Waktu berlalu dengan cepat.
Besok Minho wisuda, namun teman-teman mereka masih belum sadar kalau Seungmin dan Minho pacaran.
Memang sih, mereka cuma ribut kalau ketemu, makanya teman-teman mereka nggak bakal expect kalau dua orang itu pacaran.
"Lo wisuda mau kado apa Kak?" tanya Seungmin seraya mainkan helaian rambut Minho yang kini bersandar di dadanya.
"Gue mau lo aja boleh nggak?"
"Kan gue udah punya lo?" tanya Seungmin bingung.
"Kalo gue ngelamar lo besok, lo terima nggak?"
Plak..
"Gue belom lulus, sabar," ujar Seungmin setelah tampar wajah Minho pelan, "lagian gue juga niat kerja dulu sih, nggak mau langsung nikah," lanjutnya.
Minho mengangguk dalam pelukannya.
"Serius Kak, lo mau kado apa buat wisuda?"
"Lo gue kenalin ke ortu gue sebagai pacar gue, mau gak?" tanya Minho.
Seungmin berpikir sebentar, "yaudah. Itu doang?"
"Ya kalo bisa sih sekalian lamaran— aw!" jerit Minho saat Seungmin cubit pipinya.
"Lamaran-lamaran, tunggu gue lulus dulu Kak elah, sabar, bentar lagi nih,"
"Iya iya, lagian juga gue belom punya apa-apa buat ngelamar lo,"
Keduanya lantas diam.
Minho menikmati elusan lembut Seungmin di kepalanya, sementara yang lebih muda lebih tertarik untuk memainkan helaian rambut kekasihnya itu.
"Nanti kira-kira responnya Felix gimana ya?" tanya Minho.
"Overreact sih paling, sama si Jisung juga. Apalagi Hyunjin.."
"Iya sih. Kalo Chan menurut lo bakal gimana?"
"Santai aja sih dia mah kayaknya. Udah tau juga kan kalau kita deket?"
Minho mengangguk, "jalan yuk Seung," ajaknya.
"Mau kemana?"
"Ya jalan-jalan aja gitu. Bosen gue,"
"Nggak usah aneh-aneh, lo besok mau wisuda,"
"Aneh-aneh gimana?"
"Ya itu, pengen jalan-jalan segala. Besok wisuda, bangunnya kalo kesiangan gimana?"
"Ya lo bangunin gue lah.."
Tak!
"Aww!" jerit Minho saat Seungmin jitak kepalanya.
"Lo tidur di rumah, bukan di kos gue," ujar Seungmin.
"Kok gitu?" tanya Minho cemberut.
"Ntar kalo gue mau nyiapin surprise buat lo, lo tau dong?"
"Oh iya.. Yaudah tar gue balik agak maleman lah,"
"Balik ke rumah ya, bukan ke arena,"
"..."
"Kalo mau turun abis wisuda aja. Gak lucu kalo lo mati sebelum wisuda,"
"Oh iya.."
Seungmin mengelus kepala Minho dan kemudian mengusaknya pelan.
"Gemes gue sama lo Kak," ujarnya.
"Gemes kenapa lagi dah?"
"Gapapa, gemes aja sama rambut lo.."
"Kata gue lo aneh,"
"Emang. Aneh karena gue mau pacaran sama lo,"
"Hih, gak boleh gitu lo,"
"Kenapa nggak boleh?"
"Ntar kalo kita putus, lo mau pacaran sama siapa emang?"
"Ada Hyunjin, santuy,"
"HEH! GADA GADA, GAK BOLEH!"
"Kan, panik sendiri," ujar Seungmin sambil tertawa.
"Oh iya Kak," panggil Seungmin tiba-tiba.
"Kenapa?"
"Felix sama kak Chan deket kan ya?"
"Hah? Apa? Anjir? APA-APAAN?!" teriak Minho.
"Lo nggak tau?"
"Nggak.. Seinget gue si Felix mah naksir anak seangkatannya kan? Kok tiba-tiba sama Chan anjir.. Gak mau gue iparan sama dia.."
"Gapapa sih, lagian kalo kak Chan macem-macem sama Felix juga gampang lo hajarnya. Ajak gue tapi,"
"Bener-bener lo ya.."
"Ya biarin adek lo bahagia sih, suka-suka dia mau pacaran sama siapa juga.."
"Kok lo jadi dukung Felix sih?" tanya Minho seraya mengerucutkan bibirnya.
"Kan dia temen gue- ya.. Meskipun agak gak waras," jawabnya.
-
To Be Continued
[December 19, 2021]
KAMU SEDANG MEMBACA
Kemusuhan • 2Min [✓]
FanfictionSiapa yang tidak kenal dengan Seungmin dan Minho? Dua mahasiswa dengan selisih dua semester yang tidak pernah akur sama sekali. Minho selalu punya cara untuk menjahili Seungmin, dan Seungmin pun tidak akan tinggal diam sebab Minho tak hanya melakuka...