Siaran demi siaran berlalu, dan hari ini adalah hari terakhir mereka jadi bintang tamu dalam siaran radio sang kakak tingkat.
Mereka cukup bisa bekerja sama untuk tidak membuat keributan sebelum akhirnya Minho kembali menyandung kaki yang lebih muda sehingga Seungmin hampir saja terjatuh.
Seungmin tatap Minho tajam lalu pukul lengan yang lebih tua kemudian menggumamkan sesuatu.
Dan tiba-tiba Minho merinding.
"Lo.. Lo abis ngapain?" tanya Minho horor.
Seungmin mengangkat kedua bahunya tanda tak peduli lalu kembali berjalan dengan santai keluar dari ruang siaran, sementara Brian menertawakan tingkah kedua adik tingkatnya itu.
"Ho, firasat gue sih mengatakan lo bakal kena nasib buruk nanti," ujar Brian.
"Lo jangan buat gue takut Bang.."
"Hahaha, udah sana kejar anaknya,"
"Yaudah deh, gue duluan ya Bang," ucap Minho sebelum pergi ninggalin Brian yang masih ngibrol dengan beberapa staff.
"Seungmiiiiinnnn!!" panggil Minho.
Yang dipanggil menoleh sekilas tanpa menghentikan jalannya.
"Seungmin anjir serius, gue panas dingin,"
"Derita lo,"
"Seung, lo nggak ngapa-ngapain gue kan?"
"Kurang kerjaan banget gue ngapa-ngapain lo," balas Seungmin.
"Ya habisnya gue merinding.."
"Paling lo cuma diikutin sampe rumah, dia demen ama lo soalnya," balas Seungmin yang buat Minho langsung meraih tangan Seungmin.
"Lo.. Bohong kan lo?"
"Dia emang demen ama lo, tapi ya nggak tau juga bakal diikutin apa nggak, emangnya gue dukun?"
"Gue nginep tempat lo,"
"Dih apa apaan?" balas Seungmin tak terima.
"Pokoknya gue nginep sampe dia gak ngikutin gue lagi," balas Minho lalu tarik tangan Seungmin menuju ke parkiran.
- Kemusuhan -
"Udah bilang Felix belum?" tanya Seungmin saat Minho kembali masuk ke dalam mobil.
"Udah,"
Seungmin mengangguk pelan lalu membiarkan Minho bawa dirinya kemanapun Minho mau.
Ya karena Minho yang setir mobilnya.
"Mau drive thru apa masak sendiri?" tanya Minho memecah keheningan.
"Masak aja, gue bosen,"
"Bosen?"
"Iya, lagi nggak ada kerjaan gue,"
"Oh,"
Dan setelahnya hening hingga mereka sampai di kos Seungmin.
Seungmin tidak mempermasalahkannya sedikitpun. Ia justru bersyukur karena setidaknya Minho sedang dalam fase diam, yang artinya Seungmin bisa tenang selama beberapa saat.
"Kak, gue mandi dulu ya," ujar Seungmin sebelum meninggalkan Minho yang kala itu tengah memainkan ponselnya.
"Eh- iya,"
Setelah Seungmin pergi tinggalin dia sendiri, Minho coba mencari aktifitas dan mengabaikan hawa dingin yang secara tiba-tiba menyelimuti dirinya. Dan entah kenapa hawa di kamar kos Seungmin terasa sangat berbeda dari sebelumnya.
Minho mencoba untuk fokus pada game namun ia tidak bisa.
Sebab ia kerap kali merasakan adanya sesuatu yang memperhatikan dirinya serta bayangan yang tampak seperti berlarian di kamar kos Seungmin.
'Seungmin buruan balik plis..' batinnya.
Minho menelan salivanya susah payah saat sebuah buku jatuh dari salah satu rak buku Seungmin dan kemudian halaman buku itu berganti dengan sendirinya.
Tangan Minho terulur untuk mengambil buku itu perlahan.
Namun begitu tangannya hampir sampai, buku itu menutup dengan sendirinya.
Minho melotot, ia tidak suka kalau begini caranya.
Dan saat tangannya kembali terulur untuk mengambil buku itu,
Grep!
"AAAAAAAAAAAAAA!"
Seungmin yang baru mau membuka pintu kamar mandinya tersentak saat dengar teriakan Minho dari dalam.
Ia dengan cepat buka pintu dan menemukan Minho di atas kasurnya yang tengah menatap takut ke arah sebuah buku di atas lantai.
"Lo kenapa Kak?" tanya Seungmin sembari mengambil buku itu.
Minho menutup wajahnya dengan tangan lalu menghela nafas berkali-kali, mencoba menenangkan dirinya.
"Kak?" panggil Seungmin sembari menyentuh bahu Minho.
"AAAA JANGAN PEGANG GUE!!"
"Buset kalem Kak, ini gue, lo kenapa deh?"
Minho perlahan menurunkan tangannya lalu kembali menghela nafas.
"Buku lo jatoh sendiri, pas mau gue balikin tangan gue ditarik ke bawah kasur,"
Seungmin menggeleng pelan lalu menepuk bahu yang lebih tua.
"Maklum Kak, pengen kenalan," ujarnya santai.
"Kenapa.. Lo.. Bisa kalem begini..?"
"Ya karena gue udah biasa,"
"Lo mau makan apa Kak?" tanya Seungmin kemudian.
"A-apa aja deh.."
Seungmin mengangguk lalu hendak kembali beranjak jika saja Minho tidak menahan dirinya.
"Jangan tinggalin gue.." ujarnya.
"Kenapa deh?"
"Gue.. Gue takut.." ujarnya pelan.
"Oh, yaudah terus lo mau ikut?"
Yang ditanya mengangguk.
"Kalo gini gue gak bisa ninggalin lo masak ya, yaudah deh beli aja," ucap Seungmin kemudian.
"Mau jalan sendiri apa mau pesen aja?" tanya Seungmin lagi.
"Terserah lo aja.."
"Lo kuat nyetir ga?"
"Kuat kok,"
"Yaudah ayo, ntar lo dijailin lagi kalo di sini," ujar Seungmin diiringi tawanya.
"Jangan gitu ih!"
"Makanya jangan jail sama gue," balas Seungmin kemudian meraih jaketnya.
-
To Be Continued
[December 03, 2021]
![](https://img.wattpad.com/cover/292247452-288-k447150.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kemusuhan • 2Min [✓]
FanfictionSiapa yang tidak kenal dengan Seungmin dan Minho? Dua mahasiswa dengan selisih dua semester yang tidak pernah akur sama sekali. Minho selalu punya cara untuk menjahili Seungmin, dan Seungmin pun tidak akan tinggal diam sebab Minho tak hanya melakuka...