Chapter 39 | Tugasnya Pero

1.8K 264 44
                                    

ANNYEONG!
selamat pagi, yeorobun!

Induk kanguru is back!

masih nungguin Dear gak nih?
udah siap buat baca kelanjutan cerita mereka?

jangan lupa buat vote, dan meninggalkan komentar yaaa.
be respect yuk.
aku jadi semangat kalo kalian aktif dan gak sider.

happy reading!

***

tugasku membahagiakanmu,
bukan memilikimu.

***

    "Lain kali hati-hati."

Dee mendongak, mata besarnya langsung membulat. Ia mengedip beberapa kali. "Dadan?"

"Iya, Dee. Ini gue." Ardan mengambil tempat di sebelah Dee, laki-laki itu menyodorkan susu cokelat di tangannya.

"Gak usah dengerin kata mereka." Ardan berucap datar, "Omongan orang cuma bikin hidup seseorang stuck di tempat."

Perasaannya seperti akan meledak, dia benar-benar tidak menyangka Ardan menghampirinya dan mengajaknya ngobrol. Dee tidak tahu rasanya akan seperti ribuan kupu-kupu berterbangan di dalam perutnya, "Iya, Dadan. Dee santai aja kok."

Ardan mengangguk, "Bagus."

"D .. Dee boleh minum susunya?" Dee bertanya-tanya, matanya mengedip beberapa kali, menatap Ardan penuh harap.

"Minum aja."

"Ini beneran untuk Dee?" tanyanya tidak percaya

"Iya, Dee." Ardan mengangguk, kedua pipinya menekuk membentuk senyum tipis. Ia menatap Dee lamat, memperhatikan pipinya yang menggembung lucu.

Perasaan aneh apa ini?

Dee menyedot susu cokelatnya pelan-pelan, sambil sesekali menatap Ardan lalu menatap kakinya yang bergoyang-goyang tidak bisa diam.

Dia salting.

"Dadan."

"Hm."

"Terimakasih ya." ucap Dee tulus

"Untuk?"

"Susu cokelatnya."

"Suka?"

"Suka banget!!"

Ardan tersenyum kecil sambil mengusak kepala Dee lembut, perlakuan yang spontan itu membuat Dee membeku untuk sekian detik, matanya mengedip lagi — merespons otaknya yang mulai lemot.

"Kenapa diam?"

Dee tersadar. "Hehe, itu Dadan usap kepala Dee." jawabnya polos

"Mau lagi?"

Mata Dee membulat, "Hah, mau apa?"

"Mau jalan sama gue?"

***

       Vero melihat itu dari jauh, dari ujung lorong kelas 12 yang ramai. Kehadirannya tidak disadari siapapun, tapi cowok itu tersenyum, melihat keceriaan Dee dari kejauhan.

Memang dari awal untuk inilah dia hadir dalam kehidupan Dee.

Bukan sebagai pemenang, tapi sebagai tokoh pendamping yang bertugas mengantarnya menemui si tokoh utama.

[#ADWS2] ARKANO - [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang