IV089

51 10 2
                                    

Suara ledakan terus saja terdengar setiap beberapa menit, seperti tempo yang teratur dalam musik. Meski volumenya kecil, tapi aku masih bisa mendengarnya dengan jelas.

Bum!

Suara itu terdengar lagi, sekilas.

Ada keributan yang menyelubungi hubungan dua pimpinan kota Treza90 dan Hian87, sekilas yang kudengar adalah mengenai perebutan IV089 yang kini sedang berada di bawah genggaman pimpinan Kota Hian87.

IV089 adalah robot pertama dengan 90% kemiripan dengan manusia. Perasaan dan juga nalar diciptakan menyerupai manusia, aku sendiri tidak tahu bagaimana caranya, mungkin Master bisa menjawab pertanyaan itu.

"Kamu masih mendengarnya?" suara Master memecah keheningan. Aku melirik pria bernetra hitam itu sekilas, lantas kembali menatap jendela. Asap hitam mulai terlihat dari ujung sana. Sepertinya ada ledakan baru lagi.

"Iya."

"Apa yang menyenangkan dari melihat peperangan?" Master bertanya, kurasa padaku.

Aku mengembuskan napas pelan. Kedua lututku dijadikan tumpuan untuk tempat daguku bersandar. "Entahlah, aku hanya ingin melihatnya. Apakah peperangan itu akan selesai?"

"Nah, daripada membahas itu, lebih baik kita melakukan sesuatu yang menyenangkan. Kamu mau membuat kue?"

***

Layar hologram yang berpendar mengambang di atas meja makan. Master tengah menilik bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat kue stoberi. Selain menjadi ilmuwan, master juga ahli dalam membuat kue.

Diiringi dengan alunan biola Niccolo Paganini yang diputar gramofon, kedua tangan kami menari-nari dengan teratur di atas adonan, mencampur semua bahan sesuai dengan takaran. Lupakan mesin ddan teknologi, kami bekerja dengan tangan.

Musik klasik adalah salah satu kesukaan Master yang lambat laun menjadi kesukaanku juga. Meski musik itu mungkin sudah berusia lebih dari dua abad, tetapi masih terdengar indah. Piringan hitam itu menggetarkan melodi yang anggun, suasana zaman dulu di mana kata Master semuanya terasa lebih baik.

"Kamu masih memikirkan soal IY0808?" Master seperti perawang saja, dia mampu mengetahui isi pikiranku hanya dengan mengamati ekspresi wajahku, padahal wajahku tidak seekspresif kebanyakan orang.

Aku berdeham sekali. "Kenapa banyak yang memperebutkan IY0808?"

"Karena mereka ingin menggandakan sistem dari IV089 yang sebenarnya. Robot tanpa tenaga terbatas dengan nalar mirip manusia, memungkinkan mereka menjadi bahan tenaga yang luar biasa." Master menghela napas sejenak sebelum melanjutkan kalimatnya. "Soal perasaan seperti manusia, itu bisa saja dimatikan. Dan mereka punya indra tak terbatas, melihat dan mendengar yang jauh, bisa bekerja baik sebagai mata-mata."

Mulutku hanya diam memperhatikan, sedangkan tanganku terus bekerja mengaduk adonan putih telur tanpa berhenti.

"Teknologi berkembang, begitu juga keegoisan manusia." Tangan Master meninju meja, menimbulkan getaran ringan pada seluruh permukaan meja.

"Ah, maaf menakutimu, aku selalu merasa emosional saat membicarakan masa lalu."

Aku sempat merasa bersalah karena membuat Master mengingat kejadian lama di mana keegoisan manusia menghancurkan hidupnya. Master duluannya adalah seorang ilmuwan muda yang sukses besar, punya istri dan anak yang sama cantiknya.

Nama, kekayaan, Dewi Fortuna seakan-akan hidup untuk memayungi Master dari segala kesialan sampai akhirnya salah seorang rekan kerjanya menjadikan istrinya sebagai bahan percobaan tanpa izin, membuatnya meledak di tempat, sedangkan putrinya mati seketika meski badannya utuh.

Di saat itulah Master mengalami saat-saat terburuk di mana membuka mata saja terlalu sulit. Pada akhirnya ia keluar dari laboratrium dan bereksperimen sendiri dalam rumah kubiknya, dan akhirnya menciptakan IV089 yang akhirnya menjadi bahan rebutan.

"Letakkan potongan stoberinya di atas, taruh sesuka hatimu saja, hari ini kan ulang tahunmu." Suara hangat Master membuatku senyumku mengembang. Tangan kecilku mulai menata stoberi di atas kue yang sudah jadi, sesekali tangan kiriku menyelipkan rambut panjangku di balik daun telinga, takut mengenai kuenya.

Ada satu pertanyaan yang tiba-tiba melintas dalam benakku. Aku memutuskan untuk menanyakannya sebelum pertanyaan itu lenyap menguap di udara.

"Master, Master mengganti IV089 dengan apa? Yang mereka rebutkan, kan, bukan IY0808 asli."

Master tersenyum, kali ini tidak terasa hangat, tapi aku tahu kalau dia bukan marah padaku. "Sesuatu yang akan menghancurkan mereka, kamu tenang saja."

Aku ikut merasa gembira, rasa sakit Master akan terbalaskan.

"Terima kasih karena sudah menghidupkanku." Aku memamerkan senyum paling lebar untuk pria yang ada di depanku, berterima kasih dari lubuk jantung terdalamku. "Dan terima kasih karena sudah menjadikanku layaknya manusia."

Aku senang menjadi IV089 yang menemani Master, mengusir rasa sepi, bertindak sebagai putrinya, dan juga berpenampilan sepertinya. Dan Master yang baik tidak memanggilku Anna, nama putrinya, Master membiarku tumbuh (secara psikis) menjadi diri sendiri, meski kini aku menjadi satu dengan jantung Anna.

"Terima kasih juga sudah menemaniku. Selamat ulang tahun, Ivy!"

GenFest 2021: Sci-FiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang