"Taehyun, kamu baik baik ya sama ayah.."
"Jangan pergi bundaa! Taehyun mau sama bundaa, huaaa!"
"Bunda nggak bisa sayang, jaga diri kamu yaa"
"Bundaa!"
.
."ANAK KURANG AJAR!"
Ctas!
"Ampun ayah!"
"Hah!" Taehyun terbangun dengan air mata yang menetes di pipinya, ia memegang dadanya yang terasa sesak.
Taehyun melihat sekitar dan dia baru ingat bahwa dia di bawa ke rumah sakit tadi. Jam di dinding menunjukkan pukul 10 malam.
Taehyun mengusap wajahnya dengan tangan kirinya yang terinfus, kemudian ia menutup matanya dan ia malah teringat sosok gadis yang ia lihat tadi sore.
"Sebenarnya apa yang gue lihat tadi.." gumam Taehyun.
"Giliranmu akan segera tiba"
"Hah?!" Kaget Taehyun sampai terduduk dari posisinya. Ia mendengar suara seram di telinganya tadi, ia yakin.
Taehyun mengedarkan pandangannya untuk memastikan adakah orang selain dirinya disini, tapi nihil, tak ada siapapun di kamar rawat ini.
Taehyun menyibak selimut yang menyelimutinya berencana turun dari brankar akan tetapi saat menyibak selimutnya di antara kaki Taehyun terdapat sebuah kepala anak kecil yang lehernya masih banyak mengeluarkan banyak darah dan matanya masih terbuka.
Tubuh Taehyun membeku dan keringat dingin mulai membasahi dahinya.
Mata kepala itu melihat ke arah Taehyun kemudian berujar.
"Kamu harus mati.."
Wednesday
"TIDAK!"
"Eh Babi!" Teriak Jisung cukup kencang dan langsung dapat tampolan dari Yedam.
Yedam menyuruh Jisung memanggil dokter dan tanpa di suruh 2 kali Jisung langsung berangkat, habis di tampol di suruh suruh, kejam.
Sementara itu Yedam menghampiri Taehyun dari sisi lain brankar dan menanyainya,
"Lo kenapa? Butuh sesuatu?"Omong-omong ini mereka bolos sekolah demi jenguk Taehyun, makanya sekarang ada di kamar rawat Taehyun, padalan hari rabu.
KAMU SEDANG MEMBACA
JoAlarm × 02'L [✓]
Mystery / Thriller❝ Nggak ada yang tau, siapa pencipta aplikasi ini..❞ Start : Sabtu, 11 september 2021 Finish : Senin, 20 Desember 2021