61.Sinar Harapan

1.1K 63 3
                                    

Saat ini semua orang sedang di selimuti perasaan khawatir yg begitu besar,beberapa menit yg lalu mereka baru sampai di rumah sakit.

Brak!

"Bawa pasien ke ruang operasi"ujar seorang Dokter seraya berlari bersama beberapa Suster yg mendorong brankar yg sengah di tiduri seseorang yg terlihat sangat pucat.

Tubuh mereka semua menegang saat melihat ekspresi panik dari sang Dokter dan beberapa Suster.

"Suster,bagaimana keadaan anak saya?"ujar Aditya seraya menatap pada salah satu Suster yg menghampiri mereka.

"Kondisi pasien sangat parah"ujar sang Suster yg membuat tubuh mereka semua terasa lemas.

"Pasien kehilangan banyak darah,dan kami kekurangan stok kantong darah untuk golongan darah pasien"ujar sang Suster.

"Apa golongan darah Azka Sus,siapa tau salah satu dari kami memiliki golongan darah yg sama"ujar Deniz.

"Golongan darah pasien AB-,dan golongan darah ini termasuk golongan darah yg langka"ujar sang Suster.

Aditya mendudukkan tubuhnya pada kursi,tangannya meremas rambutnya,darahnya dan darah Azka tidak sama,hanya Azka dan Ariella saja yg memiliki golongan darah AB- di keluarga mereka.

Semua orang terdiam,karena di antara mereka tidak ada yg memiliki golongan darah yg sama dengan Azka,golongan darah mereka,A,B dan O saja.

"Ambil darah saya Sus"ujar seseorang.

Seketika mereka semua menoleh pada seseorang yg sedang berdiri tidak jauh dari tempat mereka berada. Terlihat sosok cowok berpakaian serba hitam dengan bandana hitam berlambang Naga Merah.

Cowok itu mendekat ke arah mereka semua dengan tangan yg di masukan ke dalam kantong jaketnya.

"Nama pasiennya Azka Rayne kan?"tanya cowok itu yg di jawab sang Suster dengan anggukkan kepalanya.

Bugh

Cowok itu terhuyung ke belakang saat menerima serangan yg begitu tiba tiba,bahkan unjung bibirnya pun sedikit sobek dan mengeluarkan darah.

"Lo ngapain di sini anjing!!"sentak Revin seraya menatap cowok tadi dengan tatapan tajamnya.

Cowok itu terkekeh kecil seraya mengusap kasar darah yg keluar dari ujung bibirnya,perlahan cowok itu mendekat pada Revin.

"Ini bukan saatnya kita war Vin,nyawa Azka dalam bahaya sekarang"ujar cowok itu seraya menepuk pelan pundak Revin dan langsung di tepis Revin dengan kasar.

"Golongan darah saya sama dengan golongan darah pasien,saya bersedia mendonorkan darah saya"ujar cowok itu tanpa mempedulikan tatapan tajam dari kelima inti BB.

"Berapa kantong darah yg di perlukan?"tanya cowok itu seraya menatap sang Suster.

"Sekitar 1 sampai 2 kantong darah"jawab sang Suster.

"Baiklah,ambil darah saya Sus"ujar cowok itu.

"Maksud lo apa? Kenapa lo mau donorin darah lo buat Azka?"ujar Agus seraya menarik kerah jaket cowok itu.

Sungguh kelima inti BB sangat tidak menyukai cowok itu,karena cowok itu adalah ketua dari geng mobil bernama Red Dragon yg adalah musuh bebuyutan dari BB.

"Gue bakal jelasin nanti,tapi sekarang yg lebih penting adalah nyawa Azka,biarin gue bantuin Azka dan kalian"ujar cowok itu dengan tatapan serius dan tulus,tidak seperti biasanya.

"Lo hutang penjelasan ke gue dan temen temen gue Ryan"ujar Revan seraya menghampiri Revin dan Ryan.

"Gue akan jelasin apa alasan gue ngelakuin ini nanti"ujar Ryan seraya mengangguk yakin.

Azka (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang