Chapter 46 | Samori - Saturday Morning Ride

1.5K 223 27
                                    

Halo!
Selamat Sore, Selamat Liburan!!
apa kabar kalian??

Masih menunggu ARKANO?

Terimakasih untuk kalian yang selalu menunggu dan meninggalkan jejak!!

Jangan lupa untuk boom komentar ya, supaya aku bisa cepet-cepet update, hihi. Komentar-komentar kalian itu penyemangat banget buat aku.🖤

happy reading!!

***

Dari banyaknya kelahiran di dunia, kelahiranmu adalah sesuatu yang paling aku syukuri.
***

    "Selamat pagi kesayangan Dee!!" Ardan tersenyum melihat Dee berlari-lari keluar dari rumah, menghampirinya dengan senyum sejuta dollar.

"Hm, pagi."

"Apa Dee bertambah cantik hari ini!??"

"Tambah."

"Seberapa banyak?"

"Dee selalu cantik di mata Ardan." cowok itu mengulurkan tangannya, mengusap puncak kepala Dee. Dia tidak bohong, pacarnya itu memang cantik, sangat cantik. Mereka mau Samori hari ini, sejujurnya dalam hati Ardan mengakui, dengan setelan sporty dan jaket kulit berwarna hitam, lalu rambut panjangnya yang diikat tinggi ke atas, membuat Dee tampak sangat berbeda hari ini.

"HUWAAAAAAA!"

Terkekeh pelan, Ardan menatap Dee yang sekarang sibuk menutup wajahnya dengan kedua tangan. Rambut panjangnya bergerak-gerak lucu.

"Kenapa, hm?"

"Dee malu! Dee tidak kuat!"

Ardan tertawa. "Gak kuat kenapa?"

"Dee pingin nikah!!"

"Belum Dee, buru-buru banget." Ardan memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana, menikmati pemandangan menggemaskan di depannya.

"Kenapa? Mau dilamar?" tanyanya santai, tapi itu membuat jantung Dee tidak karuan.

"Cepetan! Dee tidak kuat menahan sayang!"

"Harus kuat."

"Gak kuaaaaat!" Dee merengek, "Cepatan Ardaaaan!"

"Harus kuat."

"Gak mauuuu, Dee mau nikah! Eh tapi," dia tampak berpikir, "Dee lagi ngambek sama Dadan, gara-gara semalem gak jadi jalan-jalan terus sekarang tambah ngambek lagi karena Dadan sangat menyebalkan."

"Dee sebal!!"

"Ngambek aja dulu, kan nikahnya setelah lulus sekolah." ucapnya lalu tertawa, "Haha."

"Ardan mah!!"

"Apa sayang?"

"Ish! Ardan mah, Dee itu lagi ngambek."

"Ngambek kok bilang-bilang." Ardan tersenyum miring, tingkah pacarnya menggemaskan sekali. Dia iseng mencubit pipi kiri Dee yang tumpah-tumpah, apalagi bergerak lucu saat gadis itu sedang sibuk ngoceh.

"HUWAAAAAAA! Dadan nyubit Dee!!"

"Hm, lalu?" Ardan menaikkan satu alisnya, "Kenapa? Masih mau ngambek?"

"Makanya itu ..."

"Apa?"

"Jatah peluk Dee." Dee merengek, "Mana?"

Menggeleng-gelengkan kepala, Ardan merentangkan kedua tangannya. "Dasar modus. Sini."

"Beneran!?? Wuah, dipeluk!!" Dee menghambur ke dalam pelukan Ardan, menyusup dalam dada cowok itu. Diam-diam Ardan tersenyum, jantungnya berdetak lebih cepat.

[#ADWS2] ARKANO - [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang