu waktu kita belum dateng, dia juga yang manggil Bu Stella, dan sekarang dia lagi-" Ucapan Lea terpotong. Suara derap lari terdengar di koridor luar.

"Sorry-sorry, agak lama, penjual nya ketiduran tadi, gimana? Dia udah bangun?" Ujar Reihan didepan pintu UKS. Laki-laki itu membawa plastik berisi minum dan snack kecil.

Mata Reihan langsung tertatap oleh mata Raina. Dia kaget bahwa perempuan itu sudah bangun.

"Oh, udah bangun." Ucap Reihan singkat.

"Ini." Dia menyerahkan kantong tersebut.

"Gue duluan, kalo butuh apa-apa lagi panggil gue aja." Dia segera pergi meninggalkan UKS.

"Eh tunggu!" Ujar Raina, namun sayang, laki-laki itu sudah keluar dari UKS.

"Yeee, mau bilang makasih malah kabur."

"Tumben tuh anak perhatian." Ujar Lea.

"Nggak tau deh, gue pusing, gue makan dulu ya, kalian balik aja, udah malam, besok kalian harus sekolah dan latihan. Gue malam ini tidur sini." Dia merogoh kantong yang diberikan Reihan.

"Beneran nggak papa Rai?" Tanya Keisha.

"Iya nggak papa, gue juga udah mendingan dari pada tadi."

"Kalau gitu kita balik dulu ya, kalo ada apa-apa panggil kita aja ya." Kata Keisha.

"Atau panggil Reihan juga bisa." Sahut Lea.

"Iya-iya, kalo butuh gue panggil kalian nanti, males amat mesti manggil Reihan." Sahut Raina.

"Kita duluan yaa, Goodnight, Get well soon." Ujar Keisha.

"Goodnight too" Balas Raina.

*

Setelah mereka pergi Raina mengecek isi kantong yang diberikan Reihan. Isinya terdapat beberapa roti, susu, dan Air putih. Raina mengambil 1 roti rasa Coklat, lalu dia berbaring dikasurnya.

"Ternyata lo nggak seburuk itu juga.." Gumam Raina sambil sedikit tersenyum.

-----------------------------------------------------

Hi Everyonee!

Sorry update nya agak lama, lagi sibuk sama sekolah :D

Gimana? Semakin penasaran kann kelanjutan nyaa?

Tungguin kisah-kisah Raina dan Reihan di chapter-chapter selanjutnya!

Jangan lupa buat Vote and Comment ya!

Love you all,
-Kan 🌈

LoveyballTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang