Liburan Ala-ala (part 2)

1.4K 186 21
                                    

Written by Nota Morrey

Written by Nota Morrey

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
.
.

Bibi Miyano tidak tinggal lama, setelah berbicara beberapa kata lagi dengan Naruto ia buru-buru pergi dengan wajah kaku. Naruto tidak peduli, dia hanya tidak ingin orang lain terus salah paham tentang usianya.

Ketika Naruto sudah berhasil mencabut dua baris tanaman lobak,  sebuah mobil yang ia kenal berhenti di samping lahan. Naruto melambaikan tangannya dan orang-orang yang dia kenal perlahan keluar dari mobil, anak-anaknya yang bungsu berlari dengan antusias kearahnya. Dibelakang mereka ada Shokudaikiri dan tiga putranya yang remaja.

Shokudaikiri mendekati Naruto dan mengeluarkan sapu tangan dari sakunya, ia dengan hati-hati mengelap keringat sang istri -"Kau pasti lelah, Istirahat sebentar. Aku akan menyelesaikan sisanya untukmu"

Naruto menggelengkan kepala -" Aku baik-baik saja, sebenarnya ini cukup menyenangkan. Dimana Ichi dan yang lain?"

Shokudaikiri mengulurkan tangannya yang dilapisi sarung tangan dan mencoba mencabut salah satu lobak dengan sedikit usaha -"Dia sedang mengadakan rapat virtual dengan bawahannya. Hajime dan Eiji membantu mengawasi"

Naruto mengangguk - "Kalau begitu biarkan saja mereka menyelesaikan pekerjaannya. Shoku, ayo bantu aku mengangkat keranjang ini"

Shokudaikiri tidak membiarkan Naruto mengangkat keranjang yang isinya penuh dengan lobak, dia justru mengambil inisiatif untuk mengangkatnya sendiri dengan satu tangan. Melihat kekuatannya yang luar biasa, Naruto mau tak mau merasa bangga. Tentu saja, itu adalah suaminya.

Meskipun Asami dan Shokudaikiri sudah memasuki usia kepala lima, tetapi dari segi penampilan mereka tidak jauh berbeda dari Hajime dan Eiji. Orang luar pasti tidak akan tahu mana yang ayah dan mana yang putra.

Setelah selesai mengumpulkan beberapa sayuran, untuk mengungkapkan rasa terima kasihnya pemilik lahan tersebut dengan senang hati membagikan beberapa hasil panen yang dia miliki kepada Naruto dan keluarganya. Naruto tidak menolaknya, setelah mengucapkan terima kasih pada sang pemilik, Naruto berbalik arah untuk pulang ke rumah. Dia harus menyiapkan makan siang untuk keluarga nya.

Menu makan siang hari ini sebenarnya cukup sederhana, ada olahan ikan dan beberapa jenis sayuran yang tadi sudah di petik. Keluarganya makan dengan sangat baik, di meja kecil ini semuanya duduk dan makan dengan lahap. Mereka sekarang seperti keluarga kecil yang harmonis, orang luar mungkin tidak akan percaya bahwa yang dijuluki sebagai peringkat satu keluarga terkaya di Jepang saat ini sedang makan di rumah yang bobrok dan terpencil seperti ini.

Sejak Naruto dan keluarganya tinggal di desa ini dan menampakkan diri di depan banyak warga, keluarga mereka menjadi terkenal hampir di seluruh desa. Berkat kakek Sato, kini seluruh warga tahu kalau Naruto memiliki suami dan putra-putri yang tampan dan cantik. Kebanyakan dari mereka sangat iri, tidak banyak pria tampan muncul di desa mereka. Dan sejak saat itu keluarga Naruto menjadi perbincangan hangat di desa.

SERI A - MAFIA VS YAKUZA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang