48.Kejutan Yg Manis

1.2K 68 0
                                    

Satu bulan kemudian...

Saat ini Azka sedang berkutat dengan laptop yg ada di pahanya,sesekali Azka membenarkan kaca mata yg dia pakai saat bekerja lama di depan laptop.

Azka menoleh pada pintu ruangan yg dia tempati dan dapat Azka lihat seorang cowok yg terlihat berwibawa dengan balutan pakaian formal yg melekat pada tubuhnya.

"Nih jus jeruk buat lo kak"ujar cowok itu seraya menyerahkan satu gelas jus jeruk di atas meja dan duduk di samping Azka yg duduk di sofa yg ada di ruangan itu.

"Thanks Ghan"ujar Azka seraya meminum sedikit jus jeruk itu dan kembali fokus pada laptopnya.

Ya,cowok itu tidak lain adalah Ghani Aldino Fernandes,saat ini Azka dan Ghani sedang berada di ruangan CEO yg berada di perusahaan Fernandes. Tadi saat Azka sedang beristirahat di kantornya tiba tiba Ghani menelponnya dan memberi tau bahwa ada masalah yg terjadi pada perusahaan Fernandes dan Ghani tidak tau bagaimana cara menyelesaikannya.

Sejak kejadian misi penyelamatan waktu itu,Ghani memutuskan untuk mulai belajar mengenai perusahaan dan bisnis keluarganya,dan Ghani meminta Azka menjadi gurunya yg tentu saja tidak dapat Azka tolak mengingat Azka lah yg lebih tau mengenai kinerja perusahaan Fernandes.

"Sorry kak,gue jadinya ngerepotin lo"ujar Ghani sedikit tidak enak.

"Hm gapapa"ujar Azka seraya menyerahkan laptop itu pada Ghani.

"Udah selesai?"tanya Ghani sedikit tidak percaya dan terkejut.

"Hm"dehem Azka yg membuat Ghani semakin terkejut mengingat Azka baru saja membantunya sekitar 1 jam yg lalu dan sekarang Azka sudah menyelesaikan masalah perusahaannya dengan cepat.

"Lo hebat kak,gue jadi penasaran seberapa pinter anak lo dan bang Al nantinya"ujar Ghani seraya meneliti sebuah file di laptop yg ada di pangkuannya.

Uhuk uhuk

Ghani menoleh pada Azka dan dapat Ghani lihat wajah Azka yg memerah karena tersedak dengan jus jeruk yg dia minum.

"Ya ampun kak,kalo minum itu hati hati"ujar Ghani seraya menepuk pelan punggung Azka.

Lo yg buat gue gini bego!!,batin Azka.

"Tapi serius dek kak,gue penasaran sama anak kalian nanti secara lo kan pinter dan bang Al juga pinter"ujar Ghani lagi.

"Jangan ngawur kalo ngomong"ujar Azka setelah meminum jus jeruk itu lagi.

"Lah kok ngawur sih,emang lo ga mau nikah dan punya anak bareng bang Al?"ujar Ghani seraya menatap Azka yg sedang memainkan ponselnya.

Ya mau lah!,batin Azka.

"Dah lah ga usah bahas itu"ujar Azka seraya mengangkat telpon dari seseorang.

Ghani hanya menganggukkan kepalanya dan kembali fokus pada laptop di tangannya sambil mendengarkan percakapan Azka yg entah membicarakan apa.

"--Oke saya segera ke sana"ujar Azka seraya mematikan telponnya.

"Ada apa kak?"tanya Ghani.

"Gue harus balik kantor soalnya klien gue dari Singapura udah sampe di Bandara" ujar Azka seraya berdiri begitu juga dengan Ghani.

"Lo gapapa kan gue tinggal?"tanya Azka seraya melangkah keluar ruangan.

"Gapapa kak,gue bisa urus yg lainnya sendiri"jawab Ghani.

"Oke,gue pamit"ujar Azka seraya melangkahkan kakinya menuju lift.

***

Saat ini Azka sudah berada di perusahaan Beckham yg dia pegang,Azka memijat pelipisnya seraya membaca beberapa file laporan perusahaan yg ada di laptopnya sambil menunggu kedatangan klien nya.

Azka (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang