hello!
arkano's back!!ada yang masih menunggu? gimana kabar kalian hari ini?
terimakasih bagi kalian yang sudah membaca sejauh ini, untuk yang selalu menunggu dan meninggalkan jejak! i love you.
siap??
happy reading!
***
sekeras apapun kamu mencoba,
akan selalu ada titik yang tidak bisa kamu raih dalam hidup.***
"Induk kanguru!"
"Miniooooon!"
Keduanya saling berteriak, Leon berlari-lari dari arah parkiran menghampiri Dee yang baru datang, gantungan kunci di tas wortel cowok itu bergoyang-goyang seiring langkahnya, Leon melompat — lalu memeluk Dee erat.
"Leon kangen loh, udah 15 jam gak ketemu."
Dee tertawa, rambutnya yang dikuncir tinggi bergerak-gerak lucu. "Leon, paket jodohnya sudah datang belum?"
"Belum! Leon sebel, mungkin macet di jalan."
"Emang Leon pesen kapan?"
"Dua tahun yang lalu."
Dee tergelak lagi, "Udah expired tau itu, nyasar jadi gak ketemu sama Leon."
"Enggak dong, Leon yakin kok pasti bakal nyampe. Leon kan sabar, ganteng, lucu, ngangenin lagi."
"Emang jodohnya Leon siapa?" Dee bertanya lagi, "Nanti Dee hubungi shopee-nya biar ditanyain kenapa paketnya belum sampe-sampe udah dua tahun."
"Neng Irene." ceplos Leon lalu nyengir, "Eh, ngomong-ngomong, Dee kok mau aja sih pacaran sama buntelan jelek bernama Pero? Kenapa gak sama Leon aja?" Leon merangkul Dee, mengajaknya masuk ke dalam sekolah.
"Umm, emangnya Leon mau jadi pacarnya Dee?" mata Dee berkedip-kedip, memiringkan kepalanya — menatap Leon.
"Mau! Mau banget!!"
"Tapi Dee enggak, wle." ledeknya lalu berlari masuk ke dalam kelas, "Sana cari pacar!"
"Dee awas ya! Kalo ketemu lagi Leon ketekin terus Leon cium, Leon karungin!"
"Leon." yang tadinya lagi misuh-misuh, Leon menoleh — mendapati Ardan tengah berdiri di belakangnya.
"Dandang?"
"Lo jangan ikut-ikutan Bara, Yon." Ardan mendengus, sebal.
Leon nyengir, "Ya kan sama kembaran harus kompak gitu loh. Ini, ngapain nih di sini?"
"Mau ketemu Dee, lo ngapain?"
"Abis ngapelin dong, eh enggak! Canda!" Leon ngoceh-ngoceh sendiri, "Uwaaaah! Jadi, kalian deket apa gimana? Ih, induk kanguru kan udah sama Pero, Dan. Tuh kan telat sih, gak boleh tau ngembat punya temen."
"Bawel lo." Ardan mengulum bibirnya, "Mau ambil jaket gue yang dipake dia semalem." Ardan beralasan
"SEMALEM!? ARDAN!? ARDAN NGAPAIN!? ARDAA— BLEBEP BLEBEP!"
Ardan membekap mulut Leon setengah sebal, "Balik sana Yon, minum susu pisang. Jangan ngerecokin."
***
"Dadan!?" suara ceria Dee menyapa telinga Ardan, hal itu membuat sebagian penghuni kelas Dee yang sudah datang menatap ke arah mereka. Termasuk Yuna. Cewek itu sumringah sekali melihat kedatangan Ardan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[#ADWS2] ARKANO - [Proses Revisi]
Teen Fiction#ADWS2 | Adi Wijaya Series 2 [Ardan Arkano] "Selamat pagi kesayangan Dee!" "ARDAN! ARDAN! I love you 3 Miliar! Hehe," "Gue udah punya pacar, Dee." "Siapa tahu besok Ardan putusin kedelai hitam berkualitas," "Kedelai hitam berkualitas?" "Itu pacar Ar...